[Sequel]_Love Is Not Over

3.3K 445 57
                                    

10 tahun setelah hari paling mengerikan bagi desa yang sekarang sudah tidak berpenghuni lagi, Nek Sua bertanggungjawab atas duka dari semua bayi yang ditinggalkan keluarga.

Nek Sua membuka panti asuhan dirumahnya. Dan merawat bayi-bayi yang Taehyung sisakan dulu. Toh, rumahnya terlalu besar untuk diisi seorang nenek tua seperti dirinya.

Lagi pula, menyenangkan ada banyak anak kecil dirumahnya seperti ini. Rumahnya jadi ramai dan penuh warna karena kebahagiaan dan tawa polos mereka benar-benar mengingatkan Nek Sua pada cucunya.

Begitupun yang lain; teman-teman dari cucunya.

Setelah hari itu, tidak ada yang mau meninggalkan rumah Nek Sua. Mereka memutuskan untuk ikut bergabung dalam mengurus panti yang dibuka Nek Sua.

Jimin, walau dirinya sudah bukan manusia biasa—dan harapannya menjadi malaikat musnah karena dirinya tidak tampak seperti malaikat, ia tetap menjadi pria dengan hati paling lembut diantara semua pengurus panti ini.

"PAMAN JIMON!!!"

"Jimin, sayangku." Dengan sabar Jimin mengelus kepala anak berumur 7 tahun itu.

"IYA POKOKNYA PAMAN JUMIN!"

"Jimin, Taehyungku sayang..."

Taehyung? Ya, nama Anak itu Taehyung.

"IIIHH!!!" Taehyung menghentakkan kakinya kesal, "Bodo! Pokonya Paman Jemen harus memarahi Kookie!"

Kookie? Ya, itu Kookie. Jungkook nama lebih jelasnya.

"Kenapa paman harus memarahi Jungkookie?"

"Kookie menjambak bulu mata Taetae! Lihat tuh! Bulu mata Taetae botak! Botak tuh! botak!!!" Taehyung menunjuk matanya dengan tangan mungilnya, "HUWAAA BOTAAAAAAKKK!!! TAETAE TIDAK MAU MATA TAETAE BOTAK!! PAMAN JUMUN HARUS MEMARAHI KOOKIE!!"

Anak yang dikenal paling berisik itu kini duduk dan menggerakkan kakinya, menendang-nendang udara.

"KOOKIE TIDAK SALAH!" Satu anak berisik lainnya datang. "TAETAE SAJA YANG MENEMPEL TERUS PADA KOOKIE!!"

"KAN KOOKIE BILANG PADA TAETAE HARUS HIDUP BERSAMA SELAMANYA. MAKANYA TAETAE IKUTI KOOKIE TERUS!!"

Jimin yang mendengar kalimat Taehyung tersebut tersenyum miris.

"TAPI KAN KOOKIE SEKARANG MASIH KECIL. KOOKIE BILANG KAN NANTI SAAT SUDAH BESAR!!"

"TIDAK MAU!! TAETAE MAUNYA SEKARANG!!"

"KOOKIE MAUNYA NANTI!! ATAU KOOKIE CABUT LAGI BULU MATA TAETAE YANG KIRI, NIH!!"

Barulah ancaman tersebut membuat Taehyung bungkam. Tidak mau mata yang satunya botak karena anak lelaki satu itu terus saja terobsesi pada bulu mata panjangnya dan ingin mencabutnya.

"Paman Cumi..." Taehyung merengek, memandang Jimin dengan wajah meminta belas kasih akan belaan. Memohon agar Jimin memarahi Jungkook.

Jimin hanya bisa menghela nafas dan menyeka dahi.

"Ah! Paman Yuki! Paman Yuki! Bantu Taetae, dong!!" pandangannya beralih pada pria dibelakang Jimin.

"Jangan mau, Paman! Taetae sudah salah menyebut nama Paman. Jangan bantu dia!" Jungkook segera mendekati Taehyung dan menariknya menjauh dari dua pria yang lebih tua. "Sudah! Jangan ganggu Paman-Paman ini! Taetae masih kecil! Nanti bahaya kalau Taetae lihat Paman Yoongi dan Paman Jimin berciuman!"

"Tapi kan Kookie juga masih kecil!!"

"Tapi Kookie pernah cium Taetae! Jadi Kookie sudah besar!"

"Tadi Kookie bilang, Kookie masih kecil, ih! Dasar tidak kostiten!"

"Kontistam! Tuh kan! Kontistam saja tidak tahu! Kookie lebih tau, jadi Kookie sudah besar!"

"Konsisten, Kook..." Jimin memijat pelipisnya.

"Ih, pokoknya Kookie juga sama-sama masih kecil! Kookie tidak boleh main cium Taetae!"

"Karena Kookie sudah pernah cium Taetae lah makanya Kookie sudah besar! Kalau Taetae mau besar juga, makanya cium Kookie sekarang!" bibir Jungkook memaju.

"Tidak mau! Bibir Kookie bau susu basi yang tadi pagi Kookie minum! Trus juga bau muntah! Bau iler! Bau tikus!"

"Tidaaaakk!! Kookie tidak bauuu!!" Taehyung segera berlari saat tangan Jungkook berusaha meraih wajah—dan tepatnya pada matanya.

"Iihhh!!! Kookie kenapa cium-cium Taetae terus sih?!!"

"Makanya Taetae jangan sexy!!!"

"TAETAE TIDAK SEXY!!! KOOKIE SANAAAA!! JANGAN KEJAR-KEJAR TAETAE!!!"

"CIUM KOOKIE DULU BARU KOOKIE PERGI!"

Lalu, pertengkaran terus berlanjut diantara dua bocah cilik yang saling tak mau kalah dengan suara lantang dan berisik.

"Benar-benar terlahir kembali, ya?" Yoongi memeluk Jimin dari belakang.

"Benar-benar Jungkook saat masih kecil dulu. Kau masih ingat video Jungkook kecil yang ditunjukkan Bibi Jeon? Saat Jungkook mencium pantat anjing, lalu malah memarahi anjingnya karena terlalu sexy."

Yoongi tertawa keras sekali membuat dua bocah cilik yang tak jauh darinya memandang bingung. "Haha, sangat mirip."

10 tahun berlalu,

Semakin banyak anak kecil dan bayi terlantar disekitar desa, yang langsung saja dibawa ke rumah besar Nek Sua.

Tepat 3 tahun setelah dibukanya panti, secara misterius, terdapat dua ranjang bayi berdampingan muncul didepan pintu rumah Nek Sua. Dengan kertas berisi nama yang sangat familiar disetiap bayinya.

Jungkook dan Taehyung.

"Semoga harapan mereka dulu terwujud dihidupnya yang sekarang." Jimin mengangguk setuju dengan Yoongi.

"PAMAN JIJIMIMINIMOJIM—AHHH! TIDAK TAHU!!" Teriakan kembali terdengar, "KOOKIE CIUM TAETAE SAMBIL MENCABUT BULU MATA TAETAE!!! MATA TAETAE JADI BOTAK SEMUAAAAAAA!!!!"

"Dan, semoga harapanku agar Taehyung bisa menyebut nama indahku dengan benar bisa terwujud suatu hari nanti." Jimin tersenyum melas.

TRULY END

Monster [KookV] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang