Ahnaf kembali dari supermarket,membawa dua botol air mineral dan beberapa Snack . Diangsurkannya ke depan Anin.
"Lo harus minum dulu meski sedikit," ujarnya melihat Anin hanya diam saja setelah kejadian di halte tadi .
"Gue tau Lo tadi terpaksa kan? " Pertanyaan yang membuat Anin mau tak mau menatap pemuda itu dia bingung dan resah.
Jadi , sebetulnya sejak tadi ahnaf berada di dalam cafe dan tak sengaja melihat Anindya dan teman-temannya, dan melihat kejadian yang membuat perasaan nya makin tak tenang hanya karena wanita yang dia anggap sahabat dan paling disayanginya itu selalu membohongi perasaannya sendiri dan menahan rasa nyerinya sendiri.
"Maaf.....," Ujar Anin terbata-bata."gue bingung harus apa...."
"Apa perlu Lo terus bohongi perasaan Lo itu?" Potong ahnaf mendesak.
"bohong ....Pe.....rasaan ?" Anin makin terkesiap. Bahkan gue aja gatau kapan rasa itu ilang dan mungkin gua mencoba jujur dalam waktu bersamaan .
Kecuali.....dia yang memperjelas semua nya .
"Lo udah enggak mengharapkanya, lagi kan?" Sergah ahnaf memastikan.
"Udah ada gue disini ....,"
"Jadi gak perlu cemas ."
Ahnaf menyunggingkan senyum mautnya. Senyum Seseorang yang selalu jadi pemenang .
Senyum yang membuat Anin heran dan bertanya-tanya.
**
MENIT berlari tak bisa dikendali . Jauh dari harapan dan keresahan yang melanda Raffi seperti arus yang tak bisa dibendung. Karena wanita itu tetap tak mau kembali menjadi sosok yang selalu membuatnya semangat tak mau kembali seperti dulu lagi .
"Apa karena gua udh punya dia ?" Tanya nya pada diri nya sendiri sambil mengacak rambut frustasi.
"Gua harus jelasin sama Anin , karena selama ini sebenarnya gua sayang sama dia ." Gumamnya sambil menekan layar ponselnya mencari nomor seseorang dan segera mengirim pesan.
**
Raffi tahu keputusan ini sekali lagi akan menjadi kebebasan yang ia harapkan selama ini . Ia akan mengatakan hal yang mungkin akan membuat kekasih nya kecewa .
"Kenapa ?" Tanya Riri sambil memeluk lengan kanan Raffi , mereka kini sedang berada di taman dekat rumah Riri dan duduk di bangku yang tersedia disana .
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu ." Ujar Raffi datar menatap lurus ke arah danau yang ada disana.
"Ngomong apa?" Balas Riri masih memeluk lengan Raffi .
Detik kemudian kata-kata yang sedari dulu Raffi ingin katakan keluar dari mulutnya dan membuat Riri melotot tak terima.
"Aku mau kita putus."
"Why? Apa Karena cewek sialan itu ?" Tanya nya sambil menahan emosinya.
"Stop bilang dia sialan Riri!"
"Kamu lupa aku yang udah bantuin mamah kamu waktu dia hampir aja MATI! "
Flashback on
Saat itu dari arah berlawanan ada kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi dan secara bersamaan ada seorang wanita paruh baya namun tetap awet muda sedang menyeberang dan tidak melihat ada kendaraan di arah berlawanan.
"Awas!"teriak seseorang membuat pejalan kaki maupun pengemudi menolehkan sepenuhnya pada pemilik suara itu .
"Ibu gak kenapa-kenapa?" Tanya nya pada ibu itu dia masih memegangi bahu ibu itu dan mulai menggiringnya ke warung terdekat .
"Makasih yak nak."ucap sang wanita paruh baya itu .
"Iyak Bu sama sama ."jawabnya sambil tersenyum.
"Nama kamu siapa ?" Tanya si ibu kepada gadis yang sudah menolongnya
"Nama saya frida Lidwina Bu." Jawabnya sambil tersenyum.
"Kamu sekolah di smaharapan bangsa?" Riri mengernyitkan dahi ia menyadari bahwa ia masih memakai seragam khas SMA nya .
"Iyak Bu." jawabanya sambil tersenyum.
"Kamu kenal Raffi ? " Tanyanya memastikan.
"Raffi? Raffi yang mana yah Bu?" Tanya Riri .
"Raffi Immani nak , kenal tidak ?"
Seketika senyum yang tadi tulus kini berubah menjadi senyum janggal yang orang lain tak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh gadis itu .
Dan dari kejadian itu semuanya merubah hidup seorang Raffi imanni dihantui oleh rasa balas Budi dan tak enak hati nya membuat ia kehilangan seseorang yang ia sayangi.
Flashback off
"Kamu gak bisa lagi ancam aku dengan kata kata itu lagi Riri !"
"KAMU YANG MEMULAINYA RAFFI!" Bentak Riri
"Kamu yang paksa aku buat jadi pacar kamu , padahal waktu itu aku udah sayang dan cinta sama seseorang ....."
"Seseorang Itu ,Anindya Riri dia yang aku sayang bukan kamu "
Semuanya berubah secepat itu Riri yang tadi masih bisa melawan kini terdiam meresapi kata-kata itu . ia sadar selama ini hanya dia yang mencintai Raffi .
"Maafin aku ri ." Ujar Raffi
"Maafin aku , karena aku gak bisa lanjutin hubungan ini aku juga gamau buat kamu kecewa ." Lanjut nya sambil memeluk gadis yang kini sudah berkaca-kaca.
"Jadi kita selesai , makasih kamu udah tolong mamah aku , makasih untuk semuanya yang kamu kasih ke aku ." Ucap Raffi tulus sambil melepaskan pelukannya.
"Hiksss" tangis seseorang yang sedari tadi tak sengaja mendengar kata-kata yang membuat nya kembali merasakan penyesalan .
••••••••••
Tak perlu cemas karena semuanya sudah selesai :)
Lanjut?

KAMU SEDANG MEMBACA
Anindya
Teen FictionKarena yang benar benar sayang tak akan pernah ingkar -bithari Anindya Jika aku sudah sayang aku takkan pernah meninggalkan -raffi imanni Perasaan yang kuat dia yang mencintai -anhaf rhamadhan