Lima Belas

977 39 2
                                    

19 September 2014

Rena

Pagi ini gue merasa ada yang aneh, perasaan gue tiba-tiba tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu. Atau mungkin cuman perasaan gue doang kali.

"pagi Rena,"sapa kak Reno. Oh iya, Bunda sama Ayah lagi diluar negeri. Mereka sedang melakukan tugas kantor. Dan kak Vino dia sibuk dengan kuliah semester akhirnya, dia tidak tinggal dirumah. Dia ada di Jerman untuk melanjutkan kuliah dokternya. Jadilah dirumah hanya ada gue dan kak Reno, dan ada juga Nanda.

"pagi kak, kakak sarapan dulu. Aku udah siapin sarapan dimeja"kataku saat membersihkan bekas sarapanku tadi.

"kita barengan kesekolah yah. Mobilnya Nanda ditinggal aja disini. Ntar kalau pulang sekolah kita bareng lagi"kata kak Reno dan gue hanya bergumam menjawabnya. Kemudian Nanda keluar dari kamar gue dengan pakaian yang rapi.

"ayo Ren, kita kesekolah. Ntar telat"kata Nanda buru-buru.

"pelan-pelan aja Nan, kita diantar kak Reno kok. Gak usah takut terlambat"kataku dan Nanda hanya mengangguk dan mengambil sepotong roti kemudian memakannya.

"ayo kita berangkat. Udah setengah 7."kata kak Reno saat mau keluar dari pintu dan mengambil mobil digarasi. Gue dan Nanda hanya ngikut dibelakang.

Saat dijalan, kita semua sama-sama diam. Setelah beberapa lama berdiaman. Kak Reno membuka suara

"Nanda, jagain adek gue yah kalau disekolah. Gue gak bisa jaga dia 24 jam"

"santai aja kali kak, gue kan sahabatnya Rena, ya pasti gue jaga."

"apa-apain sih kak Reno, aku udah besar kali kak. Gak usah dijagain lagi"kataku cemburut dan kak Reno hanya terkekeh

"Rena sayang, biarin aja mereka teman-teman kamu ngejaga kamu."

"bener tuh kata kak Reno, gak papa kali Ren. Kan kita semua teman"gue hanya mengangguk saat Nanda ngomong. Dan membuka gadgetku, ku lihat ada beberapa tweet di TimeLineku dan tidak ada yang menarik.

Saat sampai disekolah gue dan kak Reno berpisah. Dan gue hanya berdua dengan Nanda kekelas, sekali-kali bercanda dengan Nanda.

Tiba-tiba Nanda berhenti. Dan memasang muka kaget sambil menatapku.

"astagaa Rena, lo sakit? Lo kok mimisan gitu? lo gak papakan?"mendengar pertanyaan Nanda, segera gue periksa hidung gue. Ternyata benar. Gue mimisan. Astaga, kenapa bisa? Perasaan tadi gue baik-baik aja, cuman perasaan gue aja yang tidak enak.

"aduh Ren kalau lo sakit, bilang ke gue"katanya saat ngelap hidung gue yang ngeluarin banyak darah.

"maaf Nan, gue juga gak tau kali kalau gue mimisan. Ini juga tiba-tiba"

Tiba-tiba kak Reno datang.

"Rena, kamu gak papa? Ada yang sakit gak?"Tanya kak Reno dengan lembut dan membantuku membersihkan hidungku

"aku gak papa kok kak"kataku dan membuat muka kak Reno berubah. Kayaknya kalau muka kak Reno gitu, pasti dia gak percaya sama gue.

"kita pulang ya Ren, muka lo juga pucat"kata Nanda tiba-tiba

"iya Ren, kamu pulang yah. Ntar kak Reno yang ngizinin kamu"

"aku gak mau pulang kak, lagian baru beberapa hari ini aku gak masuk sekolah, masa aku gak sekolah lagi sih. Ntar kalau aku ngerasa sakit, aku langsung hubungin kakak kok"kataku meyakinkan

"yaudah, kalau kamu sakit kasih tau teman-teman kamu yah. Jangan dipendam sendiri. Oke?"dan gue hanya mengangguk, kemudian kak Reno mencium kening gue lalu pergi kekelasnya.

"yaudah Nan, kita ke kelas. Pasti yang lain udah pada nungguin"kataku lalu berdiri dan Nanda hanya membantuku jalan.

------------------------------------------------------

Saat istirahat, gue gak kekantin. Gue gak berminat untuk makan, perut gue gak bisa diajak kompromi. Tapi gue gak mau ngebebani teman-teman gue, dan akhirnya tinggallah gue sendirian dikelas. Gue pun mengambil iphone gue dan mendengarkan musik sambil nutup muka gue. Saat gue sedang ayiknya mendengarkan musik, ada yang memberhentikannya. Dengan sedikit kesal gue ngangkat kepala gue dan berniat untuk memerahinya, tapi gue langsung kaget, gua gak bisa ngomong setelah melihat dia. Jantung gue jadi berdegup kencang,

"lo kok sendirian dikelas?"tanyanya lembut.

Deg.

Deg.

Deg.

Dia ngajak gue ngobrol? Waaaaaahh, ini moment langkah yang ada dihidup gue.

Gue masih tetap diam, dan tidak membalas pertanyaannya.

"Reree? Lo gak papa? Muka lo pucat Re"katanya

"ha? Masa sih? Gue gak papa kali kak. Muka gue udah pucat dari sononya"

"kalau lo sakit, mending lo pulang deh. Daripada nanti lo tambah sakit"

"aduh kak, gue gak papa. Oh iya, kakak mau ngapain disini?"kataku ngalihin pembicaraan.

"oh itu, tadi gue cuman lewat doang didepan kelas lo, dan gue lihat lo lagi nunduk gitu, kirain lo sakit. Makanya gue kesini"katanya. "Rere, lo mau gak temenin gue besok jalan-jalan?"lanjutnya

What?? Jalan-jalan? Kak Rega serius mau ngajakin gue jalan-jalan? Aaaa, pengen rasanya gue loncat-loncat sekarang jugaaaa..

"Reree? Re? lo kok malah senyum-senyum gak jelas gitu. lo mau gak nemenin gue jalan? Gue yang traktir deh."

"se..se..riuss kak? Kakak gak lagi bercanda kan?"tanyaku gugup. Gimana kalau kak Rega cuman bercanda doang? Gimana kalau... gimana kalau...

"gue serius Rere, emang tampang gue tampang-tampang orang pembohong ya?"

"bisa jadi sih kak Rega cuman bercanda, lagian kan kak Rega udah punya pacar. Nanti gue yang dituduh jadi PHO lagi"

"ya ampun Rere, gak kok. Lila lagi keluar kota jengukin oma nya. Dan gue gak nganggap lo PHO kalau lo gak berpikiran begitu"

"tapi kak.."belum sempat gue ngomong, bel istirahat telah habis. Dan kak Rega buru-buru keluar kelas sebelum ada yang melihatnya masuk.

"besok sore yah Re, pulang sekolah gue jemput lo. Okee"teriaknya. "jangan sampe lo lupa Re,"lanjutnya dan saat dia udah keluar kelas tiba-tiba kepalanya muncul lagi "awas kalau sampai lo lupa"lalu dia tersenyum dan pergi. Gue hanya bisa tertawa kecil melihat tingkahnya yang seperti anak-anak itu. Dia lucu, gimana gak semua orang bisa jatuh cinta kepadanya. Dan yah, gue sudah masuk kedalam perangkapnya. Gue sudah jatuh cinta sama dia.

-----------------------------------------------------------

Author POV

Dikamar Reno, Reno sedang menelpon orang tuanya. Dia tiba-tiba kaget saat mendengar kata-kata orangtuanya ditelpon

"apaa? Bunda serius??"kata Reno yang setengah berteriak dan langsung menutup mulutnya rapat. Dia tidak menyangka akan seperti ini. Dia.. dia tidak habis pikir kalau akhirnya akan begini.

"iya Reno, Bunda serius. Makanya Bunda sama Ayah disini bukan hanya kerja. Bunda sama Ayah disini sibuk memikirkan bagaimana nanti kedepannya. Sudah dulu, nanti Bunda hubungi kamu lagi. Kamu baik-baik disana dan jaga selalu Rena."kata Bunda dan langsung mematikan telepon. Reno tidak bisa berkata-kata lagi. Apa yang harus dia lakukan??

----------------------------------------

Ayo, Renonya kenapa? Si Rena mau diajak sama Rega jalan-jalan tuh.. aduhh author mau juga kali diajak jalan-jalan :( tapi sayang authornya lagi kosong :D hehe *maaapcurhat -_-

Semoga kalian suka sama cerita aku yang ini, vottmennya jangan lupa :* makasih utk yang baca novel aku, walaupun gak diVote. Gak papa kok :D tunggu dipart selanjutnya :*

#salamgalau❤✌✌

Don't Leave Me Alone [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang