I'm With You

485 51 27
                                    

'Tidakkah kau pernah berpikir bahwa, pasti ada sebuah alasan kenapa kita memiliki nama?'

.

Jemari Taehyung dengan lincah menari di atas tuts piano itu dengan sempurna. Matanya terpejam merasakan setiap melodi yang tercipta dari permainannya. Tidak heran bila alunan nada yang ia ciptakan terdengar sangat indah dan profesional, Taehyung sudah berjibaku dengan piano sejak usianya 4 tahun.

Dan sosok dibalik itu semua adalah ayah Taehyung. Kim Junmyeon. Sang arsitektur terkenal di Korea Selatan.

Ayah Taehyung selalu berusaha agar kedua puteranya mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik. Mulai dari aspek pendidikan mereka, kesehatan, softskill dan fasilitas yang mereka gunakan.

Semuanya harus grade A.

Ya, Taehyung terlahir seperti itu. Pemuda tampan itu terlahir dengan sendok emas digenggaman.

Dan itu masalahnya.

Taehyung terbiasa dengan kesempurnaan.

Ia sibuk mengejar kesempurnaan sejak kecil. Penampilannya, pendidikannya, bakatnya. Semua harus Taehyung dapatkan secara sempurna.

Segala macam kursus dan les ia hadiri. Segala macam kompetisi ia menangkan dan semua kasih sayang selalu ia dapatkan dari orang-orang di sekitarnya.

Ia merasa selalu sempurna.

Sampai kejadian 2 tahun lalu menghancurkannya.

"Taehyung-ssi."

Taehyung menghentikan permainan pianonya. Ia membuka mata perlahan dan tersenyum kecil saat melihat Lee ahjumma. Orang kepercayaan ibunya yang juga ikut andil berperan dalam merawat Taehyung.

Lee ahjumma meletakkan nampan yang ia bawa ke meja khusus untuk Taehyung makan yang berada tepat di sebelah grand piano putihnya.

Wanita tua itu tersenyum kecil saat Taehyung berpindah dengan cepat ke mejanya dan menatap penuh minat pada masakan Lee ahjumma.

Namun, matanya tiba-tiba terarah pada sebuah sticky note yang menempel di nampan itu. Ia meraihnya dan membaca dengan tenang.

Taehyungie, maafkan eomma karena harus berangkat pagi-pagi sekali. Eomma sudah menitipkan beberapa pesan pada Lee Ahjumma, kalau kau perlu apa-apa telpon eomma ya sayang. Istirahatlah hari ini, eomma sangat menyayangimu❤

Sudut bibir Taehyung terangkat, kekehan kecil keluar dari bibirnya, 'Aku juga menyayangimu, eomma.'

"Nyonya berpesan untuk membuatkanmu sup abalon dan sushi." Lee ahjumma dengan telaten menyiapkan mangkuk Taehyung serta sumpit dan sendoknya sembari berbicara, "Setelah itu kau harus meminum obatmu lalu istirahat. Nyonya sudah mengatur jadwal pertemuanmu dengan dokter Kang. Dokter Kang akan datang sore hari nanti untuk menangani luka dan demammu. Tidak ada jjajangmyeon atau makanan instan untukmu 3 hari ini. Pasta juga tidak. Dan Taehyung-ssi harus meminum air putih hangat sebelum tidur, tidak ada soda atau kopi. Saya juga akan memastikan penghangat ruanganmu menyala sampai pagi menjelang agar demammu tidak bertambah parah."

Taehyung memainkan sendok digenggamannya malas, "Bukankah itu terlalu berlebihan?"

Lee ahjumma tersenyum kecil lalu mengusap pelan rambut anak majikannya itu sayang, "Bukankah kau sudah terbiasa dengan ini?"

Taehyung diam sambil terus memakan makanan di depannya dengan tenang.

"Apa Chanyeol hyung sudah pulang?"

"Ya, ia berangkat pagi-pagi sekali tadi bersama Sehun-ssi. Sepertinya ada kelas."

Bibir Taehyung melengkung ke bawah sedih.

LIFELINE | K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang