matcha,

709 112 1
                                    

bel rumah chaewon terus berdenting, membuatnya tak nyaman hingga akhirnya turun ke bawah dan membukakan pintu.

kejutan.

wanita sialan itu datang, sendirian.

chaewon tak berniat menyapa ataupun mempersilahkan masuk. niatnya ingin mengusir wanita itu selama-lamanya.

"hai, anak sialan!" ucap wanita itu lantang, menyulut emosi chaewon.

"apaan sih, bangsat?" ucap gadis kim itu menahan emosi.

"saya bawa kejutan buat kamu." wanita paruh baya itu tersenyum miring.

"gue gak peduli, minggir sana. sekalian bawa pulang tuh anak lo."

"oh, pasti. hari ini saya akan bawa pulang. saya cuma mau ngasih tau fakta kalau saya dan papa kamu itu sudah menjalin hubungan sejak lama. bahkan sebelum papa kamu nikah sama mama kamu. "

chaewon tidak merespon, tubuh maupun otaknya terpukul keras. dia tidak mengerti apa yang dimaksud wanita ini. dasar pembual, pikirnya.

lagi-lagi dia tidak mengerti, apa tujuan wanita sialan ini memberi tahunya.

"kamu mau bukti? sapa saudara tiri kamu yang lain, kim hyunjin. "

sudah cukup, emosi chaewon tersulut.

ia mendorong wanita itu hingga jatuh tersungkur. menggenggam rambutnya dan menariknya kuat.

wanita itu mengaduh kesakitan, tapi chaewon tidak mau melepaskan. jambakannya kian mengeras.

"BAJINGAN LO, JALANG!"

nyonya lee hampir menangis, jika saja jisoo tidak datang dengan wajah kagetnya.

"ya ampun, chaewon! lepasin, dek!" jisoo melerai keduanya, mendorong chaewon kebelakang hingga genggaman pada rambut wanita jalang itu terlepas.

ia menarik nafasnya dalam.

"kak soo, telpon samuel sekarang! suruh beres-beresin barangnya dan pindah dari sini!" ia berkata dingin, dan tanpa aba-aba berlalu begitu saja.

meninggalkan jisoo yang masih tak bisa merespon dan nyonya lee yang masih mengaduh kesakitan.

—vanilla—

yang chaewon lakukan setelah itu adalah pergi ke apartemen felix. tadinya sih dia ingin pergi ke rumah felix tapi felix bilang ia sedang malas di rumah karena orang tuanya pergi.

dan yang akhirnya dilakukan chaewon adalah duduk bersandar di sofa, menonton tv, dan bermain ponsel secara bersamaan.

satu jam gadis itu habiskan tanpa beranjak dari sofa sama sekali. ia menegakkan tubuh, meregangkan lengan dan punggungnya.

dan beberapa saat kemudian pintu apartemen itu terbuka.

chaewon tertegun mendapati felix yang masuk dalam keadaan kacau dan bau alkohol yang menyeruak hingga sampai ke hidungnya.

felix meracau tak jelas dan berjalan sempoyongan. chaewon berdiri, berniat membantu felix berjalan tetapi yang ada malah felix menjatuhkan diri di pelukannya.

kembali, felix meracau tak jelas.

"chaewon cantik sekali malam ini. felix jadi tambah sayang!" chaewon terkekeh kecil, ia menepuk-nepuk pelan punggung felix layaknya bayi.

hingga akhirnya felix tertidur.

ia membawa pria lee itu masuk ke kamarnya, menidurkan dirinya di ranjang dan menyelimutinya.

setelahnya chaewon beranjak, berniat ingin pulang saja tapi felix menarik tangannya hingga ia terjatuh di atas felix.

felix kembali membuka matanya. ia membalikkan tubuh chaewon hingga posisi keduanya terlihat intim.

chaewon diam seribu bahasa, tak beranjak maupun menolak perlakuan felix.

hingga akhirnya yang gadis itu dapatkan adalah felix yang mulai mengecup lehernya pelan, memberi kesan geli, ditambah lagi felix menggigit pelan kulit mulus milik gadisnya.

semakin lama kecupan itu mulai memelan, hingga akhirnya chaewon sadar bahwa pria itu tertidur layaknya bayi beruang di atasnya.

chaewon menggeser tubuh felix hingga terbaring di sebelahnya, ia mengecup pelan dahi felix dan menaikkan selimut pastel di ranjang sampai dada.

lalu chaewon beranjak dari kamar felix, mengambil ponselnya dan pergi dari apartemen felix. tidak lupa sebelumnya ia mematikan lampu di ruang tamu apartemen mewah itu.

TBC

hihi, siapa yang kangen chaelix?

vanilla | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang