1;end of the day

658 123 7
                                    

Changbin membuka matanya perlahan, dengan keadaan mata yang masih rada burem itu changbin masih bisa tau dimana dirinya sekarang.

Rumah sakit.

Changbin mengerjapkan matanya beberapa kali, yang ia bisa rasakan hanyalah sakit pada tubuhnya.

Changbin merintih kesakitan ketika ia berusaha menggerakkan kakinya dan ternyata sangat sangat sakit.

Menyerah dengan rasa sakit pada kakinya, changbin akhirnya memilih untuk berteriak, berharap ada seseorang yang akan masuk.

"Dokter tolongg" teriak changbin sebisanya, tidak ada seorang pun yang datang.

"Bangsat sakit banget" rintih changbin kesakitan.

"Tolong, dokter !!" Teriak changbin, tetapi sepertinya tidak ada yang mendengar.

Beberapa kali changbin berteriak memanggil seseorang, tetapi nihil, sepertinya tidak ada yang mendengar. Changbin hanya bisa pasrah, memejamkan matanya merasakan kesakitan yang menyerang kakinya.


Tapi tiba-tiba pintu kamar changbin terbuka, changbin sedikit mengangkat kepalanya. Wajah kesakitannya itu kini bercampur dengan kebingungannya.

Siapa perempuan ini ?

"Please deh, disamping kasur lo itu ada tombol buat manggil dokter" ujar perempuan itu, terlihat rada kesal.

Changbin menaikkan sebelah alisnya, apa-apaan ini perempuan masuk-masuk malah marah-marah ?

Tapi akhirnya changbin mengikuti apa kata perempuan itu, ia menoleh kesamping kanan. Ternyata benar, memang ada tombol merah disana.

Perempuan itu berdecak, "lain kali di liat dulu, jangan asal teriak-teriak" omel perempuan itu.

Changbin sebenarnya rada kesal juga dengan perempuan ini, tapi dia tidak ada tenaga untuk melawan perempuan ini, secara dia baru saja siuman.

"Yang dirawat disini bukan cuma lo aja, yang kesakitan juga bukan lo aja" ujar perempuan itu lalu berjalan ke arah pintu.

Changbin mengerutkan keningnya,

Memang sih dilihat dengan baju yang dipakai, perempuan itu juga salah satu pasien disini. Ya tapikan changbin baru disini, ia mana ngerti tentang hal-hal di rumah sakit ini.

Changbin meringis, "gila"



💞


"Penyembuhannya tidak terlalu memakan waktu lama sebenarnya, itu kembali kepada pasiennya itu sendiri" jelas dokter.

Changbin hanya diam dan memakan apel yang sudah di potongkan oleh mamanya.

"Oh begitu, terima kasih ya dok" ujar mama changbin, akhirnya dokter itu pun meninggalkan kamar changbin.

Mama changbin menoleh kearah changbin dengan tatapan kesalnya, ia memukul kepala changbin.

"Apaan sih maaa ????!" Teriak changbin.

"Kamu tuh, mama beliin kamu mobil bukan untuk ngebuat kamu jadi kayak gini" omel mama changbin.

Changbin berdecak, "mah, please deh, salahin orangnya dong yang nyebrang sembarangan" gerutu hanbin.

"Siapa suruh kamu ngebut" balas mama changbin sebelum akhirnya duduk disofa.

Tiba-tiba changbin teringat sesuatu, "kaki aku kenapa bisa patah sih mah ?" Tanyanya.

"Kejepit" sahut mama changbin.

Changbin gak berniat bertanya lagi, bisa-bisa dia malah ngeri sendiri.

"Bin" panggil mama chanbin.

"Hmmm ?" Sahut changbin yang masih mengunyah apelnya.

"Mama gak bisa nemenin kamu tiap hari" ujar mama changbin.

Changbin mengangguk, ia tau betul kalau mamanya ini sibuk. Bagaimanapun juga, mama changbin ini harus mencari uang untuk mereka berdua.

"Santai" sahut changbin.

"Disini ada banyak anak seumuran kamu, kamu bisa cari temen" ujar mama changbin.

"Iya maaa" sahut changbin malas.

"Atau kamu boleh ajak temen kamu kesini, mark atau hyunsuk" ujar mama changbin lagi.

"Iya mamaaaaaa" jawab changbin kesal.

"Mama kasih tau yang bener kok kamu balesnya kayak gitu ?!" Tanya mama changbin.

Baru saja changbin mau membalas omongan mamanya, mata changbin menangkap sosok perempuan yang lewat di kaca pintunya.

Itu perempuan yang tadi.

Changbin menaikkan sebelah alisnya, perempuan itu keliatannya sehat-sehat aja. Untuk apa dia disini ?

"Mah" panggil changbin.

"Apa lagi ?" Sahut mama changbin malas.

"Mama ngeliat perempuan yang rambutnya panjang gak ?" Tanya changbin random.

Mama changbin kaget, "apaan sih changbin ? Jangan bikin takut mama dong" omel mama changbin panik.

"Bukan hantu mahh !!!" Balas changbin.

"Apa dong terus ?" Tanya mama changbin pelan.



"Perempuan, mungil, rambutnya item panjang, ada tahi lalatnya di samping bibir, kayaknya pasien sini juga" jelas changbin.

Mama changbin terlihat berpikir,








"Oh, pasien kanker sebelah kamar kamu ?"

End of the day | s.changbin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang