Anin pov
Raffi itu susah ditebak ,gue inget banget waktu kita masih sekelas ,dia tuh gampang banget menyembunyikan sesuatu , contohnya pas dia tiba tiba jadian sama kak riri.entah kenapa pada saat kita pisah kelas dan saling jauh jauhan ,lebih tepatnya gue yang menjauh .gue bisa ngerasain kalau dia tuh selalu natap gue intens dan selalu ganggu pikiran gue .dan contoh nya sekarang gue dipaksa buat ikut ke atap sekolah ini atau yang disebut rooftop.gue cuman bisa diem dan gatau harus ngomong apa,gue tau Raffi kecewa sama gue ,Lo salah fi yang lebih kecewa itu gue.
Gue liat dia tadi megang minuman yang mengandung alkohol,gue tau Raffi gak tahan sama minuman itu ,dia pernah mau sekarat gara-gara minuman sial itu,dan buat bundanya panik waktu itu.reflek gue ambil minuman itu dan setelahnya gue ucapin kata kata terpanjang gue setelah berusaha menjauh, yang berikutnya buat gue kesel setengah mati ,Raffi kayaknya jebak gue dan berhasil.
Author POV
"Lo masih ingat?" Tanya raffi dengan senyum miringnya
Dia bahagia, walaupun sedikit.Anin langsung membuang minuman tersebut lalu berjalan kearah tangga untuk turun kebawah, rasanya ia ingin cepat cepat sampai rumah dan ingin sendiri,namun cekalan seseorang menghentikannya,lagi.
"Lepasin,gue mau balik."Anin menepis kasar .
"Nin,gue mau tanya . sebenarnya salah gue itu apa?."
"Udahlah,Raffi .gue gak mau ada urusan lagi sama Lo." Anin berjalan menjauh."Nin....!"Raffi kembali menarik tangan gadis itu."sekali aja kasih gue penjelasan,tentang sikap Lo itu, please....."
"Lepasin!"Anin mencoba menepis tangan Raffi .Namun cekalannya terlalu kuat.
"Jawab dulu ,nin."Anin menghelas nafas nya kasar ia tidak akan pernah bisa lepas dari tangan ini kalau dia tidak memeberikan pernyataan yang tepat,Namun keegoisan itu membungkam hatinya dan menurutinya.
"Gue kan udah jawab ,gue. gak mau .ada. urusan. lagi .sama .lo , Raffi imanni."ucap Anin sambil menekan kalimat yang tadi ia ucapkan ,dan menunjuk diri Raffi .
"Tapi ,nin...."Raffi menarik kembali tangan Anin hingga gadis itu semakin dekat dengannya.
"Lo gak usah kurang aja gitu sama gue ,Raffi.!" Anin mencoba menarik tangannya kembali,Namun cekalannya semakin kuat.
"Maaf....!
Raffi terkejut saat bahunya dicengkeram kuat oleh seseorang hingga akhirnya ia melepaskan tangan anin.ia mencoba memebalikan badannya.Ternyata Ahnaf!
"Gue tau , mungkin Lo ada urusan pribadi sama Anin.Tapi,ada baiknya Lo gak usah kasar sama cewek.karena sama hal nya Lo seperti banci."
Ahnaf segera menarik tas Anin,meninggalkan Raffi tak melawan terpaku di atas roftop yang sepi.dan tak sadar karena sedari tadi Ahnaf ada disana yang tak sengaja mendengar percakapan mereka.
"Anin..! Teriak Raffi yang melihat punggung Anin menjauh tapi masih tetap terlihat .
"Kembali nin.....kembali jadi Anin yang gue kenal ."ucap Raffi namun tak terdengar oleh gadis itu.
"Gue sayang Lo nin ,maaf gue egois."gumam Raffi sambil tertawa hambar dan segera berjalan menuju tempat parkir .
"Makasih atas pertolongannya.meski gue gak minta."ujar Anya saat mereka sudah sampai di lapangan basket."Tapi jangan harap gue mau bersimpati lagi sama Lo hanya karena pertolongan Lo saat ini."gadis itu meninggalkan Ahnaf dengan langkah tergesa.
Ahnaf menatap punggung gadis itu sampai tak terlihat lagi ,dia sadar betul,sahabat yang lebih tepatnya mantan sahabat sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil , Ahnaf tersenyum penuh arti.
"Gue mohon kembali ,jadi Anin yang dulu ....gue kangen Lo."gumam Ahnaf lalu meninggalkan lapangan menuju parkiran.
•••••
Kalian tim mana AninRaffi/aninahnaf?
Btw maaf yak kalau banyak typo bertebaran maklum masih newbie hehe.Buat kalian yang merasa suka sama cerita ini jangan lupa follow akun ku,dan jangan lupa buat vomment yahhhh.
Salam manis
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anindya
Novela JuvenilKarena yang benar benar sayang tak akan pernah ingkar -bithari Anindya Jika aku sudah sayang aku takkan pernah meninggalkan -raffi imanni Perasaan yang kuat dia yang mencintai -anhaf rhamadhan