Setelah selesai makan, Rachel memilih untuk pulang sendiri namun Elzan melarang karena alasan sudah malam dan akan meminta maaf pada orang tua Rachel
"Gue nganter Acel balik, lo anter Laura sampe rumahnya. Kalau nggak gue bogem lo!" Ancam Elzan ke Valdo
"Iya nyet, santai aja napa. Lagian Laura galak gitu mana bisa gue ajak kemana-mana, yang ada gue dibunuh duluan sama dia" jawab Valdo
"Itu tau, udah ayo anter gue balik!" Sahut Laura
"Untung sepupunya sahabat gue lo, kalau bukan udah gue hajar juga"
"Bilang sekali lagi!"
"Nggak-nggak"
"Ya udah ayo"
"Gue duluan sama Acel" pamit Elzan sambil jalan terlebih dahulu meniggalkan Rachel ke arah motornya
"Ra, Acel duluan" pamit Rachel tersenyum berjalan menyusul Elzan
"Ok. Papay! Sampe ketemu besok twinnie, unch."
"Yeu alay lo!" Ledek Valdo
"Ribet banget jadi orang"
Elzan sudah sampai di depan motornya dengan tas di bahu kirinya dan jaket yang dijinjing di tangan kanannya
"Ayo kak" ajak Rachel di belakang Elzan, Elzan membalikan badannya menghadap Rachel sambil tersenyum. Setelah itu Elzan menaruh tasnya di tangki bensin motornya, memakaikan jaketnya di bahu Rachel
"Gue pikir, dengan lo pakai jaket gue sekarang, besok lo gak akan bersin-bersin" katanya, lalu mengusap bahu Rachel sekilas dan membalikkan badan, menggendong tasnya dan memakai helm full face miliknya dengan kaca terbuka
Elzan tidak tahu kalau keadaan Rachel saat ini seperti sedang menaiki wahana histeria
"Berarti besok kak Elzan yang akan bersin-bersin?" Tanya Rachel polos sebelum Elzan menaiki motornya
"Nggak, selagi ada lo" jawabnya
"Acel bukan dokter"
"Bukan dokter, but you're medicine"
"Berarti Acel obat?"
"Iya."
"Tapikan Ac—"
"Udah malem, kalau besok bersin gue parah gimana?"
Rachel bungkam tak menjawab, Elzan langsung menaiki motornya disusul oleh Rachel yang mengisi jok belakangnya
Selama perjalanan mereka hanya diam. Angin yang berbicara mewakilkan pesan-pesan yang ingin mereka sampaikan satu sama lain
Rachel dengan pikirannya yang entah ke mana, Elzan yang sibuk mengendarai motornya
Lima belas menit berlalu, motor Elzan sampai di depan rumah Rachel
"Udah sampe"
"...." Tidak ada jawaban dari Rachel
"Lo mau terus kaya gini sampe kapan?" Tanya Elzan sedikit memajukan motornya dan berhasil menyadarkan Rachel
"Maaf kak maaf, Acel jadi bengong gini. Ya udah ayo masuk kak" Rachel turun dari motornya Elzan dan langsung membuka gerbang rumahnya "Masukin aja kak motornya" lanjutnya
"Gak usah deh, takut berisik"
"Gak apa-apa kak, daripada di luar nanti hilang. Bahaya"
Elzan membenarkan ucapan Rachel, daripada motor kesayangannya hilang dan harus menggunakan mobil ke sekolah, Elzan lebih pilih memasukan motornya ke garasi rumah Rachel
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos My Boyfriend
Teen FictionElzan Nathan Rama Arkana, salah satu siswa most wanted kelas 12 di SMA Puspa Taruna karena ketampanan dan taraf kecerdasan di atas rata-rata yang menjadikan dia Ketua OSIS SMA Puspa Taruna. Rachelia Arabella Sausandria, siswi manis kelas 10 SMA Pusp...