Setelah kegiatan, mereka tidak bisa langsung tidur. Seokjin menyuruh mereka untuk gabung makan malam.
Saat Taehyung memohon untuk makan di kamar saja bersama Jungkook, Namjoon menolak cepat. Namjoon menolak segala jenis artian 'makan dikamar'. Walau Taehyung benar-benar bermaksud makan dikamar karena tubuhnya terasa sakit.
Jadi, terpaksa Taehyung ikut makan di ruang makan, pergi dengan menunggangi punggung Jungkook. Jungkook sendiri dengan senang hati menjadi tumpangan kemanapun Taehyung pergi. Hatinya sedang sangat bahagia malam ini.
"Berhenti tersenyum seperti orang gila, atau ku siram kuah makananku ke kepalamu." Jimin disebelahnya siap mengangkat mangkuknya. Geli selama 5 menit duduk disebelah pria yang terus tersenyum aneh.
Hoseok menggeleng takjub, "Kau bisa-bisanya tersenyum saat Taehyung sendiri sedang kesakitan."
Akhirnya Jungkook berhenti tersenyum. Dan senyumnya semakin luntur saat matanya bertemu Yoongi yang memandangi Taehyung —yang kini sedang melahap makanannya rakus, seakan lupa rasa sakitnya.
Yoongi mengalihkan matanya pada Jungkook, dan mata mereka bertemu. Tidak lama. Jungkook memutus kontak saat merasa tatapan Yoongi dirasa aneh.
Jungkook menarik kursi Taehyung agar lebih dekat dengannya. Taehyung hampir saja tersedak karena kaget. Namun Jungkook yang tahu Taehyung kaget segera menyodor minum dan mengelus kepalanya. Dengan mata memicing pada Yoongi yang juga sedang memperhatikan mereka berdua, mata Jungkook seolah berkata 'Dia milikku!'.
"Kau mau aku jadi juri lomba tatap, atau gimana?" Namjoon menaruh dagu ditelapak tangan kirinya, tangan kanan santai menyuap makanan pada mulutnya sendiri.
Yang lain melihat arah pandang Namjoon yang mengarah pada Yoongi dan Jungkook. "Kalau begitu, pertandingan selesai! Berhenti saling tatap!" seru Namjoon yang benar-benar mengakhiri mereka untuk saling pandang.
Persingkat, mereka langsung pergi ke kamar masing-masing selesai makan malam. Begitu juga Jungkook dan Taehyung.
"Apa yang harus kita lakukan dengan ekormu?" Jungkook duduk disisi ranjang dengan Taehyung berdiri dihadapannya.
Merasa masih diizinkan nakal, Taehyung memainkan ekornya dan bergerak menggelitik telinga Jungkook. Membuat Jungkook tertawa geli dan menangkap ekor Taehyung agar berhenti.
Yang Taehyung kira ia akan dapat omelan atau semacamnya, ia hanya mendapat tatapan lembut serta senyum lucu dari Jungkook. Padahal Taehyung sudah menyiapkan dirinya jika terkena omelan Jungkook. "Kookie tidak marah?"
"Untuk apa?"
"Taetae nakal. Taetae menggelitik telinga Kookie." Taehyung menunduk, hendak menurunkan bibirnya.
Jungkook dihadapannya kini posisinya lebih rendah dari Taehyung, ia bisa melihat wajah Taehyung dengan sangat baik dari sini. Dan ia tidak suka dengan ekspresi itu.
"Hentikan itu." Taehyung menatapnya bingung. "Sudah kubilang jangan menurunkan sudut bibirmu seperti ini lagi." Jungkook meniru Taehyung saat menurunkan sudut bibirnya.
"Padahal, tadi aku tidak memarahimu. Kau juga tidak berbuat salah. Sekarang kau yang cemberut adalah kesalahan." Jungkook menarik Taehyung untuk duduk diatas pahanya. Sedikit khawatir saat Taehyung meringis ketika tepat dirinya menaruh bokongnya disana.
"Taetae," panggilnya. "Kau ingin jadi anak baik untukku?" Taehyung mengangguk kuat. "Kau ingin jadi anak berani untukku?" lagi, "Kalau begitu jangan turunkan bibirmu seperti itu jika aku tidak bilang kau salah. Mengerti?"
Taehyung tidak langsung menjawab, ia penasaran, "Jadi, kalau Kookie bilang Taetae salah, Taetae boleh seperti ini?" bibirnya melengkung; untuk bercontoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster [KookV] √
FanfictionTaehyung yang tidak bisa dibunuh, bukan berarti ia kebal. Taehyung yang tidak bisa menangis, bukan berarti ia tidak punya hati. Taehyung yang berbeda dari manusia kebanyakan, bukan berarti dirinya MONSTER. Taehyung itu MALAIKAT, begitulah yang Jungk...