Melayat

134 14 0
                                    

Siang itu Jungkook dan Taehyung gak ngomong sama sekali sewaktu di mobil. Mereka sudah pake setelan jas hitam rapi dan dalam perjalanan menuju rumah duka.

Masalah yang tadi malam dipikir nanti dulu berhubung suasana lagi berkabung. Langit di atas kota juga ikut ikutan mendung karena satu jiwa baik hati pergi dari muka bumi.

Rasanya baru kemarin mereka lihat kak Jinri tampil di festival bareng kak Jieun, Jungkook juga masih ingat waktu kak Jinri jadi pelatih teknik vokal anak kelas 10 yang baru masuk ekskul vocal dance. Mereka juga masih ingat betul waktu kak Jinri mengkritik tentang diskriminasi gender dan pernyataan pernyataannya tentang kesehatan mental. Siapa sangka kabar duka yang muncul di grup kelasnya pagi pagi tadi bisa bikin matanya si manis perih, panas, dan agak bengkak sampai sekarang ini.

Begitu sampe di dalam rumah duka Jungkook berusaha tegar, begitu juga sama Taehyung dan teman teman satu sekolah mereka yang pernah kenal sama Choi Jinri. Gak sedikit juga pelayat dari angkatan yang baru lulus, teman teman kak Jinri.

Di dekat tempat foto kak Jinri dipajang dengan bunga bunga cantik ada ibunya yang lagi nangis sama sahabat mendiang anaknya, Jieun. Kak Jieun itu keren, kuat, juga cantik secara bersamaan, jadi pas Jungkook lihat kak Jieun nangis sebegitu sedihnya dia sadar seberapa disayang Choi Jinri sama orang orang di sekitarnya.





Choi Jinri meninggal.

Karena bunuh diri.





Jungkook palingin muka ke arah lain supaya gak nangis, malah Taehyung yang berdiri di belakangnya kelihatan lebih sedih dari sewaktu mereka di mobil. Taehyung bahkan gak bisa angkat pandangan dari lantai dan Jungkook tau betul dia lagi berusaha mati matian supaya gak nangis.

Seandainya masalah kemaren itu digenggam erat pasti Jungkook lebih milih pergi ke tempatnya kak Jieun daripada sedekahkan bahunya untuk dipakaiTaehyung sebagai tempat sembunyi selagi menumpah sedih.

Kepala di bahunya disuap pelan. Sedihnya Taehyung itu menularnya cepat sekali, hatinya si adek jadi gak kuat kalo begini caranya. Tapi reaksi Taehyung itu maklum sih, siapa yang gak bakal sedih kalo cinta pertamanya pergi dengan cara sebegitu pilu.







Cemburu?






Untuk saat ini Jungkook merasa sama sekali gak berhak buat cemburu ke pemilik hati secantik kak Jinri, tanpa sadar pun akhirnya pertahanannya runtuh. Nangis dari pagi ternyata gak bikin air matanya surut dan bikin dia bisa kelihatan sedikit lebih tegar, paling gak di depan Taehyung dan keluarganya mendiang. Tapi toh memang perpisahan itu gak ada yang bahagia.

Iya, kan?











Entah gimana ceritanya mereka sekarang lagi duduk berdua di depan CVS dengan dua kaleng soda di atas meja. Sama sekali gak ada niat senyum baik dari Jungkook apalagi Taehyung, padahal diem kaya gini malah bikin si manis gelisah sendiri. Mereka biasa terbuka satu sama lain, kalo di hari hari biasa Jungkook bisa dengan gampang bilang ke mas mantan ini tentang perasaannya, tentang apa yang lagi dia pikirin, apa yang mau dia lakukan, dan apa apa yang lain. Makanya suasanya hening gini bikin dia gelisah dan gak nyaman.

"Manusia itu jahat ya kak." kata adek coba buka obrolan.

"Gampang banget kirim orang lain ke sisi Tuhan. Bahkan mereka gak tau gimana rasanya berdiri di tempatnya kak Jinri." ada getir di nadanya Jungkook. Taehyung tau kesayangannya sedih tapi dia juga gak bisa berbuat apa apa.

-2U- (VK)  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang