Chapter 6

257 4 0
                                    

Jadian

Sepulang dari Bali, sesampainya di rumah, Raina benar-benar sangat letih. Namun tak bisa dipungkiri hatinya sangatlah bahagia. Pasalnya, dia mampu kembali jatuh cinta setelah sempat terluka sebelumnya.

Raina sungguh merasa bahwa kisah cintanya kali ini seperti sinetron. PDKT di pulau Bali dan selalu dipertemukan ketika sunset di pantai. Namun Raina sadar, PDKT yang mereka lalui ini masih terlalu dini. Masih terlalu singkat untuk Raina memutuskan apakah ke depannya dia akan bersama Aldo.

Lambat laun mata Raina mulai terpejam setelah beberapa saat merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan mulai memasuki alam mimpi.

Raina terbangun oleh suara ponselnya. Ada pesan masuk, dan kantuk Raina pun serasa terusir oleh apa yang dilihatnya di layar ponselnya.

Dari : Aldo
Pesan : Hai, Raina.

Jantung Raina berdegup kencang. Belum habis rasa senangnya karena kenangan bersama Aldo, tiba-tiba Aldo mengiriminya pesan seolah mengerti jika sedang dipikirkan.

Dari : Raina
Pesan : Hai, Do.

Ponsel Raina kembali berbunyi.

Dari : Aldo
Pesan : Na, gue seneng banget bisa sama lo selama di Bali.

Dari : Raina
Pesan : Iya, Do. Sama. Gue juga seneng bisa baikan lagi sama lo.

Raina tidak malu mengungkapkan rasa senangnya karena bisa berbaikan dengan Aldo yang sebelumnya mereka sempat bersitegang.

Dari : Aldo
Pesan : Na. Selama di Bali, gue liat lho cantik banget.

Dari : Raina
Pesan : Selama di Bali ? Berarti sebelumnya nggak cantik dong ??

Dari : Aldo
Pesan : Haha, sebelumnya lo cantik. Tapi pas di Bali jadi cantik banget.

Dari : Raina
Pesan : Haha, aneh deh lo. Lagian gue itu nggak cantik. Gue lebih suka dibilang imut.

Dari : Aldo
Pesan : Iya, deh. Raina imoet cekaliiii

Dari : Raina
Pesan : Alay lo, Do. Hahaha

Hari itu Raina dan Aldo seharian saling berbalas pesan membahas hal-hal sederhana, tapi mampu membuat keduanya menjadi di mabuk cinta.

Dan ketika malam tiba, Raina seperti belum ikhlas jika mengakhiri percakapan mereka via SMS. Namun Tuhan mentakdirkan malam itu Raina harus istirahat karena kelopak matanya mulai berat.

***

Sudah dua hari sejak percakapan seharian mereka, Aldo tak mengiriminya satu pesan pun. Raina berkali-kali mengecek ponselnya, dan nihil, tak ada pesan dari Aldo.

Selama dua hari itu pun Raina terlihat tak bersemangat hanya karena menunggu pesan dari Aldo.
Sebenarnya bisa saja dia mengirim pesan terlebih dahulu. Namun sayang, rasa gengsinya mampu mengalahkan keinginannya mengirim pesan pada Aldo.

Bukan Raina sok cuek, tapi dia hanya ingin melihat usaha dari Aldo untuk mendapatkannya jika memang Aldo menyukainya seperti tanda-tanda yang selama ini Aldo berikan.

Hari Senin pun tiba. Setelah para siswa kelas 12 dimanjakan dengan berlibur ke Bali, mulai hari ini mereka harus kembali kepada realita bahwa Ujian Nasional semakin dekat dan mereka harus mempersiapkan itu sejak jauh hari.

Raina berjalan melewati depan kelas Aldo dan mendapati Aldo di depan kelas bersama teman-temannya. Mereka pun saling melempar senyum.

Rasanya Raina ingin segera pulang sekolah, lalu ingin segera malam. Karena dia sudah tidak tahan dengan bungkam selama dua hari.

***

Malam pun tiba, begitu pula rasa gugup yang merasuki Raina. Dia mulai mengetikkan kata-kata di layar ponselnya, hendak ia kirimkan pada Aldo. Berkali-kali ia mengetikkan sesuatu, menghapusnya lagi, mengetiknya lagi, menghapusnya lagi, mengetiknya lagi, hingga pesan yang dia kirim adalah :

Dari : Raina
Pesan : Hai, Do.

Astaga, mikir panjang-panjang, ujungnya ini yang gue kirim. Batin Raina bergulat tak menentu.

Tak perlu waktu lama Raina menunggu balasan Aldo, hanya beberapa menit saja Aldo sudah membalas pesan itu.

Dari : Aldo
Pesan : Hai Raina imut

Dari : Raina
Pesan : Kok gue jadi geli ya kalo lo manggil gue gitu haha

Dari : Aldo
Pesan : Kan sesuai sama request nya lo.

Malam itu lagi-lagi dua sejoli itu kembali tenggelam dalam percakapan yang semakin membuat perasaan mereka kian menguat. Hingga Aldo memberikan pernyataan mengejutkan.

Dari : Aldo
Pesan : Na. Gue suka sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue ?

Dari : Raina
Pesan : Lo serius, Do ? Secepet ini ?

Jelas Raina ragu. Ia takut salah mengambil langkah, ia takut salah salah memilih cinta, ia takut akan terluka (lagi).

Dari : Raina
Pesan : Gue mau jadi pacar lo.

Dan kisah mereka baru dimulai.

Bersambung...




Hohoho Chapter baru.
Bayangin aja setelah part 6, kisah Aldo dan Raina dimulai.

Jadi part part sebelumnya itu hanya permulaan bagaimana Raina dan Aldo mulai membangun chemistry.

Bagi yang uda baca, jangan lupa tinggalin komentar ya

Dan jangan lupa follow akun ku :
Ig : @siarefi_33
Twitter : @siarefi_33
Fb : Sia Refi

Arigatoo 🙏🙏🙏

PSIKOPAT CINTA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang