Aku mencoba menyapa pada awan hitam sebelum hujan walau adanya ketakutan
"Hai awan hitam, apa kau bersedia untuk mendengarkanku bercerita? Aku tak mampu menampung kepiluan dalam kesendirian. Bahkan kaliini aku berpikir bahwa aku seorang pecundang yang mustahil untuk melupakan seseorang."
- Ucapanku"Berhenti merendahkan dirimu! Kau bukan pecundang yang takbisa melupakan! Hanya saja kau terlalu berharap bahwa seseorang yang sedang kau lupakan akan kembali datang. Cobalah mengerti pada dirimu sendiri jika melupakan bukanlah hal yang mudah dalam waktu yang singkat. Melupakan itu bukan dengan cara yang sedang kau coba. Bagaimana pun usaha nya, kau takan bisa lupa jika dirimu terus memikirkannya tanpa melepas perasaan yang masih hinggap di hatimu sendiri. Ayolah berhenti untuk memilah masa lalu dalam pikiranmu, fokus pada dirimu sendiri. Bagaimana kau akan menyudahi masa lalu jika dirimu saja tak ingin menyudahi perasaan itu?"
- Gemuruh suaranyaKemudian hujan pun datang
"Hujan, aku tak ingin semua ini terjadi. Aku tak ingin merasakan hal ini. Ragaku telah lelah akan hal yang sedang aku alami. Bahkan hati pun tak ingin berlari jika tujuannya berbeda lagi."
- Keluhanku"Tunggu saja, bersabarlah dan hadapilah. Sengaja diriku hadir di hari ini agar kamu mengerti bahwa tak selamanya kepiluan itu akan menetap. Tunggu dan nikmati kelanjutan nya setelah aku hadir untuk mendamaikan pikiran juga hatimu."
- Kala hujan datangDan akhirnya pelangi mulai tampak
"Mengapa kau masih merenung? Diriku telah hadir untuk membawamu pergi dari seluruh kepiluan. Jangan terus memikirkan hal yang telah lalu, ubahlah menjadi hal yang baru bersamaku. Tenang saja, aku hanya menyita waktu singkat denganmu. Kehadiranku akan membuat harimu lebih indah dari masa lalu. Lupakan tentang awan hitam dan hujan, namun tidak dengan pelajaran yang mereka sampaikan."
- Pelangi berseruTak lama pelangi tiba-tiba pergi meninggalkan menjadi senja yang telah menyambutku tuk datang
"Maaf kedatanganku terlambat,sehingga kau berkali-kali merasakan sakit yang tak kunjung henti. Kemarilah, kau akan menikmati diriku sama saat kau menikmati kebahagiaan dengannya dulu. Tak perlu khawatir, aku tak sama seperti mereka. Namun kau hanya merasa bahwa aku kan tergantikan menjadi malam gulita yang sunyi dalam kedamaian."
- Hanya senja yang mengakhiriSangat sulit untuk mencerna semuanya. Aku terus berlari, menunggu datangnya keajaiban dan keberuntungan yang akan datang.