tiramisu,

939 160 16
                                    

gadis kim dengan nama panggilan chaewon itu berjalan angkuh ditemani dengan gadis bermarga lee di sampingnya. seluruh orang di koridor berbisik, chaewon tidak tuli, ia dapat mendengar jelas hujatan yang mereka tuturkan secara jelas.

kata mereka, chaewon itu tidak tau berterima kasih, kasar, dan sombong.

ucapan mereka tidak dihiraukan oleh sang gadis. ia tetap berjalan angkuh seperti yang sehari-hari ia lakukan. hingga ia duduk di kantin pun ia masih bisa mendengar bisikan orang-orang tentang dirinya.

"tumben banget dah lo gak marah?" siyeon yang pertama bertanya kepada chaewon sambil meneguk jus alpukatnya.

"iya tuh, biasanya kan mencak-mencak." lanjut yang termuda, somi diiringi tawa kecil.

chaewon mendegus kecil.

"ogah, besok aja. capek gue." si gadis kim berujar cuek sambil memainkan ponselnya.

"chae, lo tau felix ga?" celetuk chaeyeon penasaran.

"iya, tau. emang kenapa?" si gadis kim menatap chaeyeon aneh.

"gapapa sih, cuma nanya aja. kali aja lo kepincut gitu." chaeyeon terkekeh kecil.

heejin yang tadinya sedang membaca buku sekarang tertawa kecil mendengar tuturan chaeyeon.

"idih. males banget gue sama yang modelan dia. nakal tuh orangnya." chaewon berdecak jijik.

sedangkan felix yang di belakangnya tidak terima.

"gue denger ya." ucap cowok lee itu sebal, diikuti tawa hyunjin dan jisung.

chaewon tidak menghiraukan dan tetap lanjut memainkan ponselnya.

sedangkan di seberang sana, gadis kim lain menatapnya iri, tapi di sisi lain, merasa bersalah.

—vanilla—

chaewon berdiri ketika melihat sahabatnya, jeon heejin berjalan masuk ke dalam cafe dengan menggandeng gadis yang ia tak kenal. gadis kim itu melambai kecil, yang langsung ditangkap heejin dengan senyuman.

"hai, chae. maaf ya lama, tadi jemput ni anak dulu." chaewon mengangguk sebagai jawaban, lalu ketiganya duduk.

"chae, kenalin ini temen sekelas aku. namanya kim hyunjin. pacarnya hwang hyunjin."

keduanya tersenyum lalu berjabat tangan, saling mengenalkan diri.

"salken, kim chaewon. ternyata marga kita sama ya." chaewon terkekeh, tidak terbesit kecurigaan sedikitpun pada gadis berambut hitam itu. sedangkan kim meneguk salivanya gugup. ia ikut tertawa kecil.

"haha, iya. salken juga, kim hyunjin." jabatan tangan mereka terlepas lalu disambung dengan pelayan datang membawakan pesanan ketiganya.

"eh, gue pesenin ice americano semua gapapa kan?" heejin dan hyunjin mengangguk bersamaan.

setelahnya ketiganya bercanda ringan, hyunjin sendiri mencoba keras tersenyum manis. bukan tanpa alasan hal itu ia lakukan, ia ingin menutupi rahasia kelamnya yang ia kubur dalam relung hatinya.

menyesakkan, begitu pikirnya.

vanilla

"chae! turun dulu, ini ada temen kamu, felix." jisoo berteriak nyaring membuat saudara perempuannya yang lebih muda itu menampakkan diri di depan kamarnya, lalu turun dengan anggun melalui tangga.

"itu si anak sialan mana?" chaewon duduk di sofa yang sama dengan yang felix tempati, berkata santai seolah ia paling berkuasa. yah, sebenarnya memang berkuasa sih.

felix yang mendengar tuturan si gadis kim itu bergidik ngeri. gadis ini jauh dari kata mengerikan, ia lebih dari sekedar mengerikan.

"samuel lagi di rumah temennya." jisoo kembali ke ruang tamu membawakan tiga teh hangat dengan nampan lalu meletakkannya di meja, sedangkan ia sendiri duduk di single sofa.

"bilangin, enggak usah pulang." chaewon menyeruput tehnya anggun, menunjukkan bahwa dia ini adalah kaum bangsawan.

"hush, udahlah, chae. itu si felix kamu abai-in terus dari tadi, kasihan loh." felix tersenyum tipis, bersyukur akhirnya kehadirannya disadari oleh kedua orang di depannya.

"ngapain lo kesini segala?" chaewon meletakkan cangkirnya kembali pada meja.

sedangkan pria lee itu berdeham nyaring, lalu membuat pernyataannya, "saya kesini mau bilang kalo saya suka chaewon, kak. boleh nggak chaewon jadi pacar saya?"

keduanya tersentak, tidak menyangka pada hari biasa seperti ini akan ada kejutan besar yang terjadi.

TBC

teman-teman, maaf ya kalo aku skarang jarang update, ku tu 2 minggu ini lagi sibuk banget sumpah. huhu ku minta maap ya...

vanilla | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang