8;end of the day

243 64 12
                                    

Tidak usah ditanya bagaimana paniknya changbin ketika melihat chaeyoung yang tergeletak tak berdaya di kamar mandi.

Dengan kakinya yang seperti itu, yang changbin hanya bisa lakukan hanyalah memanggil dokter.

Dan ketika dokter dan beberapa perawat datang, akhirny chaeyoung di pindahkan ke ranjangnya dan segera diberi penolongan.

Changbin memperhatikkan chaeyoung yang sedang diperiksa itu dengan khawatir, kenapa chaeyoung terlihat lemah sekali ? Ini bukan seperti chaeyoung yang biasanya.

Chaeyoung hanya diam, membiarkan dirinya diperiksa. Pandangannya terus tertuju pada changbin yang masih ada di dalam kamarnya, menatap changbin sayu.

Dokter akhirnya selesai memeriksa, "chaeyoung, saya bilang apa kemarin ?" Ujar dokter tegas.

Chaeyoung hanya diam, sedangkan changbin menunggu kelanjutan omongan dokter.

Dokter menghela nafasnya, "saya kan sudah bilang, kalo habis kemoterapi itu sebaiknya diam saja di dalam kamar"


Tubuh changbin membeku,

Kemoterapi ?


💞

"Changbin, kenapa gak dimakan apelnya ? Dimakan dong"

Lamunan changbin buyar, ia mendongak menatap mamanya sendu, lalu ia menggeleng pelan.

Mama changbin menatap changbin bingung, tidak biasanya changbin terlihat lesu seperti ini,"kamu kenapa sih ? Itu juga mata kamu, kenapa ? Kamu gak tidur semalem ?" Tanya khawatir.

Changbin tidak bisa fokus, omongan mamanya seakan tidak bisa ia cerna oleh pikirannya.

Dipikirannya hanya ada chaeyoung, chaeyoung dan chaeyoung.

Changbin memejamkan matanya, ia berdecak sebelum akhirnya turun dari ranjangnya dan berjalan keluar tanpa memperdulikan apapun.

Teriakkan mamanya yang menyuruhnya memakai tongkat bahkan tidak ia pedulikan, ia seperti berjalan tanpa rasa sakit di kakinya.

Changbin membuka pintu kamar chaeyoung cukup keras. Ia bisa melihat perempuan mungil itu sedang terbaring di atas ranjang, dan terlihat sedikit terkejut karena kedatangannya yang tiba-tiba.

"Jelasin ke gue" ujar changbin datar, "gue tau semua yang terjadi kemarin itu bohong semua" lanjutnya.

Chaeyoung mendudukkan badannya, ia menatap changbin dalam.

"Jelasin ke gue sekarang !!" Teriak changbin, terlihat bahwa ia sedang emosi sekarang.

Chaeyoung memejamkan matanya, air matanya mengalir begitu saja, "gaada yang bohong bin" ujarnya pelan.

Chaeyoung membuka matanya, manatap changbin dalam, "semua yang lo liat, semua yang lo denger, itu semuanya bener" jelasnya yang semakin membuat changbin frustasi.

Changbin mengacak rambutnya frustasi, "untuk apa lo bohong ke gue selama ini ?" Tanyanya, emosi.

Chaeyoung meremas selimutnya, "untuk apa lo tau kebenarannya ?" Tanya chaeyoung.

Changbin menatap chaeyoung tidak percaya, "lo anggap gue apa selama ini ?" Tanya changbin dengan intonasi yang cukup tinggi.

Chaeyoung memejamkan matanya,

"Lo tau ?" Ujar chaeyoung setelah membuka matanya, "minggu lalu dokter bilang kalo udah udah stadium akhir" ujarnya sambil menatap changbin dengan mata berairnya.

Changbin diam,

"Umur gue katanya cuma sebulan, gak masuk akal emang, tapi..." ujar chaeyoung menggantung

"Tapi ya hidup gue emang semenyedihkan itu" tambahnya.

Changbin memejamkan matanya, "Chaeng please"

"Terus menurut lo" potong chaeyoung, "gue bakal nunjukin seberapa menyedihkannya gue ke lo ?"

"Ke lo yang akhir-akhir ini bikin gue punya semangat hidup lagi...."


💞


"Changbin darimana aja sih kamu ?"

Changbin menutup pintu kamarnya, tanpa menjawab pertanyaaan mamanya, ia berjalan ke arah ranjangnya dan naik.

"Changbin..." panggil mama changbin.

Changbin memejamkan matanya, "mah" panggilnya.

"Kenapa bin ?" Tanya mama changbin, ia menghampiri changbin dan duduk disebelah anaknya itu.

"Kanker pankreas" ujar changbin tiba-tiba.

Mama changbin menatap changbin bingung, "kanker pankreas ? Maksud kamu ?" Tanyanya bingung.

"Chaeyoung"

Mama changbin menutup mulutnya terkejut, ia  langsunh merangkul pundak changbin, ia tau betul gimana perasaan anaknya itu sekarang.

"Changbin, sayang.." panggilnya.

"Kenapa sih mah, kok gak adil gini ?" Tanya changbin tidak terima, "chaeyoung itu, baik..." ujarnya pelan.

Mama changbin mengangguk, ia tau ini sangat berat bagi changbin. Bagaimanapun juga, hari-hari changbin dirumah sakit hanya diisi oleh chaeyoung.

"Bin, mama tau ini berat, tapi kamu harus bantu dia, kamu semangatin dia" ujar mama changbin.

Changbin menoleh menatap mamanya,

"Semangatin dia changbin" ujar mama changbin lagi, "kamu harus ada disetiap harinya"



Changbin menatap mamanya dalam,

"Mama tau kan gimana perasaan aku ?" Tanya changbin pelan.

Mama changbin mengangguk,



"Chaeyoung bukan sekedar temen buat kamu kan ? maka dari itu kamu harus selalu ada untuk dia"

End of the day | s.changbin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang