EPS. 9 [Musuh dibalik Selimut]

46 9 12
                                    

Perhatian!

Bagi yang belum mengubah tampilan backround berwarna hitam, silahkan ubah dulu untuk pengalaman baca yang lebih menyeramkan.

Petunjuk 👇

Keesokan harinya, saat malam Isabel memikirkan apa kata Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan harinya, saat malam Isabel memikirkan apa kata Daniel. Ia melamun dengan tangan kanan yang ada diatas kepalanya sambil tiduran disofa panjang berwarna abu-abu yang didekat nya ada meja dimana HP nya ada disana.

Uyeeeeyyy deskripsi yang panjang + harus mikir para readers nya!!!:v //plak!:v//

Kemudian, tiba-tiba HP nya pun berbunyi. Ia mendapat panggilan 📞 dari Whatsapp dengan nama Herlyna terpampang disana. Tanpa melihat ke arah HP Nya, ia langsung mengambil nya kemudian meletakkan nya ke telinga.

Isabel "Halo?"
Herlyna "Hi,"
Isabel "Herlyna? Apa? Knp? Mau bikin masalah lagi?"
Herlyna "Jangan gt dulu, aku mau minta maaf. Waktu itu aku udh kasar sama kamu dan juga Vera. Maaf ya."
Isabel "😁gt dong... Iya aku maafin, maafin aku juga ya."
Herlyna "Iya, aku jg salah."
Isabel "Udh nelpon s Vera?"

Herlyna "Udah, tp... Biasa lah. Gk ush ditanya lagi."
Isabel "Di dismis mulu ya?"
Herlyna "Iya, jadi hoream aih."
Isabel "Hahahah 😂oke, aku mau ngerjain sesuatu dulu ya. Nanti kita telponan lagi."
Herlyna "Ok, bye."
Isabel "Bye."

Panggilan sudah berakhir, Isabel pun berjalan dan kemudian melakukan apa kata Daniel.

"Cari buku Diary aku. Dirumah, dikamar aku di meja belajar nya. Kumohon,"









































 Kumohon,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












































Ia pun sudah sampai di tempat rumahnya Daniel. Pintunya dikunci,  dan tdk ada satupun org yang ada di sana. Kemudian ia berfikir, biasanya orang-orang menaruh kunci dibawah Karpet. Ia pun membuka karpet, dan kunci itu ada disana. Tentu saja ia mengambil nya dan membuka pintu. Ia masuk dan kemudian pergi ke kamar Daniel. Ia pun melihat sebuah buku dan mengambil nya.

Isabel "Hm? Apa mungkin ini? Terlihat seperti sebuah Diary. Apa boleh aku baca ya? Ahk. Aku baca saja, lagipula aku penyimpan rahasia yang baik." Dia lalu membuka buku biru tua itu lalu membacanya. "Eh? Ternyata ini buku Diary nya."

Setelah beberapa lama, ia kemudian menemukan lembaran yang menarik.

Tanggal 25/4/2019

Hari ini, aku berharap ada yang menemukan Buku Diary ku. Maafkan aku, aku terpaksa melakukan hal ini. Kalau tidak, dia akan membunuh kami. Termasuk diriku. Lebih baik aku korban kan diriku daripada mereka. Biarkan saja aku yang dibenci. Aku tidak mau kehilangan teman²ku. Biar aku saja, asal jangan mereka.

Isabel "Sepertinya dia menulis nya sambil menangis. Ada bekas kertas yang kering terkena air."

Flashback POV

EPS. 6 [Keinginan]
Disisi lain, Daniel berada di Kosan nya yang duduk di kursi belajar dan dia sedang menulis dibuku hariannya dengan pulpen hijau. Kemudian dia menangis sambil menulis kan sesuatu.

End POV

Lalu Siapa yang Daniel Maksud?" Dia pun membuka lebaran² yang penuh dengan tulisan dan mulai membaca cepat. Alangkah terkejutnya dia melihat nama seseorang terpapar disana. Ditambah lagi dengan kata 'Dalang dari semua ini adalah...'
"Tidak mungkin... oh tidak,"



































































"Isabel, apa yang kau lakukan disitu?"

Isabel pun langsung melirik kebelakang "Hah?!"

To be continued...

The Eien Ni [TEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang