ᵀʰᵉ ᵀʳⁱˡᵒᵍʸ [end]

Chapter Sixteen

Pesan masuk :

[Hueningkai]

‘Tae hyung! Aku menemukan sesuatu saat sedang mencari informasi tentang kecelakaan keluarga Jeon melalui identitas Jungkook yang kutemukan kemarin malam. Selang sehari setelah itu ternyata ada kecelakaan lainnya yang melibatkan seorang anak. Namun anak tersebut selamat dan ditemukan seorang korban yang ku duga ini berhubungan dengan keluarga Jimin hyung. Kemarin Jimin hyung meminta padaku agar memasukkan semua data ke ponselnya. Aku belum mengatakan apa pun padanya karena aku masih menyelidiki berita ini.’

“Apa kau yakin Hyu?” Taehyung terdiam. Otaknya berputar mengingat sesuatu.

‘Saat itu aku masih berada di tingkat tiga sekolah menengah pertama. Aku dan eomma sedang pergi keluar. Hari itu.. eomma menyelamatkan seorang anak lelaki yang sedang mencoba untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara berjalan ke tengah jalan raya. Eomma memiliki kemampuan yang tidak aku miliki Tae. Dia bisa membaca semua pikiran orang lain termasuk masa lalu dan masa depannya. Ia hanya bilang padaku untuk menunggu, tapi saat itu juga sebuah truk menabraknya dari belokan dengan sangat kencang. Aku melihatnya dengan jelas bagaimana tubuh eomma terpental. Saat itu aku memutuskan untuk—‘

“Jimin pernah mengatakan itu padaku.” Taehyung mengingat penggalan kalimat yang pernah Jimin ucapkan padanya dulu saat sedang ada di rumah Jimin. Alasan yang membuat Jimin menghilangkan kemampuannya sebagai seorang anak indigo.

“Ia mengatakan bahwa ia ada di tingkat tiga sekolah menengah pertama.” Taehyung bergumam lagi. Ia mencoba mengetikkan sesuatu pada ponselnya. Berselancar sebentar di internet untuk mencari yang ia maksud.

“Kecelakaan keluarga Jeon terjadi di awal tahun. Itu artinya musim liburan sekolah. Jika ku hitung periode tahunnya berarti.. Jimin memang tingkat tiga, tapi liburannya menunjukkan bahwa ia baru saja lulus dan akan naik ke SMA. Jika selisih satu tahun dengan Jungkook itu artinya Jungkook akan naik ke tingkat tiga SMP. Lalu untuk perhitungan Hoseok hyung yang selisih dua tahun.. Ia ada di tingkat tiga SMA yang mana ia seharusnya baru saja merayakan kelulusan dan akan segera berkuliah. Hmm.. Ini memang akurat.” Taehyung kembali duduk untuk mencari tahu soal kotak tadi.

‘Tuk!’ Taehyung melepas gembok kotak milik Taehyun dan perlahan membukanya.

“Ini foto dengan tulisan.. ‘Jeon Jungkook. Anak yang membuat si serigala itu meraung-raung. Aku hampir gila.’” Taehyung mengerutkan keningnya saat membaca secarik kertas foto dengan tulisan Taehyun di dalamnya. Kotak tersebut berisi beberapa tumpuk kertas kecil seukuran sticky note dengan banyak tulisan. Mulai dari hari yang menyenangkan, yang melelahkan, sampai yang menyedihkan ada di dalamnya.

‘Eomma, aku senang karena masuk SMA hari ini. Ini hari pertamaku.’

‘Aku bekerja paruh waktu karena appa sering sakit akhir-akhir ini.’

‘Aku bertemu dengan dua lelaki. Awalnya dia baik. Tapi akhir-akhir ini aku merasa hancur.’

‘Aku harus mengikuti kemauan si serigala itu demi membayar biaya rumah sakit appa.’

‘Aku sangat kasihan dengan si bodoh Jungkook.’

‘Kenapa Jungkook selalu mengikuti seseorang yang bernama Park Jimin? Ini merepotkanku.’

‘Aku membuat Jimin sunbae terkilir minggu lalu. Akhirnya si Jeon berhenti mengikutinya dan sibuk berlatih untuk kompetisi.’

“Jadi saat hari pertamaku masuk sekolah.. Jimin terkilir itu ulah Taehyun? Ia memfitnah Jungkook yang melakukannya?” gumam Taehyung saat membaca kertas lainnya.