bab 9

1.7K 197 82
                                    


Pagi hari di Yonsei University, seperti biasa Jieun melangkahkan kaki nya melewati gedung-gedung perkuliahan menuju fakultas ilmu budaya di pojok paling belakang.

Hari ini begitu berbeda, sepanjang gadis itu melangkahkan kaki nya memasuki areal universitas semua mata sudah tertuju pada nya.

Apalagi gadis-gadis dari berbagai penjuru yang menatap nya dengan sinis, seolah-olah berharap hanya dengan tatapan itu bisa menghancurkan dan menghanguskan Jieun dari muka bumi.

Alasan nya tentu karena seseorang yang sedang disampingnya ini. Pria yang katanya populer dikampus mereka sedang berjalan menempel sambil merangkul bahunya sepanjang jalan.

"Kook, bisa di lepas gak sih rangkulan nya? Risih diliatin semua orang"

"Engak, enak aja. Justru biar semua orang tau kamu udah jadi milik aku"

"Milik kamu? Inget syarat dari aku ga, emang yakin lulus?"

Jieun sudah berusaha untuk melepaskan rangkulan itu namun semakin dia berusaha semakin kencang rangkulannya.

Apalagi setelah setelah memasuki gedung jurusan sejarah, semua orang melongo melihat Jieun yang tidak pernah sekalipun terlihat dengan laki-laki malah sedang berjalan mesra dengan seorang pria.

Seperti dalam adegan drama dengan gerakan slow motion dengan rambut yang berkibaran di tiup angin, teman-teman yang mengenal Jieun di sepanjang lorong melongo melihat siapa pria yang sedang bersama gadis itu.

Trio ubur-ubur Jeongyeon, Dahyun dan Chaeyoung serta Hani melotot sambil menganga serempak melihat pasangan yang baru saja berjalan melewati mereka.

Seokjin tampak shock karena melihat pria yang bisa menjadi saingan ketampanan nya.

Dan Namjoon yang sedang berbicara dengan beberapa teman nya didepan kelas Jieun pun tak kalah kaget dengan pemandangan di depan matanya.

Saat Jieun hendak akan masuk, mau tidak mau dia menyapa Namjoon dulu.

"Hai Ji" Sapa Namjoon

"H-Hai kak" Jawab Jieun sambil melirik ke arah Jungkook

Ada perasaan khawatir juga melihat Jungkook bertemu Namjoon, tapi sepertinya dia salah. Jungkook tersenyum, tidak terlihat marah ataupun cemburu.

"Nanti sore ada rapat senat soal festival kampus, bisa kan Ji?"

"Bisa kak" Jawab Jieun hati-hati.

Seperti ingin menampak kan eksistensi nya, Jungkook yang berdiri di samping Jieun merangkul bahu Jieun lebih erat di depan Namjoon.

"Untung baju aku ada yang muat sama kamu ya Ji?" Kata Jungkook sambil mengusap kemeja flanel nya yang dikenakan Jieun.

Jieun hanya bisa mendesah pelan, kenapa juga harus membahas baju yang dipinjam nya di depan orang lain. Tak bisakah mulut nya itu diam.

Jieun tidak menjawab, tapi perlahan menurunkan lengan Jungkook di bahu nya sambil tersenyum kecut pada Jungkook.

"Kalian datang bersama?" Tiba-tiba Namjoon bertanya pada Jungkook.

Jieun agak terkejut juga mengetahui ternyata seniornya itu berbicara pada Jungkook, memang nya mereka kenal?

"Iya, nama nya juga pasangan baru yah pasti mau nya bareng terus, ya kan Ji?" Jawab Jungkook santai sambil membelai rambut Jieun ke belakang bahu nya.

Memperlihatkan dengan jelas leher putih Jieun yang banyak sekali tanda merah hasil mahakarya Jungkook semalam.

Memang Jungkook tidak tau malu, pria itu sengaja ingin membuat cemburu kakak senior Jieun yang jelas-jelas terlihat naksir pada gadis nya itu . Mau bersaing dengan Jeon Jungkook? Huh, jangan harap Namjoon.

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang