EPS. 8 [Semuanya Hancur]

34 8 6
                                    

Perhatian!

Bagi yang belum mengubah tampilan backround berwarna hitam, silahkan ubah dulu untuk pengalaman baca yang lebih menyeramkan.

Petunjuk 👇

April yang tidak sedarkan diri itu, kemudian terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

April yang tidak sedarkan diri itu, kemudian terbangun. Dia terus menanyakan dimana Daniel, sambil menangis. Mereka tidak menyangka kalau kebahagiaan yang Herlyna alami, akan datang musibah yang menimpa sahabat nya April. April sangat depresi, sehingga wajah nya pucat. Ia pun dibawa ke rumah sakit.

Kemudian mati:v //woyy! Plak!:v//

Iya tau kalau Omongan adalah Doa, tapi aku hanya mengetik:v BWAHAHAHA:V

Sesampainya dirumah sakit, ia kemudian sakit parah. Dokter bilang penyakit lemah jantung nya kambuh. Dia harus di rawat dirumah sakit selama kurang lebih 2 Bulan. Vera yang saat itu mengetahui bahwa kabar sahabat nya, segera bergegas menuju Rumah sakit itu. Kemudian tak lama, ia pun sampai.
















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





































Vera "Hah... Hah... Hah... Bagaimana keadaan April? Apa dia baik² saja? Apa yang terjadi?"
Isabel "Shh... Shh... Tenang, dia bakal baik² aja kok.".
Vera " Lalu apa yang terjadi?"
Herlyna menundukkan kepala. "Daniel... Sebenarnya... Sudah ditangkap polisi karena dia adalah pelaku dibalik semua pembunuhan itu."
Vera "A-apa?"
Isabel "Tunggu, bagaimana kamu tau kalau dia pelaku dari semua pembunuhan?"
Herlyna "Ya, aku lihat lambang itu lagi. Dan juga dengan bunga mawar nya. Kau ingin menuduh ku kalau aku adalah pelaku nya?"

Isabel "Tidak, aku hanya bertanya. Dan kau bahkan geer sekali. Aku makin curiga dengan mu."
Herlyna "Apa?! Jadi kau benar² menuduh ku ya?!"
Isabel "Kalau itu mau mu baiklah! Kau pelaku nya!"
Herlyna "Katakan sekali lagi!"
Isabel "Aku bilang, kau pelaku nya!"
Vernando "Woh woh! Nona nona! Tolong hentikan, ini tempat umum."
Vera "Ya, dia benar. Lagipula ini di rumah sakit, tidak boleh berisik."

Vernando "Ya, dengarkan?"
Herlyna "Sejak kapan kamu membela dia hah?!"
Vernando "Eh, tapi yang dia katakan benar. Bahkan tidak baik jika April mengetahui semua ini."
Herlyna "Ouhh, jadi kamu lebih milih dia daripada aku? Iya?! Gt?!"
Vernando "Eh, bu-"
Herlyna "Udh! Dari awal! Aku gk mau lagi temenan apalagi sahabatan sama kalian!"
Isabel "Gk nanya! Aku juga berharap gk mau temenan sama kamu!!"

Vera "Aku jg gk nanya! Aku benci sama kamu! Selalu aja sikapnya gk pernah berubah. Udh sana pergi aja sama pacar kamu. Kita gk butuh km!"
Herlyna "Ya udh! Aku juga gk butuh kalian!" Dia pun menarik tangan Vernando dan keluar dari Rumah sakit. "Ayo!" Vernando hanya terdiam dan mengikuti Herlyna dengan perasaan bersalah.

Suster pun menghampiri mereka, dan kemudian dia menyodorkan berkas beserta tagihan yang harus dibayar. Vera melihat berkas itu, untung saja biaya nya murah.

Vera "Tagihan ini biar aku saja yang bayar."
Isabel "Kamu yakin?"
Vera "Ya, lagipula ini tdk mahal."
Isabel "Baiklah kalau begitu."

2 Bulan pun berlalu, April sudah sembuh. April pun bertanya dimana Herlyna, kenapa dia selalu tidak datang untuk menjeguknya selama 2 bulan ini? Vera & Isabel pun menceritakan yang sebenarnya. April yang saat itu sudah sembuh dan pulang ke rumah, memikirkan semua yang terjadi.

Keesokan harinya, April dan Isabel kecuali Vera karna dia ada urusan pribadi, pergi ke Penjara dimana Daniel ditahan. Daniel yang saat itu dalam kurungan besi, merasa senang atas kunjungan mereka. Ia tersenyum, apalagi setelah melihat April tentunya. Tetapi seperti nya April merasa tidak senang.

April "Kamu tega banget sama aku, kenapa kamu bisa jadi pelaku pembunuhan itu, hah?"
Daniel "April, dengerin dulu. Aku bisa jelasin."
April "Gk bisa, semuanya udah jelas. Kamu gk usah jelasin lagi. Maaf, kita putus." Dia pun pergi dari sana.
Daniel "April! Tunggu! Jangan tinggalin aku! April!! Ja... Ngan. Isabel!"

Isabel pun melihat ke arah Daniel dan dia pun perlahan pergi.
Daniel "Isabel! Tunggu! Dengerin aku!  Aku dijebak!"
Kemudian setelah mendengar perkataan Daniel, ia pun berhenti dan melihat ke arah nya.
Daniel "Cari buku Diary aku. Dirumah, dikamar aku di meja belajar nya. Kumohon,"
April "Isabel! Ayo! Udh! Jangan ladenin dia!!" Dia pun menarik tangan Isabel dan kemudian pergi.
Daniel "Kamu bakal tau siapa pembunuh sebenarnya!!"

To be continued...

Yo guys, di EPS. 10 Nanti pelakunya akan ketahuan!! Jangan lupa vote ya~

The Eien Ni [TEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang