Dua Puluh Tiga

1.1K 43 0
                                    

1 Januari 2015

Seminggu berlalu saat Rena sakit, Elang selalu datang menemani Rena. Selama seminggu juga Elang tidak masuk sekolah. Baginya, Rena lebih penting dari sekolahnya.

Saat Elang menjaga Rena, Rena memikirkan perkataan Reno minggu lalu.  Apa seharusnya  Rena membuka hatinya untuk Elang? Apa seharusnya Rena merelakan Bian?

"Tidak. Tidak, gue cintanya sama kak Rega. Gue gak mau suka sama seseorang. Gue gak bisa suka sama Elang."ucap Rena dalam hati sambil menggeleng.

"Ren, lo kenapa? Lo ada masalah ya?"tanya Elang dengan bingung saat melihat Rena hanya menggeleng tidak jelas.

"Hah? Gue emangnya kenapa?"tanya Rena setengah kaget.

"Gak papa kok. Yaudah, lo makan dulu. Setelah lo makan, gue mau pulang. Kasian nyokap dirumah sendirian"kata Elang saat memberikan Rena makanan.

"Lo udah mau pulang? Terus gue disini sama siapa? Masa gue sendirian sih"kata Rena dengan cemberut. Melihat Rena cemberut, Elang langsung bahagia. Menurut Elang, mungkin Rena udah mulai terbiasa dengannya.

"Ciee, lo gak ya gue pulang ya?"goda Elang sambil mencolek dagu Rena.

"Ih apaan sih. Gak kok. Maksud gue, gue gak suka kalau sendirian. Gue gampang bosan"seketika Elang patah hati, dan

"Yaudah, gue temenin sampai kak Reno datang ya"kata Elang akhirnya.

"Yeeey, makasih ya Elaaang. Lo memang teman yang baik"kata Rena dengan semangat dan langsung memeluk Elang. Seketika Elang menegang. Baru kali ini Rena memeluknya. Tapi tunggu dulu, tadi Rena bilang...

"Oh hanya teman ya"ucap Elang dengan pelan.

"Eh maaf Lang. Gue refleks meluk lo"

"Gak papa kok Ren"

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan ketaman aja. Daripada bosan disini"lanjut Elang

"Ayo, udah lama gue gak jalan-jalan. Tapi tunggu makanan gue habis dulu ya"dan Elang hanya mengangguk.

°°°°

"Bund, Bian mau keluar sebentar ya"teriak Bian dari kamarnya.

"Iya sayang. Tapi jangan pulang kemalaman ya"balas bundanya.

Dengan cepat Bian langsung mengganti bajunya, Bian begitu semangat karena mau melihat Rena. Walaupun dari jauh, tapi menurut Bian itu sudah cukup.

"Bund, Bian berangkat dulu ya."kata Bian dan langsung mengambil kunci mobil yang ada di atas meja

"Iya sayang, hati-hati ya"setelah mendengar perkataan Bundanya. Bian langsung menuju mobilnya dan melaju kerumah sakit dimana Rena dirawat.

°°°°

Saat Rena dan Elang duduk ditaman, Reno datang menghampiri mereka.

"Ren, kamu udah di izinkan pulang sama dokter. Dan katanya besok juga kamu udah bisa sekolah."mendengar perkataan kakaknya, Rena langsung berdiri dan langsung memeluk kakaknya.

"Serius kak? Waaah. Aku gak nyangka"dengan semangat Rena langsung meloncat sambil memeluk kakaknya. Seketika Rena teringat sesuatu.

"Kak, ada yang mau Rena bicarain sama kakak. Boleh gak?"kata Rena sambil berbisik. Mendengar perkataan Rena, Reno langsung mengangguk.

"Lang, lo sebaiknya pulang. Udah ada gue yang jagain Rena. Biar gue aja yang siapkan barang-barang Rena. Besok lo datang lagi aja."kata Reno dan Elang langsung mengangguk.

"Yaudah. Ren, gue pulang dulu ya. Sampai ketemu disekolah besok. Bye. Bye kak Reno"

"Hati-hati dijalan ya Lang"kata Rena. Dan Elang hanya mengangguk dan langsung pergi. Setelah Elang pergi. Reno tidak langsung membawa Rena masuk.

Don't Leave Me Alone [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang