9. Terima Kasih

30 26 10
                                    

Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu pun tiba, banyak murid-murid yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing termasuk Retta ia terus membaca dan menghapal teks-teks yang diberikan guru agar nantinya lancar.

Acara sudah dimulai, Retta dan El berjalan ke atas panggung. Saat itu juga banyak yang menyoraki mereka karena cocok.

"Jadian dong udah cocok tuh" teriak salah satu seorang siswa.

"Oke sekarang kita mulai ya acaranya" ujar Retta.

Mereka berdua pun menyebutkan acara-acara apa saja dan lomba-lomba apa saja yang akan diadakan.

Alvaro dan gengnya bersiap-siap untuk tampil di akhir acara. Ia menyempatkan berlatih terlebih dahulu agar tidak nerveous saat tampil nanti.

Acara pertama yaitu kata sambutan dari bapak kepala sekolah, dilanjutkan dengan menyanyi dari kelas X kemudian dilanjutkan dengan acara-acara lainnya.

Sambil menunggu acara selanjutnya selesai Retta duduk sebentar sebelum ia memulai mc lagi.

"Nih buat lo" El menawarkan air minum yang dibelinya kepada Retta.

"Gak deh makasih" tolak Retta.

Namun El tetap memaksa hingga membuat Retta risih kepadanya.

"Ambil aja Re, gue beli buat lo nih" paksa El.

"Ngapain sih. Gue kan gak minta lo beliin gue" ketus Retta.

Karena sudah ditolak Retta, El pun membuang air minum itu di depan Retta. Sontak membuat gadis itu terkejut karena kelakuan El yang seenaknya. Namun Retta abaikan dan dari situ ia bisa melihat bahwa El memang suka seenaknya.

Sejujurnya memang Retta tidak suka dengan sifat El.

Selanjutnya acara yang terakhir sebagai penutup yaitu penampilan dari Alvaro dan band-nya. Mereka membawa lagu ciptaannya. Semua yang hadir di acara itu menikmati lantunan lagu yang dinyanyikan Alvaro. Tak hanya itu, ternyata Retta pun menikmati suara indah Alvaro.

Retta sangat senang dengan musik semua genre ia dengarkan dimulai dari pop, hip-hop, ballad, dan lainnya. El yang dari tadi memperhatikan Retta yang begitu menikmati lagu Alvaro dibuat heran. Ia mengira bahwa Retta menyukai Alvaro dan akhirnya El merencanakan sesuatu.

Setelah semua acara selesai dan guru-guru pun sudah pulang, murid-murid berencana memperpanjang acaranya hingga malam. Dan inilah kesempatan El untuk bertindak.

Ia mengajak Retta untuk nge-mc lagi, ia menarik tangan Retta dan membawa ia ke atas panggung dan mulai beraksi. Retta dan semua yang ada disitu bingung apa yang ingin dilakukan El.

El mengambil mic lalu berbicara.

"Attention please" ujar El yang membuat semua orang terdiam sejenak termasuk Alvaro. Retta hanya diam ia tidak tahu apa yang akan dilakukan El.

"Gue mau kalian semua nyaksiin ini" ujar El.

"El, ini apa-apaan sih!" bisik Retta.

El menarik napas lalu mengungkapkan apa yang ingin ia sampaikan.

"Oke. Berdirinya gue sama Retta disini, gue pengen kalian semua tau dan ngeliat" ujar El.

Lalu El menatap wajah Retta dengan penuh perasaan. Retta sudah merasakan hal buruk yang akan terjadi padanya ia sudah melihat dari mata El yang membuatnya takut.

"Re" panggil El sambil memegang tangan Retta.

Retta berusaha melepaskan tangannya namun El tetap menahan tangan Retta hingga Retta merasa sedikit kesakitan.

Diary ClarettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang