Part 2

955 56 2
                                        


Jisoo mulai khawatir kepada Jennie. Suara apa barusan,apakah Jennie kecelakaan?

"Ahjussi,mobilku kutinggal dulu. Sore nanti akan kuambil."ucap Jisoo dengan terburu buru.

Jisoo menghentikan taksi dan berniat menyusul Jennie.

###


Suho menghentikan motornya. Melihat mobilnya yang remuk sekarang.

Suho menghampiri korban kecelakaan tersebut. Dugaannya benar. Adik kesayangannya kini terbaring lemah di tepi jalan.

Taksi yang ditumpangi Jisoo berhenti di pertigaan jalan raya.

"Ahjussi,ada apa?"tanya Jisoo kepada sopir taksi.

"Ada kecelakaan di depan sana sehingga jalanan menjadi macet."jawab sopir taksi tersebut.

"Ahjussi,aku turun disini saja."ucap Jisoo sembari menyerahkan uang kepada sopir taksi tersebut.

Jisoo menghampiri tempat kecelakaan tersebut. Ia melihat Jennie yang ditandu.

Jisoo berlari ke arah Jennie. Ia bertemu dengan kakak Jennie.

"Jen."lirih Jisoo.

"Kau, siapa?"tanya Suho.

"Aku teman Jennie,Kak."jawab Jisoo.

"Baiklah,kau yang ikut ambulans saja ya. Aku tadi membawa motor. Tidak mungkin kan,aku meninggalkan motorku disini."jelas Suho.

Jisoo mengangguk dan ikut menaiki ambulans.

Ambulans melaju menuju ke rumah sakit terdekat.

Suho mulai menaiki motornya. Seluruh tubuhnya lemas. Melihat adik kesayangannya kini celaka. Ia mulai mengemudikan motornya dan menuju ke rumah sakit tujuan ambulans tadi.

###


Suho yang baru datang langsung duduk di sebelah Jisoo.

"Bagaimana?"tanya Suho.

"Kaki Jennie patah,dan harus dioperasi."jawab Jisoo.

Suho kelihatan shock. Namun ia menyembunyikan raut muka tersebut dari Jisoo.

Suho sesekali melihat ke arah Jisoo. Sadar akan hal itu,Jisoo menangkap pandangan dari Suho. Suho yang ketahuan, langsung memalingkan mukanya.

Suho mengambil ponselnya yang bergetar.

"Yeoboseyo."ucap Suho pelan.

"Kau dimana?kau lama sekali."ucap lelaki yang menelfon Suho.

"Aku tak bisa datang,Kyungsoo."jawab Suho.

"Kenapa? Ada apa denganmu?"tanya lelaki yang diketahui bernama Kyungsoo.

"Adikku kecelakaan."jawab Suho.

"Mwo? aku dan Chen akan menyusul. Kirim alamat rumah sakitnya."ucap Kyungsoo yang langsung menutup telfonnya.

Seorang suster datang dan meminta Suho tanda tangan untuk persetujuan operasi.

Kemudian Jennie dipindahkan ke ruang operasi.

Beberapa waktu kemudian, Kyungsoo dan Chen datang.

"Suho, bagaimana?"tanya Chen.

"Kaki Jennie patah dan sekarang dioperas."ucap Suho.

"Semoga lekas sembuh."ucap Kyungsoo.

"Dia...siapa?"tanya Chen sembari menunjuk Jisoo.

"Dia teman Jennie."jawab Suho.

"Chen imnida."ujar Chen sembari membungkukkan badan.

"Kyungsoo imnida."ucap Kyungsoo seraya membungkukkan badannya.

"Namaku Jisoo,Kak."celetuk Jisoo yang juga membungkukkan badannya.

Ponsel Jisoo berdering.

"Yeoboseyo."ucap Jisoo.

"Kau dimana dengan Jennie?"

"Jennie kecelakaan."ucap Jisoo sendu.

"Mwo?kau sekarang dimana?aku dan Lisa akan menyusulmu." ujar Rose khawatir.

"Akan ku kirim alamatnya."jawab Jisoo.

"Oke."jawab Rose yang kemudian menutup ponselnya.

Beberapa saat kemudian Rose dan Lisa datang. Dengan membawa buah buahan lengkap.

"Jisoo, bagaimana keadaan Jennie?"tanya Lisa.

"Dia akan baik-baik saja."jawab Jisoo.

"Lalu bagaimana--"tanya Lisa.

"Sudahlah,tak usah tanya terus menerus."serobot Chen.

"Aku kan hanya khawatir dengan kondisi Jennie."jawab Lisa kesal.

"Chen,jangan ribut disini."ujar Kyungsoo.

Jisoo melihat ke arah jam tangannya.

"Mwo?sudah sore. Aku harus mengambil mobilku di bengkel. Kak,Lis,Rose aku pulang dulu ya."pamit Jisoo.

"Tunggu,"ucap Suho.

Jisoo menoleh ke arah Suho.

"Mari kuantar. Kalian jaga adikku.Kalau ada apa-apa hubungi aku."ucap Suho.

"Ah,tak usah kak."tolak Jisoo.

"Tak apa,biar kuantar." tawar Suho sekali lagi.

"Ya,biar diantar Suho saja."saran Chen.

Jisoo akhirnya mengangguk dan menurut saja.

###


Di atas motor Jisoo merasa canggung. Ia baru kali ini berbicara langsung dengan kakak Jennie. Jisoo memulai percakapan.

"Kak,kenapa kau tidak menelpon Eomma dan Appa mu?"tanya Jisoo.

"Eomma-ku berada di Amerika,dan appa-ku berada di Jepang."jawab Suho.

"Mengapa begitu?"tanya Jisoo.

"Mereka tak pernah mementingkan kami,mereka hanya sibuk bekerja dan...mereka bercerai sejak aku SMP."jelas Suho.

"Ah,maaf kak.Aku tidak tahu.Jennie tak pernah cerita soal itu padaku."ujar Jisoo.

"Tak masalah."celetuk Suho.

"Kak,kau sangat hebat."ujar Jisoo.

"Maksudmu?"tanya Suho.

"Kakak bisa mengatur semuanya. Kakak bisa mengatur rumah, keuangan,dll."jawab Jisoo.

"Ya,tapi tidak untuk rumah. Jennie yang lebih sering mengurusinya."ucap Suho.

"Walaupun begitu kau sangat hebat."celetuk Jisoo.

"Kau tahu,aku tidak suka dipuji."ujar Suho,sikap dinginnya kini kembali lagi.

<--To be continued-->

My Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang