13

791 121 36
                                    

"kakek senang sekali, kalian selalu pulang bersama" ucap kekeknya Taehyung tersenyum senang, meski mereka bersikap palsu dengan tindakan mesra mereka tapi tidak apa-apa itu awal yang baik.Menurut Jimin info terpercaya, Taehyung menjemput Joy karena keinginan sendiri.

"Tentu dong kek, aku kan sayang istri" ucap Taehyung sedangkan Joy tersenyum. Joy sering merasa bersalah semenjak dirinya dan Taehyung pindah ke rumah kakek mereka lebih sering berbohong terutama berakting seperti pasangan yang saling mencintai.
Tindakan Taehyung yang sering membingungkan dirinya,

Bukankah mereka berdua hanya berakting didepan kakek tapi kenapa Taehyung juga berakting didepan Eunwoo dan Jungkook.

"Yaudah kek kita keatas dulu ya" ucap Taehyung mengandeng Joy menuju kamar.

"Kalau kalian mau main dulu tidak apa-apa tidak ikut makan malam" ucap kakek terkekeh sedangkan wajah keduanya memerah.

"Taehyung kamu masih janji sama kakek untuk membuatkan cucu" ucap kakek, Taehyung yang mulai malu berjalan cepat menuju kamar.

Sedangkan Joy sendiri, dirinya merasa aneh dirinya tidak merasa risih dengan perkataan kakek tapi dirinya juga gemas melihat Taehyung yang seperti malu-malu. ternyata lelaki yang suka malu-maluin seperti Taehyung bisa malu-malu juga.

"ingat Joy jangan baper semua itu akting paham" ucap Taehyung yang kembali ketus lalu menuju kamar mandi.

"dih siapa yang baper situ kali yang terbawa suasana" cibir Joy lirih tapi didengan Taehyung, Taehyung keluar dari kamar mandi menatap Joy tajam berharap kalau Joy sadar diri.

Bukannya takut Joy menatap balik Taehyung dengan tatapan tajam tapi baru beberapa detik keduanya mengalihkan pandangan karena suasana tiba-tiba menjadi panas dan jantung mereka berdetak tidak karuan.

"Gue mandi dulu, jangan ngintip" ucap Taehyung yang merasa gugup dan Joy mencari kesibukan menetralkan detak jantungnya.
Kenapa Taehyung sangat tampan dengan rambut acak-acakan pikir Joy .

Gak boleh, gak boleh, jangan naksir sama lelaki setan itu batin Joy

Tapi sering Joy berfikir, apakah rumah tangganya akan berakhir dengan Taehyung, entah kenapa dirinya juga merasa tidak rela. Joy sebenarnya mengenal Taehyung sejak kecil lalu lelaki itu pindah dan tanpa kabar.

Joy juga berharap kalau mereka kelak saling mencintai juga agar tidak mengecewakan Kakek, kakek Taehyung yang sangat baik dengannya melebihi ayahnya sendiri.

Kamar yang Joy dan Taehyung saat ini adalah kamar Taehyung dulu saat tinggal disini, ruangan yang didominasi dengan warna biru muda dan lukisan bunga dandelion. Mengingat itu, mengingatkan saat mereka kecil dulu. Taehyung suka meniup bunga dandelion, mengingat kenangan itu mungkin Taehyung sudah lupa.

Bagaimanapun dirinya hanya teman kecil Taehyung yang bertemu kembali menjadi pengganggu hubungan Taehyung dan Sana.
..
..
..
Kakek Bramansta tersenyum melihat kedua jus didepannya, dua gelas jus yang akan diberikan kepada kedua cucunya dan semoga menghasilkan cicit yang lucu seperti mereka waktu kecil.

"bi, tolong ini diantar ke kamar Joy dan Taehyung ya" ucap Kakek Bramansta tersenyum puas.

Mungkin terdengar licik tapi dengan ikatan yang terjalin saat ini ditambah jika Joy hamil anak dari Taehyung. Seandainya dirinya meninggal  dirinya bisa tenang, dirinya percaya Taehyung lelaki yang bertanggung jawab.

Dirinya tersenyum menatap, jika waktunya tiba dirinya tidak akan malu lagi bertemu dengan sahabatnya dan ibunya Joy yang sudah dirinya anggap putri sendiri. Rasa bersalah terus muncul jika melihat Joy, andaikan dirinya menemukan Joy lebih awal mungkin tidak semenderita ini.

Berharap dengan tindakannya Taehyung dapat melepas beban masalalunya dan hidup bahagia dengan Joy.

Kakek Bramansta terbatuk batuk, dan gumpalan darah keluar dari mulutnya. Dirinya tidak memberi tahu Taehyung tentang penyakitnya. Mungkin terdengar egois cucu kesayangan tidak diberi tahu, tapi bukankan orang yang hidup pasti mati.
.
.
.
Ditempat lain Jimin berasa kesal Sana menikuti dirinya sampai apartemennya bertanya-tanya tentang Taehyung tinggal dimana. Jimin sendiri juga tidak tahu bosnya tinggal dimana, mau tinggal di luar bulan atau matahari dirinya tidak peduli yang penting gajinya dibayar lancar dan bonus-bonusnya.

"Mau apa lagi Nyonya, aku bilang gak tahu gimana Taehyung" ucap Jimin frustasi sendiri

"kamu kan asistennya masa gak tahu"ucap Sana

"Saya Cuma asisten bukan bodyguardnya. Lagian kerjaan saya dikantor bukan ngintilin bos" ucap Jimin sebisa mungkin menahan rasa kesalnya.

"mana ponsel kamu biar aku telpon Taehyung" ucap Sana

"pulsa saya habis mbak, kuota saya juga. Udah ya saya lelah mbak" ucap Jimin masuk keapartemennya lalu menutup pintu dengan cepat.

Sana yang kesal pergi, haruskah dirinya mencari Taehyung dirumah kakeknya tapi kakek Taehyung tidak terlalu menyukai dirinya malah menyukai Joy.

Apa bagusnya Joy sehingga kakek Taehyung lebih menyetujui Joy dari pada dirinya yang sudah berpacaran lama. Dirinya akui beberapa kali kakek Taehyung melihatnya sedang berjalan-jalan dengan lelaki lain tapi apa salahnya.

Jika dirinya menjadi istri Taehyung, tentu saja akan setia. Kehidupannya pun juga akan terjamin. Taehyung calon pewaris BRMS Grup, perusahaan yang bergerak diberbargai bidang dan Taehyung sendiri mempunyai perusahaan game.
..
..
..
..
Tok

Tok

Taehyung membuka pintu kamarnya melihat seorang pelayan membawakan jus untuknya, sedangkan Joy sedang mandi.

"saya kemari mengantarkan jus untuk tuan Taehyung dan Nyonya Joy"ucap pelayan paruh baya menyerahkan kedua gelas jus mangga dinampan.

"ini siapa yang nyuruh ? kakek?" tanya Taehyung , pelayan tersebut mengangguk.

"Makasih" ucap Taehyung mengambil jus tersebut, menatap curiga jus yang terlihat begitu mengiurkan.

"beracun tidak .... beracun tidak...."ucap Taehyung lalu beberapa saat kemudian Joy keluar dengan rambut yang basah dan memakai handuk.

Joy sendiri tidak bermaksud mengoda Taehyung dirinya kira Taehyung sudah keluar dari kamar, dirinya juga mau mengambil pakaian untuk berganti dikamar mandi untuk berjaga-jaga kalau Taehyung masuk.  Joy mengambil pakaian lalu berlari kembali menuju kamar mandi.

Tiba-tiba tenggorokan Taehyung menjadi kering dan tanpa basa basi meminum jus mangga ditangannya. Anehnya bukannya segar malah tubuhnya menjadi panas.

Taehyung meminum gelas yang satunya lagi, dan tubuhnya semakin terasa panas. Rasanya benar-benar tidak nyaman. AC seolah tidak berfungsi.

Terbayang lekuk tubuh Joy yang terbaluk dengan handuk, kenapa Joy bisa sesexy itu atau Joy sengaja mengodanya.

Tubuh Taehyung semakin panas, keringat dingin keluar dari tubuhnya. Rasanya benar-benar tidak enak dan adik kecilnya yang tiba-tiba bangkit ketika Joy keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian biasa tapi rambutnya yang basah membuat dirinya berulang kali menelan ludahnya kasar.

"kamu kenapa?" tanya Joy yang melihat Taehyung duduk dipojok kamar dengan gelisah. Joy menghampiri Taehyung , terlihat kening Taehyung yang berkeringat.

"Taehyung kamu gak kesurupankan?" tanya Joy yang merinding, Joy menyentuh kening Taehyung. Taehyung merasakan sensasi aneh saat tangan Joy menyentuh keningnya.

Dirinya menarik Joy dalam pelukannya sehingga terduduk dipangkuan Taehyung.

"Taehyung " ucap Joy memberonta.

"Jangan bergerak" ucap Taehyung dengan suara serak dan nafas tersenggal.

Joy yang terduduk dipangkuan Taehyung terasa tidak nyaman dan ada yang menganjal.

Nafas hangat Taehyung berhembus ditelinga Joy membuat sensasi menggelitik yang aneh.

Sedangkan didepan pintu, kakek Bramasta mengintip mereka dan terlihat sepertinya rencananya akan berhasil.

Dia tersenyum lalu membiarkan kedua cucunya memproduksi cicitnya. Tidak sabar sekali dirinya menimang cicit, jika tidak berhasil sekali coba. Dia akan memberikan obat perangsang kepada keduanya terus.

Tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 07, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Relationshit / Joy🤚🤚🤚🤚Where stories live. Discover now