Tinggallah mereka berdua sekarang. Jungkook dan Taehyung.
Kelima teman Jungkook tidak menunda waktu lama. Setelah Jungkook meminta bantuan mereka, besoknya mereka langsung berangkat. Padahal baru berapa hari mereka datang ke desa ini.
Tapi menurut Jimin dan Hoseok yang penakut, lebih cepat Jungkook untuk pindah akan lebih baik.
"Kookie~" Taehyung baru saja bangun setelah sekiranya 2 jam dari kepergian semua teman Jungkook.
Jungkook di dapur yang mendengar panggilan itu langsung bereaksi gemas. Ini panggilan yang kedua kalinya setelah semalam saat Taehyung hendak tidur dan memohon untuk diceritakan dongeng tentang hewan-hewan yang bisa bicara.
"Kau duduklah. Makanannya akan siap. Sulit sekali mencari makanan di hutan. Tidak ada warga yang mau menjual makanan pada kita." Jungkook tersenyum tipis.
Sementara Taehyung membulatkan matanya yang semula sayu. "Tidak ada yang mau menjual makanan pada kita?! Lalu kita tidak bisa makan lagi?!"
Jungkook tertawa gemas melihat mata bulat yang masih berbelek disana. "Kau tidak dengar aku? Aku tadi mencari makanan di hutan. Besok kau harus bangun lebih pagi untuk membantuku mencari makanan dihutan dan disungai."
"Tapi makanan dihutan tidak ada yang enak. Aku lebih suka makanan di desa." bibirnya melengkung kebawah.
"Tapi terakhir kali kau mencari makanan ke desa, kau diserang warga, bukan?" Taehyung menunduk dengan pertanyaan tersebut. "Bukan karena tidak enak. Itu karena kau tidak bisa mengolahnya." Jungkook mencubit hidung Taehyung hingga membuatnya kembali menenggak. "Sekarang coba ini. Apa terasa tidak enak?"
Makanan sudah dihidangkan dihadapan Taehyung. Langsung saja disantap dengan lahap oleh Taehyung. Ia tidak ragu untuk melahap karena dari aromanya sudah tercium lezat.
Jungkook duduk dikursi seberang. "Makanan itu bahannya dari hutan, omong-omong." ucapannya menghentikan Taehyung mengunyah.
Taehyung hendak memuntahkan makanan dimulutnya. "Jika kau muntahkan itu, aku bersumpah tidak akan ada makanan lagi untukmu selamanya." Jungkook memasang wajah tegasnya dan membuat Taehyung mau tak mau menelan makanan didalam mulutnya. "Apa ini juga tidak enak? Setahuku kau sudah menelan lima sendok."
Taehyung mengangguk, namun bibirnya melengkung kebawah. Entah itu karena makanannya enak atau tidak.
"Enak?" Jungkook bertanya kembali.
Dengan ragu Taehyung mengangguk lagi-disertai lengkungan pada bibirnya.
Jungkook menahan tawanya melihat Taehyung yang kembali melahap makanannya dengan sangat pelan. Hingga beberapa suap sendok menghipnotisnya dan kembali lahap dengan makanannya.
Dengan begitu Jungkook bisa tenang dan ikut makan bersamanya.
~~~
Selesai makan, tidak ada kegiatan lain selain menonton film kartun. Untungnya Jungkook mengoleksi banyak kaset film kartun, terlebih film tentang hewan yang bisa berbicara -karena sepertinya Taehyung sangat menyukai hewan-hewan yang bisa bicara.
"Dimana mereka?" Tanya Taehyung tiba-tiba.
"Mereka siapa?"
"Teman-teman."
Jungkook tersenyum, ia merasa lega Taehyung akhirnya bisa menganggap mereka sebagai teman. "Kenapa kau baru menyadarinya? Mereka pergi mencarikan kita tempat tinggal."
"Kita akan pindah?" Jungkook mengangguk. Namun wajah Taehyung sedikit berubah sedih.
"Ada apa? Kau tidak mau pindah?" jarak wajah mereka tidak jauh. Jungkook hanya berniat untuk memperhatikan wajah sedih Taehyung, tapi posisi ini bisa mengundang keanehan jika saja ada Yoongi dan Seokjin disini yang selalu menduga bahwa Jungkook menyukai Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster [KookV] √
FanfictionTaehyung yang tidak bisa dibunuh, bukan berarti ia kebal. Taehyung yang tidak bisa menangis, bukan berarti ia tidak punya hati. Taehyung yang berbeda dari manusia kebanyakan, bukan berarti dirinya MONSTER. Taehyung itu MALAIKAT, begitulah yang Jungk...