strawberry,

1.8K 217 12
                                    

chaewon tersenyum miris, menatap pantulan dirinya di cermin. mata sembab, rambut acak-acakan, tubuh yang tiap harinya makin kurus, wajah yang pucat lesu. dia terlihat seperti mayat berjalan.

ia menghela nafasnya, mulai sekarang ia harus menjaga diri, begitu pikirnya.

ia keluar dari kamarnya dan duduk manis di ruang makan, menunggu kakak kandungnya itu selesai dengan kegiatannya lalu makan bersama.

"kak soo, kak jin mana?" tanyanya sambil menggigit anggur yang barusan kemarin dibelinya bersama jisoo.

"molor, dia kecapekan." jisoo datang membawa dua piring nasi goreng dengan hiasan telur yang dibuat sedemikian rupa.

barusan chaewon akan memasukkan makanan itu ke mulutnya, seseorang datang. mengganggu acara makannya.

"kak chaewon, kak jisoo, aku boleh ikut makan?" samuel bertanya, ia menunduk, tak berani menatap chaewon yang sekarang menatapnya sinis.

"ngapain, hush, minggir sana. orang miskin kayak lo gak boleh makan sama gue. lagian sejak kapan lo jadi berani gini, hah?! udah baik-baik di kasih tempat tinggal juga, kalo gak ada gue sama kak jisoo lo pasti bakal terlantar." chaewon berujar tegas, nadanya terdengar tidak suka dengan kehadiran samuel ini.

"chae gak boleh gitu. dia kan adek kamu juga. kamu makan aja sam, ambil nasinyanya sendiri ya, ada di dapur." jisoo menunjuk ke arah dapur yang di sana masih ada nasi goreng hasil buatannya.

"engga usah deh kak jisoo. aku sarapan di sekolah aja." samuel kian menunduk, hampir ia mengeluarkan air mata jika bukan karena ia laki-laki.

"nah gitu dong, yang tau diri. anak pendosa kayak lo itu harus tau diri." chaewon kembali melahap nasi gorengnya. jisoo tak berkutik, ia tak ingin menyakiti chaewon, tapi juga tidak tega membiarkan samuel disakiti.

chaewon selesai dengan acara makannya, sedangkan samuel masih disana. berdiri dengan tubuh yang tak bergerak dari tadi.

"ngapain lo? pergi sana, berangkat sekolah." chaewon menggerakkan tangannya dengan gestur menggusur. membuat samuel kaget dan langsung mengambil tasnya.

"kak jisoo, kak chaewon, samuel berangkat dulu." samuel menunduk hormat kepada kedua kakaknya. kakak tiri lebih tepatnya.

jisoo bangkit dan mendekati samuel. memberinya tiga lembar uang seratus ribu.

"dek, maafin chaewon ya, dia itu masih belum bisa nerima kamu. oh ya, ini uangnya buat jajan di sekolah ya dek. buat beli nasi atau apalah." jisoo tersenyum manis lalu memeluk sang adik.

"kak jisoo makasih ya." samuel balas memeluk jisoo erat. berterima kasih karena telah diberi kakak yang baik.

"kak soo, chae berangkat dulu! samuel suruh jalan kaki aja. nanti mobil chae karatan kalo didudukin dia." chaewon berlalu cepat, hingga akhirnya menghilang dari pandangan jisoo maupun samuel.

jisoo melepas pelukannya dan menghela nafas pelan.

"sam, kamu sama kak soo aja." jisoo bergerak cepat, mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar dari rumah diikuti samuel yang tak bisa berkata.

sehina itukah dia?

TBC

felix belum nongol, sabar gaess

vanilla | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang