Asupan author jangan lupa😋
Hari Senin— hari yang begitu mengerikan bagi sebagian orang. Apa lagi pelajar, Elzan salah satunya. Jam enam lewat tiga belas menit tiga puluh detik, dirinya masih tertidur di atas kasur. Menurutnya hari Senin adalah 'Hari Anker', selain karena mata pelajaran yang membosankan juga karena gurunya yang killer.
Tepat jam enam tiga puluh menit lewat tiga detik, sinar matahari menyeruak masuk ke kamar yang bernuansa abu-abu tersebut. Sang pemilik kamar terbangun dari tidurnya(hiyaa udah kek dongeng belom gaiseu? Hehe) dan mengubah posisinya menjadi duduk menyandarkan punggungnya pada kepala kasur, mengucak kedua matanya dan mengusap wajahnya halus.
"Selamat pagi pangerannya bunda, ayo mandi nanti kamu telat. Jam segini ko baru bangun sih? Mungkin kalau bunda nggak ke kamar kamu, kamu gak bakalan bangun kan? Udah ayo ah mandi" kata Diandra— bundanya Elzan
"Iya bun" jawab Elzan lalu kembali tidur di kasurnya. Namun sebelum itu terjadi, Diandra lebih dulu menarik tangan anak lelakinya tersebut untuk kembali terduduk
"Kamu mau ngapain hah? Mandi cepet mandi sekarang, Elzan"
"Bunda ini masih pagi, dingin ah"
"Astaga, masih sempet bilang sekarang masih pagi? Ini udah jam setengah tujuh, Elzan!" Bentak Diandra "Udah mandi ayo mandi atau kamu bunda gak kasih jajan satu minggu?" Lanjut Diandra mengancam Elzan
"Iya iya iya, iya Elzan mandi Elzan mandi. Elzan sekolah siap!" Jawab Elzan segera lari ke kamar mandi
"Punya anak bungsu ko begitu amat ya, astaga" gumama Diandra lalu membereskan kasurnya Elzan dan menyiapkan seragam sekolahnya Elzan
🌌🌌🌌
"Assalamualaikum, permisi? Rachel, Rachel ayo sekolah yo" suara cempreng itu berasal dari luar rumah Rachel. Rachel dan keluarganya yang sedang sarapan, terkejut tiba-tiba
"Siapa sih, berisik amat pagi-pagi. Temen lo tuh" Samuel dengan nyinyirannya
"Ish" jawab Rachel sambil memajukan bibirnya "Bentar Acel liat" lanjutnya, Rachel segera berdiri tetapi ditahan oleh Samuel
"Udah gue aja yang liat, lo sarapan aja. Udah siang, nanti gak keburu sarapan lagi" kata Samuel
"Dih, tumben" kata Rachel sambil duduk kembali. Samuel menghela napasnya, segera berdiri dan berjalan menuju pintu utama rumahnya
"Kira-kira siapa, Cel?" Tanya Raffa
"Iya, siapa sih? Kamu emang janjian sebelumnya sama temen kamu mau berangkat bareng?" Tambah Shandra
"Seinget Acel sih nggak, maaf ya mam, pap jadi awkward gini" jawab Rachel
"Gak apa-apa, udah ayo lanjut sarapannya udah siang" Shandra sambil tersenyum manis
Samuel jalan ke arah gerbang untuk melihat siapa yang datang pagi-pagi sambil teriak-teriak memangil nama adiknya saat dirinya sedang sarapan bersama mama, papa dan adik perempuannya itu
"Siapa lo? Pagi-pagi teriak-teriak gak jelas, berisik tau!" Bentak Samuel saat dirinya membuka gerbang dan melihat cewek yang memakai seragam sekolah
"Rachelnya mana om?" Tanya Laura dengan entengnya
"Sembarangan lo manggil gue om, gue masih kuliah" bantah Samuel yang tidak terima dipanggil om oleh Laura
"Seriusan? Jadi papanya Rachel masih kuliah?"
"Gue bukan papanya Rachel. Lo lagian aduh, siapa sih pagi-pagi bikin ribut aja udah balik-balik" usir Samuel
"Eeh, eh apa-apaan om ini, orang saya mau ngajak Rachel berangkat bareng juga. Apaan sih"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos My Boyfriend
Fiksi RemajaElzan Nathan Rama Arkana, salah satu siswa most wanted kelas 12 di SMA Puspa Taruna karena ketampanan dan taraf kecerdasan di atas rata-rata yang menjadikan dia Ketua OSIS SMA Puspa Taruna. Rachelia Arabella Sausandria, siswi manis kelas 10 SMA Pusp...