Tujuh Belas

903 42 2
                                    

23 September 2014

Rena

Kemarin gue benar-benar mau mati, gue gak bisa merasakan apa yang ada pada tubuh gue. Tubuh gue terasa kaku, untung ada kak Reno yang bantuin gue, kalau gak. Gue gak tau lagi gimana nanti jadinya gue.

Dan gue ngerasain ada hal yang aneh, seperti kak Reno yang makin protective pada gue, teman-teman gue hampir setiap hari datang kerumah gue. Dan semenjak itu, kak Rega juga makin dekat sama gue. Hidup gue seakan sudah sempurna. Kedua orang tua gue juga sudah dirumah, kecuali kak Vino. Dia masih sibuk dengan kuliahnya, tapi dia juga kadang-kadang hubungin gue.

"Pagi Rena, kamu udah baikan? Ada yang sakit gak?"itulah kata-kata kak Reno akhir-akhir ini, mengingat kesehatanku tidak baik.

"udah kok kak, aku gak merasakan sakit. Yaudah kita berangkat kesekolah aja"kataku dan kak Reno mengangguk. Oh iya, Nanda untuk hari ini gak bermalam dirumah gue, dia pulang sebentar untuk mengurus masalahnya dirumah.

"kalau ada apa-apa, cepat hubungin kakak. Atau tidak kamu langsung kasih tau Nanda. Oke?"dan gue hanya mengangguk. Sudah laama gue gak membuka hp gue, mungkin terakhir gue memakainya saat kak Rega ngejak gue jaalan-jalan. Saat gue membuka iphone gue, gue dapat pesan dari nomor yang gak gue kenal.

From: 085298583***

Hai Rere, kamu udah sehat? Kalau udah syukurlah, Aku khawatir tau gak waktu teman-teman kamu cerita kalau kamu tiba-tiba sakit. Jangan sakit lagi yah Rere, aku gak mau kamu sakit lagi.

Rega

Ini beneran pesan dari kak Rega? Darimana kak Rega tau nomor gue?

"Rena, kamu kenapa diam? Kamu sakit?"tanya kak Reno dan lamunan gue tentang kak Rega hilang.

"eh, gak kok kak. Aku gak papa"

"yaudah, ayo turun. Atau mau aku gendong?"

"ih, kakak apaan sih. Aku bukan anak kecil tau gak"kataku dan langsung meninggalkan kak Reno

"kamu jangan terlalu lelah yah Ren, ingat kamu masih belum sembuh"teriak kak Reno dan gue hanya mengacunkan kedua jempolku kemudian melambaikan tangan ke kak Reno.

-------------------------------------------

"Renaaaaaaaaaaa, maafinn gue. Gue masih belum bisa bermalam dirumah lo"teriak Nanda dengan keras.

"aduh Nanda, gak papa kok. Lo bisa kapan aja bermalam dirumah gue"

"Renaaaa kok baik banget sihh"dan Nanda langsung memelukku

"iyaaa, aku selalu baik sama kamu kok bebski. Hahah"

"idih, Rena. Lo lebay banget sih"

"biarin aja weee"kataku sambil menjulurkan lidah. Dan teman-teman gue yang lain datang

"Renaaaaaaa, gue juga mau bermalam dirumah lo. Masa cuman Nanda doing sih. Ah lo gak adil deh"teriak Rizka sebelum duduk ditempatnya

"pelan-pelan Riz, lama-lama telinga gue budek gara-gara lo"kata Chaca dan kemudian dia duduk disamping gue

"biarinn, suara-suara gue juga"

"tapi gak gitu juga kali Riz, nanti malah Rena gak ngizinin lo bermalam lagi"

"aduh, kalian kok bertengkar sih. Udah besar juga. Kalau kalian mau bermalam dirumah gue, bermalam aja kali. Malah gue senang kalau rumah gue ramai"kataku melerai sebelum peraang antar tempat duduk dimulai

"tuhkan, Rena aja mau. Kok lo sewot sih"kata Rizka dengan tampang sok imutnya

"sudah-sudah, kalau kalian berantem kapan selesainya? Tuh guru Seni udah datang"dan sesat kemudian kelas menjadi hening.

"ya anak-anak, kalian sudah taukan tugas kalian apa? Sekarang kita kelapangan. Karena berhubung ruang musik mau direnovasi. Jadi kita ambil nilainya dilapangan. Dan mungkin akan ditonton oleh kelas XI sebagai juri"

"yah bu, kok dilapangan sih. Dan kenapa cuman kelas XI aja bu?"tanya seorang murid

"kalau dilapangan kan luas, dan kalian bisa memilih semua jenis alat musik. Jadi gak udah mindahin lagi. Dan kalau kelas XII, mereka tidak bisa. Karena mereka sibuk dengan tugas-tugasnya. Kalau kelas X semua sibuk dengan PBM masing-masing. Dan hanya kelas XI yang tidak terlalu sibuk"

"kenapa kelas XI juga yang menilai bu?"

"ini juga sekalian untuk memilih siapa yang akan tampil dalam pembukaan pentas seni nanti"

"sekarang, kalian siapkan lagu dan alat musiknya, kita bertemu nanti dalam 10 menit"lanjutnya dan kemudian keluar.

Hari ini adalah hari pengambilan nilai mata pelajaran seni, dan siapapun yang mempunyai nilai terbaik itulah yang akan tampil di pembukaan Pentas Seni nanti. Gue udah siapin lagu. Lagu yang mungkin mewakili perasaan gue saat ini.

Aduh, kok gue jadi deg-degan gini sih? Apa karena banyak yang nonton? Tapi kan untuk latihan juga sebelum tmpil dipembukaan pentas seni, lo harus bisa Rena. Inikan pelajaran tidak terlalu sulit, dan lo juga pasti bisa.. semangat Renaa.

Sambil menunggu nama gue dipanggil, gue melihat sekeliling. Ada kak Reno. Dan kak Reno melambaikan tangannya dan berjalan kearahku.

"kamu udah ada lagu Ren?"

"udah kok kak, tapi kok aku jadi gugup sgini yah?"

"itu udah biasa Ren kalau kita akan tampil dan dinonton banyak orang. Kamu semangat yah Ren. Jangan mau dikalah dengan yang lain"

"gak kok kak. Aku pasti bisa"

"oke, kalau gitu senyum dan semangat dong. Emang kamu mau bawain lagu apa?"

"R..A..H..A..S..I..A"

"kamu pelit banget sih Ren, sama kakak."

"hehe, kakak nonton aja. Dan jangan lupa siapin tissue yah"

"ah, gak lebay juga kali Rena"

"yaudah, kakak mau kesana dulu. Nanti kakak bakalan lihat kamu paling depan kok"lanjut kak Reno

"beneran kak? Kakak gak bohong kan? Kakak harus nonton Rena tampil nanti paling depan yah. Kalau gak, Rena gak bakalan ngomong sama kakak lagi"

"yaelah Rena, iyaiya. Nanti kakak nonton paling depan."

"okedeh kak,"dan kak Reno mencium keningku lalu pergi.

Semoga gue bisa bawain ini lagu. Saat gue melihat kearah lain. Mata gue tertuju sama seseorang yang berdiri dibelakang tempat anak-anak pada berkumpul. Dia tersenyum padaku seolah memberiku semangat.

"Ren, udah giliran lo tuh yang tampil, jangan ngelamun aja kerjanya"kata Nanda saat sadar nama gue dipanggil dan gue gak menyahut

"eh, udah nama gue yah? Yaudah, doain gue yah Nan, gue gugup banget soalnya"

"iyaa Rena, lo yang semangat ya. Lo pasti bisa kok"katanya dan gue hanya mengangguk dan melihat teman-teman gue yang lain memberikan semangat.

Kini saatnya gue utarakan perasaan gue ke dia lewat sebuah lagu. Gue gak mau memendamnya sendirian lagi. Gue gak mau sakit sendirian lagi.

Semangat Rena. Lo pasti bisa!!

--------------------------------------

Gimana sama part ini? Gak dapat feelnya kan? :(

Makasib yang udah mau vote :* makasih banyak..

Makasih untuk teman-teman aku yang pada bantuin untuk melanjutkan novel abal-abalku ini :*

Makasih juga untuk sepupu aku yang turut berpartisipasi memberikan inspirasi. Semoga langgeng sama pacarnya walaupun LDR :*

Makasih juga untuk para pembaca Don't let me go :*

Aku sayang kalian semuaaa :* lovlovv

Don't Leave Me Alone [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang