Jeruk Makan Jeruk

1.6K 211 254
                                    

Algis membawa tiga gelas jus manis yang baru saja dibuatnya. Dengan sangat berhati-hati ia melangkahkan kaki pada anak tangga satu persatu, sampai akhirnya tepat di depan kamar Gilang baru lah ia menghela napas lega.

Ia tersenyum tipis, selain ganteng ternyata dirinya juga berbakat dalam membuat minuman. Biarpun sekedar jus manis, tapi ini cukup membanggakan dirinya.

"Lah? Mereka kemana? Buset, gue ditinggalin sendirian."

Algis melangkah masuk ke dalam kamar Gilang, lalu menaruh nampan yang berisi beberapa gelas tadi di atas meja. Ia menghela napas kasar, lalu menggeleng heran dengan kedua tangan di atas pinggang.

"Ciri-ciri temen yang masuk neraka ya gini nih, baik-baik gue buatin mereka minum, eh guenya di biarin ngejomblo," Algis kembali menghembuskan napas pasrah.

Algis mendongak, "Jangan biarkan hamba jomblo ya Allah," pintanya dengan tangan menengadah seraya memohon.

Brakk!

Algis menoleh ke arah belakang, pintu kamar Gilang terbuka lebar. Menampakkan dua laki-laki yang tampak memasuki kamar. Kedua laki-laki itu masih tak menyadari sosok Algis, terlihat dari mereka yang kembali berdebat.

"Tuh kan udah gue duga, tuh bocah pasti ngambek beneran sama gue," ucap Gilang yang terlihat panik.

Sedangkan Adit tampak berlari kecil berusaha menyusul Gilang, "Jujur sama gue, lo sama Algis ada hubungan apa sih sebenernya?"

Sontak Algis melotot kaget dibuatnya, hubungan semacam apa yang ditanyakan Adit?

"Ck, iya gue ada hubungan sama dia! Kenapa?!" Gilang kembali membuka suara.

"Astatang Gilang! Lo gila? Sumpah, gue ga pernah nyangka kalo kalian berdua ternyata jeruk makan jeruk."

"WOY IRISAN KUBIS!!"

Adit dan Gilang tersentak kaget, mereka langsung menoleh ke arah Algis membuat mereka menganga lebar melihat keberadaan Algis.

"Loh? Kok lo disini?"

"Lah? Kan dari tadi gue emang ada disini sama kalian?"

"Jadi lo gak pulang?"

"Lo ngusir?" tanya Algis lagi membuat Gilang mengacak rambutnya frustasi. Algis melangkah mendekat, "Siapa yang kalian maksud jeruk makan jeruk tadi?" tanyanya.

"Ya lo berdua lah!" jawab Adit langsung.

"Siapa yang bilang?" Tanya Algis yang semakin mendekati mereka berdua.

Adit menunjuk ke arah Gilang cepat, membuat Gilang mendelik kaget. "Kok gue?!"

"Lo sendiri tadi yang bilang ke gue kalo lo berdua punya hubungan!"

Gilang memijit pelipisnya pelan, lantas menarik napasnya dalam-dalam menahan amarah. "Adit! Astaga! Yang gue maksud tadi gue sama Algis punya hubungan. Kita sahabatan dari SD. Apa harus gue jelasin juga asal usul kita temenan ha?!" amuk Gilang.

Mendengar penjelasan Gilang tersebut membuat Adit jadi malu sendiri. Ia hanya bisa menggaruk alisnya tak gatal, lalu menyengir tanpa dosa, "Ya udah iya, gue ngaku gue yang salah."

"Nah harus!" cecar Algis yang diberi anggukan setuju oleh Gilang.

Adit mendengus, "Gue bunuh juga lo lama-lama!"

Algis merubah posisinya menjadi duduk. Pusing sendiri, punya temen kok gini-gini amat. Algis meminum jus buatannya sendiri, lalu melirik ke arah Gilang dan Adit yang masih terus bertengkar.

"Diem napa lo berdua, gue mau jadi bos bentaran," katanya mengalihkan perhatian Gilang dan Adit.

"Lu nyuri jus itu dimana?" tanya Adit, ia ikut duduk di hadapan Algis, disusul oleh Gilang di sebelahnya.

"Di bengkel!"

"Dih kok sewot," jawab Adit yang tampak mengambil jus yang ada di meja lalu meminumnya.

"Ya gue buat sendiri lah. Selama di dapur Gilang ada bahannya kenapa harus nyuri?" tanya Algis mulai bijak, membuat mereka mengangguk setuju. "Nanti aja, kalo bahannya abis baru kita nyuri," lanjutnya tiba-tiba membuat Gilang mendelik kaget.

"Lo aja sendiri, jangan ajak-ajak gue!" balas Gilang cepat.

Algis menoleh "Kalian berdua yang nyuri, dan gue bosnya," katanya dengan ekspresi berlagak serius.

"Asal jangan nyuri celana dalem tetangga dah Gis, serah lo!" kesal Adit kemudian, sontak membuat Algis terbahak.

Tanpa diduga, Algis malah mengangguk "Ide bagus tuh."

Beberapa detik kemudian, Algis jadi teringat sesuatu. "Oh iya, gue mau ngomong sama lo berdua. Penting!"

"Bodoamat," jawab Gilang dan Adit serempak.

"Udah lah, lo berdua gak usah sok ngambek sama gue sekarang, simpen aja buat besok lagi ngambeknya," katanya. "Deket sini elah!"

Gilang menjitak Algis, "Kita udah di sini mau sedeket apalagi!"

Algir menyengir, lalu mulai memasang wajah serius. "Lo tau gak anak kelas 11 Ips 6 ya-"

"Gak!" potong Adit cepat, yang di balas pelototan Algis. "Lo kira kita berdua wali muridnya apa!? Yang hafal semua nama murid kelas 11 ips 6," lanjut Adit.

"Iya Gis, wali muridnya aja belum tentu hafal apalagi kita berdua. Ya kan Dit?" Imbuh Gilang. Yang ditanya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"What the fuck! Gue belum selesai ngomong lo berdua udah nyerocos aja. Udah kek kenalpot rusak!" balas Algis membuat mereka berdua mengumpat kesal, "Dengerin dulu napa!" Lanjutnya.

"Ya udah, lanjutin tai!"

"Anak kelas 11 ips 6 yang gue maksud itu cewek, suaranya buat gue meleleh,"

"Terus hubungannya sama kita apa?"

"Ya kan gue nanya, lo berdua kenal apa gak? Sekalinya pun gak kenal, pokoknya kalian harus cari tau."

"Egois lo jadi orang bangsat," kali ini Gilang benar-benar mengumpat membuat Algis terkekeh.

"Bentar dulu, setau gue sih gak ada yang suaranya bagus di kelas 11 ips 6. Kalo yang cempreng sih ada," ujar Adit seraya mengingat-mengingat siapa saja yang bisa menyanyi di kelas 11 ips 6.

"Kayanya emang lo perlu periksa ke THT deh Gis,"

"Gue serius astaga, suaranya merdu gak bohong gue," jawab Algis yang terus meyakinkan.

"Merdu? Merusak dunia maksud lo?"

"Ish! Tau ah bete gue sama lo berdua!"

"Emangnya kenapa sih? Sampe segitu keponya lo sama dia. Naksir?"

"Ya belom sih. Gue aja belum tau orangnya udah main naksir-naksir aja. Ntar kalo orangnya jelek gimana? Gak imbang dong sama gue yang ganteng ini?"

"DERITA LO!" Sahut Adit dan Gilang serempak.

Gimana Algisnya? Makin ngeselin? Makin pengen nabok? Atau makin penasaran siapa sebenarnya yang berperan sebagai Algis? 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana Algisnya? Makin ngeselin? Makin pengen nabok? Atau makin penasaran siapa sebenarnya yang berperan sebagai Algis? 😁

Nanti deh Author kasih tau seperti apa sosok Algis.

Vommentnya!

Salam cinta, Author ❤

POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang