5. Teman Masa Kecil

24 30 9
                                    

Retta dan El hanya diam mendengarkan ibu mereka berbicara tentang masa kecil mereka.

"Oh iya. Retta tadi El berantem ya?" tanya Cristy.

Seketika Retta takut untuk jujur, karena El berkelahi gara-gara membela Retta. Ketika Retta ingin menjawab El lebih dulu menjawab.

"Iya ma, El abis berantem" jawab El.

"Kok tadi mama nanya kamu diem aja?" gerutu Cristy.

"El mau nunggu waktu yang pas aja"

"Kamu kok bisa sih berantem padahal kan hari ini hari pertama kamu masuk sekolah, masa sih anak baru udah buat masalah. Malu mama sebagai orang tua kamu" Cristy mengomeli El tetapi El terus memandang Retta yang menunduk, sepertinya ia benar-benar merasa bersalah.

"El berantem karena belain Retta" ujar El.

"Dia tadi digangguin sama cowok" timpalnya lagi.

"Bener Re kamu digangguin cowok?" tanya Rachel.

Retta mengangguk tidak enak. Seharusnya ia yang bilang seperti itu kepada ibunya El.

"Tapi... Maafin Retta karna udah buat anak tante terlibat" ujar Retta sambil terbata-bata.

"Hm. Gapapa Retta, tugas El kan jagain kamu kalo kamu digangguin cowok-cowok" Cristy menenangkan Retta yang merasa bersalah.

Paginya.

Retta sarapan bersama ayah dan ibunya. Tiba-tiba pembantu rumah Retta memberi tahu bahwa ada seorang laki-laki yang datang.

"Oh itu pasti El" ujar Rachel.

"El siapa?" tanya Edward ayah Retta.

"Itu loh temen kecilnya Retta dulu yang suka dititipin sama mama kalo orang tuanya mau kerja" ujar Rachel.

"Ohh dia, suruh masuk bi. Papa mau liat dia udah segede mana" ucap Edward sambil tertawa.

"Kamu abis makan langsung siap-siap ya. El datang buat jemput kamu, mulai sekarang kamu pergi pulang sekolah sama dia" ujar Rachel.

Kenapa jadi gini. Batin Kei.

Retta sudah tidak bisa menolak lagi karena El sudah ada di rumahnya. Jadi terpaksa Retta harus melakukan hal ini setiap hari. Mungkin sampai tamat sekolah, atau mungkin mereka akan kuliah bersama-sama.

"Hai El apa kabar?" sapa Edward.

El berdiri lalu ia bersalaman dengan ayah Retta.

"Baik om. Om sendiri gimana kabarnya?" El balik bertanya.

"Om selalu baik haha" ujar Edward sambil tertawa.

Ayah Retta dikenal dengan orang yang sangat ramah tak heran jika ia selalu ingin tahu dan kenal dengan orang yang sedang mendekati putrinya.

Retta keluar dan menghampir El di ruang tamu. Ntah kenapa El dibuat speechless oleh Retta karena kecantikan Retta yang membuat ia pangling, ternyata gadis cantik yang satu kelas dengannya adalah teman masa kecilnya dulu.

Retta dan El berpamitan kepada Edward dan Rachel. Mereka pun pergi, setelah sampai Retta keluar dari mobil ia bingung harus menunggu El atau langsung ke kelas.

"Tunggu ya, gue markir mobil dulu" ujar El.

Akhirnya Retta menunggu El. Setelah itu mereka berjalan bersama, sungguh mengejutkan semua murid yang ada di SMA itu karena mereka baru pertama kali melihat Retta berjalan berdua bersama cowok.

Tapi mereka berdua tidak perduli,  mereka terus berjalan sampai ke kelas, ketika sudah sampai semua mata tertuju pada Retta dan El banyak yang mengira mereka sedang dekat, tapi perkiraan mereka salah.

Diary ClarettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang