mata membuka perlahan tampak samar samar menatap langit langit atap di ruangan serba putih.
"Dimana ni?? Ohh ya Allah ,lusy dimana yak apa ia belum sadar?? " gumam bella dan beranjak berdiri untuk menemui lusy."Aww.. duhh kaki gue sakit lagi, hmm"bella melirik kearah semua sudut ruangan untuk melihat apakah ada alat bantu untuk membantunya berjalan, dan disana terlihat ada sebuah tongkat kemudian mengambil dan segera keluar.
Ceklek;
Bella berjalan menyelusuri ke semua pandangan dan disana ia melihat seorang laki laki yang tampak duduk dan tak lama berdiri. Nahh disini jelas ia paham betul dari ujung kaki sampai ke ubun ubun (ehh ujung rambut kali yakk..)
"lah itu bukannya cowok yang buatku jatuh dari motor tadi pagi ya.. ? Hm..Gak mungkin aku salah lihat ,jelas jelas dia yang ugal ugalan bawa mobilnya... kan jadi aku sasaran nya:v. gak bisa dibiarin nihh, emangnya dia kira itu jalan nenek moyangnya ," guman bella dari kejauhan melihat laki laki itu, yang tak sadar ia sudah dilihat orang orang karena berbicara sendiri, tak menghiraukan hal itu ia langsung menuju kearah yang ia tuju."Hey!! Lo yang nabrak guekan.." gumam bella tanpa basa basi langsung to the point.
Mendengar suara itu, lantas Ali menoleh ke arah suara tersebut dan sedikit memperhatikan perempuan yang ada dihadapan nya itu.
Perempuan yang terlihat memakai baju seragam putih abu-abu yang dilengkapi dengan hijab yang mengulur panjang dan terlihat sebelah kiri menggunakan alat bantu tongkat untuk berjalan. Ingatannya jernih amat ni cewek.. duh gue harus ngomong apa ni,batinnya."Em... __
"Gak usah ngeles dehh, lihat ni! gara gara lu gue jadi pake tongkat kayak gini.."ucap bella mencelah laki laki itu.
"jangan menyalahkan sesuatu dengan sepihak, mana tau juga kalau keadaannya bakal kayak gini, tohh siapa yang mau coba?, yahh kalo gue tau kejadian nya akan seperti ini mungkin gue gak akan keluar rumah hari ini, semua ini sudah kehendak Allah dan kita gak mungkin menolak, dan semua manusia pasti pernah berbuat salah .. termasuk juga aku."Ucap Ali
Ngeselin juga ni cowok, untung lu ganteng .. ehh apaan sihh lu bell masih gantengan aa' alif juga ehh.
Apa yang dia katakan bener juga sihh, semua manusia pasti pernah berbuat salah, gak ada salahnya kalau aku maafin dia dan Allah juga maha pengampun lagi maha penyayang, lantas kenapa aku hambanya masih berat untuk memaafkan? batinnya berkata."Iyahh gue gak sepenuhnya mau nyalahin kamu, tapi setidaknya lo tanggung jawab .."gumam bella dengan suara datar.
"Iyahh, insyaallah... Maaf kalau ucapan gue barusan kasar "hanya kata itu yang dapat dilontarkan oleh Ali dari mulutnya.
"gak papa "gumam bella datar.
Untung gue orang nya baik." apa kalian teman dari pasien yang didalam??" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat, dan sekaligus menghapus lamunan bella.
"Iya dok.." ucap bella dengan cepat.
"teman kalian udah sadar dan luka nya udah saya obatin, namun ia hanya butuh istirahat.. nanti sore sudah boleh langsung dibawa pulang ke rumah" ucap dokter dengan jelas.
"Alhamdulillah.. " ucap nya bersamaan dengan Ali yang lantas membuat bella menoleh kearahnya sebentar dan beralih kearah dokter.
"Kalo gitu, saya boleh lihat ke dalam kan dok.."ucap bella yang ingin melihat sahabatnya.
"Ohh iyahh tentu, silahkan.. saya pergi dulu ya.."ucap dokter yang berlalu pergi.
"Iya makasih ya dok.." ucap bella dengan ramah.
Ali yang berada disana langsung bergegas pergi, karena ia berniat tidak mau masuk menemui gadis yang ia tabrak itu, ia berpikir kalau dia masuk mungkin kejadiannya bisa sama seperti yang telah dilakukan oleh bella dan ia memilih pergi ke administrasi untuk membayar semua biaya kedua pasien yang ia tabrak itu.
Ceklek (suara pintu yang dibuka)
Bella segera masuk ke ruang rawat yang didalamnya terlihat jelas bahwa sahabatnya terbaring lemah di kasur, ia pun mendekat kearah lusy dan tangan kanannya sekarang berada di pundak lusy.
"Bella.. kaki kamu?"ucap lusy dengan suara lirihnya dan menghadap kearah bella, lalu bella membantu lusy yang berusaha mengangkat tubuhnya untuk bersandar dibantal agar ia lebih nyaman.
"Ohh ini, ini cuma luka sedikit .. nggak papa kok" ucap bella sembari melihat ke arah kaki dan kembali tersenyum menatap lusy yang terlihat cemas.
"Beneran gak papa?" Tanya nya.
"Iyahh lusi... sayang," gumam bella , yang kemudian duduk.
Mendengar ucapan bella , lusy hanya tersenyum.
"Aku gak betah lama - lama disini bell, kita pulang aja yuk.."gumam lusy sembari memperbaiki posisi tubuhnya."Kamu udah boleh pulang kok, tapi nanti sore.. jadi kamu istirahat dulu disini," gumam bella
"Emang gak bisa sekarang??" Tanyanya pada bella.
"Kamu yakin si mau pulang sekarang? Kamu aja masih lemas gitu, apa lagi muka kamu tampak pucat gini,, "ucap bella sambil memperhatikan lusy. "Udahlah si; nanti sore aja.. " lanjutnya.
"Ayolah bell.., kan kalo dirumah ada ibu"gumam lusy.
"Ohh iyahh, kita kan belum ngabarin ke orang tua si?--
"Ehh iyahh, aku gak bawa ponsel bell.. kamu tolong kabarin orang tuaku juga yahh.."ucap lusy
"Gak usah kabarin si, nanti takut nya mereka khawatir.. ,"__
"Iya dehh kalo gitu"
"kalo gitu aku tanya ke suster dulu ya.. mau bilang kalo kita mau pulang sekarang ajah,"ucap bella yang beranjak berdiri untuk keluar dari ruangan itu. Namun kali ini ia berjalan tak menggunakan tongkat karena menurutnya sakitnya sudah lebih mendingan dari yang tadi ia rasakan.
Ketika bella bertemu dengan seorang suster, sedikit perbincangan diantara mereka tak sengaja terlihat oleh Ali. Selesai berbincang, bella kembali menuju menemui lusy. Sesampai disana bella segera menjelaskan kalau suster telah mengizinkan kalau mereka sudah boleh kembali ke rumah, kemudian mereka pun bersiap siap untuk pulang.
"Kita naik apa ya?"tanya lusy setelah mereka berada diluar area rumah sakit.
"Gak tau si , motor aku aja entah gak tau dimana"ucap bella sambil menaik-turunkan pundak nya menunjukkan ekspresi bingung.
Mereka berdua bingung harus pakai kendaraan apa, karena jika pakai go-jek maka harus dua motor dan uang mereka pun hanya pas-pasan untuk bayar satu?, dengan kebingungan mereka, tiba tiba mobil berhenti tepat dihadapannya dan tak lama kaca mobil membuka.
Deg.
Bella melihat laki laki itu tampak tak asing, karena itu adalah laki laki yang berbincang dengannya pada saat sebelum bertemu dengan lusy.
"Kalian mau pulang? "Tanya lelaki itu dari dalam mobil.
..... 🌷 .....
Syukron
Jazakumullahu khairan
Karena sudah membaca💕
Jangan lupa vote and comen ya😊
Maaf jika ada typo atau sebagainya dan mungkin masih banyak kekurangan._29 april 2019_
KAMU SEDANG MEMBACA
Women In Islam
SpiritualBiasakan follow dulu sebelum membaca!! Insyaallah di follback:) DM ya.. okeyy terima kasihh^^ . . Sebuah cerita dimana dua persahabatan yang kental dimulai dari kecil hingga dewasa mereka saling berbagi dalam suka maupun duka,dari yang tadi nya mere...