3 mobil diperjalanan menuju rumah baru yang rencananya tidak hanya Jungkook dan Taehyung yang akan tinggal disana. Ketujuhnya akan tinggal dan mereka sepakat berpatungan untuk membeli rumah tersebut.
Jarak lokasi sudah cukup dekat. Namun mereka memutuskan untuk berhenti sejenak untuk istirahat. Mungkin jika dipikir, seharusnya mereka bisa bertukar posisi sebagai pengemudi. Tapi masalahnya, di 3 mobil ini hanya 3 orang yang memungkinkan untuk mengemudi.
Namjoon tidak bisa menyetir, Jungkook bisa menyetir tapi Taehyung tidak mau lepas darinya, dan jadilah Seokjin menyetir untuk mereka bertiga. Dua mobil lainnya dibawa masing-masing oleh Jimin dan Hoseok.
Yoongi? Dia tidak bersama mereka, entah apa yang sedang dilakukannya sedangkan Namjoon dan Seokjin sudah menemukan tempat yang cocok untuk mereka tinggal. Katanya, ia akan pergi langsung ke rumah itu sendirian jika Seokjin memberikan alamatnya. Dan tentu saja Seokjin mengirim alamat tujuan mereka.
"Minum ini." benda dingin menempel pipi Taehyung yang dibuat mengembung akibat udara yang ditahan didalam mulutnya.
Taehyung yang sedari tadi tampak bosan karena menunggu yang lain selesai berbincang tentang sesuatu yang tidak ia mengerti, kini menatap bingung pada benda logam berbentuk tabung yang terasa dingin saat tadi menyentuh pipinya.
Taehyung tidak langsung mengambilnya. "Itu apa? Kookie mau meracuniku?"
Pertanyaan tak biasa membuat Jungkook kaget, bagaimana bisa Taehyung berpikiran seperti itu? "Tidak! Kenapa kau pikir begitu?"
"Di film Senowit, ada penyihir tiba-tiba memberikan Senowit apel beracun, penyihirnya pura-pura menjadi pange..." Taehyung tiba-tiba bangkit dan mengangkat kursi, siap untuk dilempar pada Jungkook. "KAU BUKAN KOOKIE, IYA KAN?!"
Teriakannya membuat semua teman Jungkook termasuk Jungkook pun kaget bukan main.
Lupakan kesalahan Taehyung dalam penyebutan Snow White. Sekarang Jungkook fokus untuk menenangkan Taehyung. Sepertinya Taehyung tidak boleh menonton kartun lagi. Sekarang ia tahu, kartun yang orang bilang bagus untuk anak-anak, ternyata tidak bagus untuk Taehyung yang bersikap seperti anak-anak. Taehyung terlalu menganggap itu serius.
"Taehyung, aku Jungkook. Bukan siapa-siapa. Hey, turunkan kursinya." Taehyung menggeleng kuat, ia masih yakin dengan persepsinya akan pemuda dihadapannya ini. "Jangan percaya pada film itu, Taehyung. Itu hanya dongeng."
"Hidup Taehyung pun macam dongeng. Kutukan, itu biasanya hanya ada di dongeng, kan?" Namjoon berbicara sambil duduk santai tanpa berminat membantu Jungkook untuk menenangkan Taehyung, karena menurutnya itu terlihat lucu.
"Hyung! Diam!" namun Jungkook tidak merasa ini lucu. Akhir-akhir ini Taehyung jadi lebih kasar dalam hal berbicara maupun tingkah. Seperti; ia berani melawan ucapan Seokjin, yang padahal sebelumnya ia sangat takut pada Seokjin.
Ah, Jungkook lupa. Taehyung bahkan sudah benar-benar membunuh manusia. Yah, walau memang itu untuk melindungi diri.
"Tae, sini. Aku bukan penyihir." Taehyung masih kukuh dengan apa yang ia yakini tentang Jungkook. "Tae." Taehyung kembali menggeleng.
Dan dengan gerakan cepat, kursi yang tadi dipegang erat oleh Taehyung pun jatuh. Bersamaan dengan penghapusan jarak antara bibir Taehyung dan Jungkook. "Kau ini jadi kecanduan dicium, hah?" Jungkook mengatakannya dengan senyum geli melihat Taehyung dalam dekapannya mengerjap lucu.
"Kau Jungkookie, bukan penyihir."
"Tentu saja aku Jungkook! Dan, kemana Taehyung yang polos? Kenapa sekarang hanya ada Taehyung yang suka dicium di bibir?" Jungkook tidak bisa menahan senyumnya melihat Taehyung menunduk malu. Benar, kepolosan Taehyung sudah sedikit berkurang sejak kejadian kemarin di rumah lama mereka. Atau... Saat ciuman pertama mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster [KookV] √
FanfictionTaehyung yang tidak bisa dibunuh, bukan berarti ia kebal. Taehyung yang tidak bisa menangis, bukan berarti ia tidak punya hati. Taehyung yang berbeda dari manusia kebanyakan, bukan berarti dirinya MONSTER. Taehyung itu MALAIKAT, begitulah yang Jungk...