11.jauhi

75 2 0
                                    

"Gue tahu Lo bohong ."jawab Dhea langsung meninggalkan ketiga temannya , termasuk Anin.

Anin hanya menatap punggung dhea dan melamun memikirkan apakah dia harus jujur dengan apa yang terjadi dengan dia dan Raffi bahkan Ahnaf yang mereka tau Anin sudah tidak mau berurusan lagi dengan mereka,hingga suara Kiara membuyar lamunan Anin.
"Nin!Anin ....aindya,Lo kenapa sih?"tanya Kiara.
"Lo bohong ,bohong apa sih?"lanjut Kiara

"Hmm....gak kok gue gak bohong apa apa ."balas anin salah tingkah berusaha menyembunyikan kegugupan nya.

"Lo kenapa sih, semakin hari semakin aneh dan semakin datar aja .what did you do to the real Anindya?"tanya Kiara sambil melangkah keluar diikuti oleh Belva,dan menyusul Dhea ,Anin hanya diam dan menatap keduanya pergi.

"Apa gue harus jujur?"gumam Anin pelan

Anin pun langsung menyusul teman-temannya yang mungkin sudah berada didalam kelasnya.
Sesampainya dikelas Anin langsung mendapati Rasya yang sedang berbincang dengan Dhea ,sedangkan Belva,Kiara,jello,dan Difa sibuk dengan kegiatannya masing-masing.Anin menatap mereka dan menghembuskan nafasnya pelan ,dia harus jujur.

"Umm....kalian....umm gue mau jujur ."ucap Anin gugup kenapa dia jadi gugup gini sih.difa mengernyitkan keningnya dan menatap Anin bingung.

"Jujur?"ucap jello dan Rasya kompak . sedangkan dhea kedua temannya ,hanya memutar bola nya malas dan menghembuskan nafasnya kasar.

"Tapi gak Disini."ucap Anin
"Okeh di kafe deket sekolah kita, gimana?"ucap Dhea ,mereka pun mengangguk dan meninggalkan sekolah.

•••••


"Jadi .... Raffi gangguin Lo terus nin ?"tanya jello sambil menyeruput jus jeruk yang sudah tinggal sedikit .

Setelah merasa siap untuk bercerita akhirnya anin pun Jujur dengan keadaan yang sedang dia alami ini,yah walaupun ini cuma masalah antara ia dan pemuda yang selalu menggangunya . setidaknya dia akan merasa lega setelah menceritakan hal tersebut pada sahabat-sahabatnya.

"Hmm ya gitu deh gua juga gak ngerti sama dia."jawab Anin sambil mengedikkan bahu.

"Oh ya gua rasa emmm si Rafi itu suka deh sama Lo nin." Ucap Belva sambil memakan kentang yang ada dihadapannya dan diangguki oleh semuanya kecuali Anindya.

"Yekali dia kan udah ada pawang Belva ya gak mungkin lah." Ucap Anin tersenyum sinis .

"Ahh kali aja gitu dia mau poligami ."ucap Dhea tenang sambil memakan kentang goreng  milik Kiara dan dihadiahi Toyoran dari Difa ."Dhea please serius dulu! "Ucap Difa galak .

"Serius se----"

"Sekali lagi ngomong bukan kentang yang gua cocol ke saus tapi muka elu hmm!" Ujar Kiara sambil menunjuk wajah Dhea dengan kentang  membuat Dhea mengatupkan bibirnya .

"Udah udah jangan ribut fokus ke gua dulu elah,jadi gua harus gimana?" Tanya Anin menegakkan tubuhnya meminta pendapat para sahabatnya.

"Hmm menurut gua si Raffi emang ada suka deh sama Lo nin ." Ujar jello yang kini tengah bersandar di kursi cafe sambil melipat tangan di depan dada ."oh iya Lo udah cari tau kenapa dia selalu ganggu lu? Lanjutnya yang langsung mendapat tatapan heran dari Anin .

"Ngapain?buang buang waktu ."

"Ekehmmm !" Deheman seseorang membuat Anin dan ke enam sahabatnya menolehkan kepalanya menatap heran kepada orang yang kini tengah berdiri di belakang Rasya .

"Anindya!" Yang disebut menatap heran dengan alis terangkat ." Ya kenapa? " Jawab Anin dengan sopan .

"Gue gak mau basa basi lagi,jauhin Raffi  !"ucap to the point,ya dia adalah frida Lidwina yang tak lain adalah Kakak kelas sekaligus kekasih Raffi imanni ."ini perintah kalau Lo gak nurut ,Lo sama temen temen Lo gak bakal tenang disekolah !" Lanjutnya dengan mengancam menunjuk wajah Anindya dan teman temannya .

" Maksudnya?" Tanya anin tenang masih duduk di kursinya dan sedikit mendongak .

"Dih lebay banget Lo jadi kakel ,a to the lay alay !" Sarkas Dhea menekan kata akhir yang membuat Riri melotot tak terima ."heh bocah berani Lo ya sama gue !" Galak Riri memasang wajah galaknya .

"Halah ngapain takut sama Lo ,gak guna tau." Ujar Difa memutar bola matanya malas.

"Pokoknya gua gak mau tau Lo harus jauhin Raffi titik!"

"Harus nya Lo yang bilang  ini ke raffi Lo itu ,jauhin Anin bukan Anin yang jauhin Raffi !." Kata Belva tak terima dan tersenyum meremehkan membuat Riri dan kedua temannya menahan emosi nya .

"Dasar childish !" Sarkas Rasya .

Dan kemudian dengan wajah menahan amarahnya Riri dan kedua temannya meninggalkan anin dan kelima sahabatnya . Melihat itu Anin hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas panjang.


Hening ....





"HEH BANGKE KENAPA ELU MAKAN MAKANAN GUE !" teriak jello melihat Dhea memakan kentang goreng milik nya.

Dan selanjutnya,



" EH IA AMPUN NYAI AMPUN." racau Dhea sambil menahan tangan jello saat akan menarik rambutnya ,Dhea berdiri dan berlindung di belakang Anin yang kini sedang tertawa melihat jello dan Dhea .

Kadang walaupun kita punya sahabat yang se-menggilakan apapun kita akan merasa bersyukur karena mereka tak pernah jauh dan selalu mendukung .

Dan Anin bersyukur untuk itu karena mereka selalu ada saat Anin membutuhkan mereka.

••••••

Holla gengs masih setia kan sama cerita gaje ku ini heheh

Maaf banget karena aku meng-hiatuskan cerita ini sementara huhu .

Tapi jangan khawatir karena aku akan menyelesaikan cerita ini .

Dan karena itu aku mau minta

Yang belum tekan bintang Jangan lupa tekan bintang nya .

Dan don't forget buat follow akun wattpad kuuu.

Oh iya jangan lupa juga vote and comment yaaa guysssss

Salam manis ;)

Anindya  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang