Part 3

2.1K 130 21
                                    

Meminta maaf adalah sebuah kewajiban.

Sedangkan, memaafkan juga merupakan sebuah kewajiban.

Happy reading💕
Jangan lupa tekan ikon bintang di bawah ya

-----

Pagi ini hujan turun deras sekali. Namun, hal itu tidak membuat Dila mengurungkan niatnya untuk mengikuti kajian rutin mingguan. Sembari menunggu sahabatnya datang, Dila duduk di balkon kamarnya sembari memperlihatkan air hujan yang membasahi perkarangan rumah.

Berlama-lama memandangi hujan menjadi kesenangan tersendiri baginya, karena gadis itu sangat menyukai hujan. Menurutnya melihat rinai hujan yang turun dengan indah membuat hatinya sejuk dan tenang. Seburuk dan sesedih apapun suasana hatinya, bila hujan turun, moodnya akan segera kembali membaik.

Tak lama terdengar suara klakson mobil dari halaman depan.

Tinn ... tinn ... tinn ....

"Itu pasti mereka," gumam Dila kemudian mengambil tasnya dan turun ke bawah.

Di ruang tengah, dia menghampiri kedua orang tuanya untuk berpamitan. "Ayah ... Bunda ... Dila pergi kajian dulu ya," ujarnya sambil menyalami ayah dan bunda.

"Iya, Sayang ... hati-hati. Bilang sama Indah, bawa mobilnya jangan ngebut, jalanan licin." Nasehat Bunda.

"Siap, Bunda." Dila mengacungkan jempolnya semangat.

"Dila nanti pulang jam berapa?" Tanya Ayah seraya meletakkan surat kabar di atas meja.

"Belum tau juga, Yah ... soalnya habis kajian, Dila langsung kerja kelompok di Rumah Sri."

"Yaudah kalau gitu. Kakak, hati-hati."

"Iya, Yah. Kakak pergi ya, Yah, Bun ... Assalamu'alaikum."

-----
Di teras rumah, Dila yang melihat Indah menampakkan diri dari jendela mobil segera menghampirinya.

"Maaf ya agak lama, pamitan dulu sama Ayah Bunda tadi," jelasnya.

"iya, Dil ... gak papa. Ayah kapan pulang, Dil?" tanya Indah saat Dila sudah masuk ke dalam mobil.

"Baru tadi malam. Oiya, semalam Ayah bilang katanya ada cemilan tuh buat kalian berdua,"

"Wah mantap nih. Kalau gitu besok malam kita nginap di rumah Dila aja, gimana Ndah?" Sahut Sri

"Bisa tuh, Sri. Udah lama juga kan kita gak nginep di rumah Dila."

"Kuylah, pintu rumahku selalu terbuka buat kalian, Guys." Dila membalas dengan santai. Obrolan mereka berlanjut seiring dengan perjalanan mereka ke tempat kajian.

Tak terasa 10 menit sudah berlalu dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Mereka segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam masjid. Di dalam, terlihat sudah banyak perempuan yang duduk untuk mengikuti kajian hari ini. Sebagain dari mereka masih remaja dan sebagian lagi kelompok para ibu-ibu yang memenuhi barisan depan. Hari ini, pemateri yang akan mengisi kajian adalah Ustadzah Syifa, adik dari Mamanya Dira.

Usai Dira, Sri dan Dila mendapatkan tempat duduk yang nyaman, tak lama kemudian kajian di mulai. Mereka bertiga pun menyimak materi kajian dengan seksama.

Meminta maaf adalah sebuah kewajiban. Sedangkan, memaafkan juga merupakan sebuah kewajiban. Seperti dalam ayat Allah, yang artinya:

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (QS. Al-A'raaf [7]:199)

Pelengkap ImanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang