BAB 7

428 19 0
                                    

KARINA LANGSUNG BERHENTI memberontak, "Kenapa kaupikir aku akan memberitahumu?"

Jeno mendekatkan wajah ke Karina hingga berjarak beberapa sentimeter saja. "Karena baik kau mau mengakuinya atau tidak, Karina, ada sesuatu di sini,"

"Sesuatu?"

"Sesuatu di antara kita."

Karina tertawa mengejek. "Taruhanmu. Kalau itu memang ada."

"Lebih daripada itu."

"Hanya itu yang ada di antara kita."

"Tidak," tukas Jeno  lembut. "Sejak aku memelukmu untuk berdansa, kita saling tertarik. Kau mungkin tidak mau mengakuinya. Kau mungkin tidak menyukainya. Tapi kau jelas tidak bisa menyangkalnya."

Dagu Karina yang terangkat keras kepala mengatakan sebaliknya. "Kenapa kau tidak mau berhenti menggangguku?"

"Karena, sialan, aku menginginkanmu. Di ranjang."

Ucapan Jeno yang blakblakan membuat Karina terdiam, tapi tidak lama, "Kau tidak pernah kehilangan kata-kata, ya?"

"Tidak pernah. Begitu juga kau, kecuali kalau topik tentang pernikahanmu diungkit-ungkit. Saat itu kau akan diam seribu bahasa. Kenapa?"

"Bukan urusanmu."

"Ya, itu urusanku."

"Apa hakmu?"

Mendadak Jeno meraih tangan Karina dan menyentaknya ke depan, menekankannya ke ritsleting celana jinsnya. "Itu yang memberiku hak. Sebagai kekasihmu berikutnya, aku berhak tahu apa yang kaupikirkan."

Karina menarik tangannya dan menggesekkan telapaknya seolah tangannya baru saja terbakar, Jeno memanfaatkan keterkejutan Karina. "Kenapa kau bersandiwara seperti cewek manis waktu Heesung masuk?"

"Sandiwara apa?"

"Sayang, Kim Sohyun pun kalah jauh dibanding dirimu."

"Aku tidak mengerti apa yang kaubicarakan."

"Kalau begitu biar kuperjelas. Mengedip-ngedipkan bulu mata. Senyum palsu. Perbendaharaan kata konyol. 'Aku memujanya.'" Jeno membuat gerakan tak sabar. "Dari mana semua omong kosong itu muncul? Apakah Heesung memang mengharapkan tindakan berlebihan macam itu darimu? Pantas saja hubunganmu dengannya hancur berantakan."

Kata-kata Jeno menusuk. Tapi daripada membahas topik yang bisa jadi takkan dimenanginya, Karina menyerang dari sudut lain, "Hubungan! Sungguh lucu mendengarmu mengucapkannya. Memangnya apa yang kau tahu tentang hubungan? Dari apa yang kudengar, hubungan yang kaupunyai dengan lawan jenis nyaris tidak bertahan lebih dari semalam, kalau sampai sejauh itu."

"Kita sedang berbicara tentang kau, bukan aku."

"Kau yang sedang berbicara tentang aku."

"Pernikahanmulah yang dibatalkan."

"Yah, setidaknya aku pernah melangkah sejauh itu!" teriak Karina.

"Aku melangkah lebih jauh!" Jeno balas berteriak, "Aku menikah!"

Dalam sekejap, Jeno membeku. Lalu ia buru-buru membalikkan badan, memunggungi Karina. Karina memperhatikan jemari Jeno menyisir rambutnya dengan tak sabar sambil mengumpat pelan.

 Karina memperhatikan jemari Jeno menyisir rambutnya dengan tak sabar sambil mengumpat pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MISS KARINA'S RETURNWhere stories live. Discover now