kakak [3]

116 12 0
                                    

Drrrttt drrrrrttt ~


"Halo"

"....."

"Mama Tae jemput ya"

"....."

"Iya ma"

"....."


Mama Jeon ternyata gak bisa pulang. Berhubung hujan (lagi) dan beliau ketemu temen lamanya di swalayan akhirnya Taehyung dititipin tugas untuk kasih Jungkook obat yang sudah disiapkan mama Jeon.

Sampe di kamar Jungkook Taehyung taruh nampan makanannya di meja belajar si adek, cek suhu tubuhnya Jungkook dan ternyata sudah lebih rendah. Masalahnya itu waktu Taehyung singkap selimut pacarnya dan lihat baju pacarnya yang basah gara gara keringat.

"Dek, bangun dulu. Ganti baju mu" kata Taehyung pelan sambil goyang bahu pacarnya pelan.

Setengah gak niat bangunin pacarnya, alasan supaya Jungkook istirahat total padahal masih sangsi buat ngobrol. Walaupun dari gelagat mama Jeon kayanya Jungkook gak ada masalah apapun sama dia pasca pengakuan di sirkuit balap tapi tetep aja Taehyung agak was was sama reaksinya Jungkook. Risih kah? Atau takut? Mungkin gak nyaman lagi sama dia? Pertanyaan yang model itu yang dari kemaren malam bergerayangan di kepalanya Kim Taehyung.

Si adek nggeliat pelan begitu tidurnya diinterupsi tapi senyum manis langsung muncul begitu liat muka ganteng pacarnya waktu buka mata.

"Cium kak" manja Jungkook pake suara serak khas bangun tidur dan pasti Taehyung langsung turutin permintaan si pacar. Kungkung Jeon nya di antara lengan yang dipake buat jadi tumpuan, lumat dan hisap pelan bibir bawah Jungkook yang total jadi adiksinya dua tahun belakangan. Bau jigong dikit tapi gakpapa, Taehyung terlanjur cinta katanya.

Ciumannya Taehyung gak sepanas biasanya, Jungkook sempat dapat jeda untuk nafas sebelum lanjut saling tukar saliva. Tangan Jungkook entah dari kapan sudah ada di tengkuk Taehyung, sesekali remas surai coklat gelap si dominan atau sekedar remas pundak kokoh Taehyung yang masih betah pagut bibirnya sayang.

Sampai ujung jari Jungkook gak sengaja sentuh bekas luka di pundak kiri Taehyung. Pas di antara tulang belakang sama tulang belikat ada bekas jahitan lumayan panjang, mungkin empat atau lima jahitan.

"Kak, ini kenapa?" Jungkook putus ciuman mereka sepihak, tatap pacarnya dari jarak teramat dekat sampai Jungkook bisa lihat pantulan matanya sendiri di iris coklat gelap Taehyung.

Taehyung diam. Total diam sampai nafas dan kedip pun gak sama sekali selama beberapa waktu. Jungkook seolah dikurung dalam tatapannya dan Jungkook pikir itu hal yang gak mau Taehyung bicarakan sekarang.

"Kalo kakak gak mau jawab gak mas-" belum selesai bicara Taehyung langsung ambil alih bibirnya sekali lagi. Lebih menuntut dan Jungkook sadar dia gak seharusnya tanya masalah luka itu.

Selepas ciuman kedua Taehyung langsung bangkit, duduk tegak di sisi ranjang membelakangi pacarnya dan susun kalimat untuk cerita tentang satu dari banyak skenario buruk dari masa kecilnya. Jungkook ikut bungkam, tunggu reaksi Taehyung selanjutnya.

"Ayah tiriku Jeon. Itu dari botol soju, mau dengar detailnya?" Jawabannya lagi lagi cuma berbentuk anggukan kecil. Agak gak enak hati sama pacarnya karena ternyata menyinggung hal sensitif dari masa lalu pembalap liar itu.

"Sambil makan, oke?" Jungkook setuju dan senderan di kepala ranjang tunggu Taehyung suapin bubur buatan mamanya.

"Ayah tiri ku itu temperamen. Waktu aku 9 tahun aku pernah disuruh beli soju, tapi waktu lewat depan taman aku lihat banyak anak anak main di sana" Taehyung mulai cerita sambil suapin pacarnya yang sudah buka mulut dan perhatikan ceritanya baik baik

"Akhirnya aku ikut main sama mereka, Jeon. Aku lupa disuruh ayah tiri ku beli soju, uangnya aku pake jajan hehehe" Taehyung jeda sebentar. Perhatikan Jeon nya yang tetap lahap makan meski lagi sakit.

"Terus kak?"

"Terus aku pulang. Bisa ditebak kan, ayah tiri ku marah. Aku hampir dipukul pake botol soju kosong tapi meleset, botolnya pecah Jeon. Aku lari ke luar rumah tapi ternyata dia gak berhenti sampe situ, botol sojunya dilempar ke arahku. Sayangnya yang itu tepat sasaran" Jungkook pasang ekspresi yang gak bisa diartikan Taehyung, antara bingung, kaget, sedih, dan marah campur aduk di ekspresinya.Taehyung coba untuk gak ambil pusing dan sodorkan lagi sesendok bubur ke depan mulut Jungkooknya.

"Waktu itu hampir malam Jeon, lampu jalan sudah banyak yang nyala. Aku lari ke jalan besar saking takutnya terus hampir ditabrak mobil" Jungkook batal telan suapan terakhir buburnya gara gara tersedak, sedih sekali rasanya bayangkan Taehyung umur 9 tahun dalam keadaan seperti itu.

"Untungnya yang di dalam mobil itu orang baik, di dalam mobil ada dua anak sama orangtuanya. Akhirnya aku ditolong mereka, dibawa ke rumah sakit dan dibelikan makanan enak. Waktu aku ditanya kenapa bisa luka aku jawab gara gara jatuh didorong waktu ditaman" sambung Taehyung sesudah pastikan Jungkook nya minum obat sesuai arahan mama Jeon.

"Terus?"

"Terus Jeon ku harus ganti baju"

Sehabis kecupan singkat di dahi yang Jungkook tau tiba tiba dia sudah digendongan Taehyung yang jalan ke arah kamar mandinya.

Jungkook didudukkan di samping wastafel waktu Taehyung ambilkan  piyama bersih plus dalaman, siapkan air hangat dan sapu tangan bersih untuk seka badan pacarnya yang lagi demam pelan pelan.

"Kak, dia dimana sekarang?" Kepo Jungkook sambil pake sweater biru lusa yang diambilin Taehyung

"Ayah tiri ku?" Jungkook ngangguk

"Pastinya di suatu tempat, aku gak tau Jeon. Dimanapun dia aku cuma berharap gak ketemu dia lagi" jawab Taehyung sambil jalan keluar, Jungkook yang lompat turun dari pinggiran wastafel sama sekali gak dilirik.

"Sejahat itu sampe kakak gak mau ketemu dia.lagi?" Taehyung sama sekali gak respon pertanyaan Jungkook dan malah buang diri ke kasur pacarnya yang masih berantakan. Endus bau bayinya Jungkook puas puas, tiga hari lagi dia mau study tour sampe seminggu lamanya.

"Kak minggiran ih, makan tempat tau badan mu" sewot Jungkook sambil dorong badan pacarnya yang tengkurap sampe berguling ke kanan terus rebahan di perut Taehyung.

"Dia juga kasar sama kakak ku dek" gumam Taehyung pelan entah Jungkook dengar atau gak yang jelas obrolan masalah ayah tiri Taehyung berhenti di sana.




























Halo lagi setelah lebih dari satu bulan absen dari notifikasi kalian

[1] Mohon maaf lahir dan batin. Maaf kalau sekiranya tulisan Vey kurang berkenan  di hati kalian, Vey berusaha sebaik mungkin untuk jadi penulis yang lebih baik buat para readers kedepan nya.

[2] Ada yang masih libur? Atau sudah masuk sekolah? Kalo Vey masih libur 😁

[3] Masih ada yang tunggu book ini kah? Vey akan usahakan update lebih cepat karena banyak waktu luang. Terimakasih yang sudah mau membaca.

Borahae❤

-2U- (VK)  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang