Scenery

681 60 36
                                    

'I still wonder, wonder beautiful story. Still wonder, wonder best part. I still wander, wander next story.

.

I want to make you mine.'

Sehun dan Chanyeol melangkahkan kakinya dengan berat menuju apartment mewah si pemuda Kim yang berada di lantai sembilan. Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan mereka belum juga menemukan Kim Taehyung. Mereka sudah mencari ke tempat yang kemungkinan didatangi oleh si bungsu, namun nihil. Dia tidak ditemukan di manapun.

Mata Sehun melirik ke arah Chanyeol yang berjalan sambil sedikit menunduk di sebelahnya. Ia yakin kalau temannya itu sudah sangat lelah, namun rasa khawatir yang menghantuinya karena sang adik masih di luar sana jauh lebih besar. Ia bisa melihat Chanyeol sedikit memaksakan dirinya tadi.

Mereka bahkan hampir saja adu pukul hanya karena memutuskan siapa yang menyetir. Kala itu, Sehun bisa melihat Chanyeol sudah sangat lelah dan tidak memungkinkannya untuk mengemudi, Sehun ingin menggantikannya demi keselamatan mereka berdua juga. Bahkan setelah perdebatan sengit itu Sehun masih sesekali menoleh pada Chanyeol untuk memastikan anak itu baik-baik saja.

Setelah mereka hanya tinggal setengah jalan menuju ke pintu apartment Chanyeol, Sehun melihat sebuah siluet pemuda yang berdiri tak jauh dari apartment Chanyeol. Sehun menyipitkan matanya, ia merasa tidak yakin dengan seseorang bersurai biru itu. Apa dia salah satu teman Chanyeol yang dia tidak kenal? Sementara Sehun sibuk dengan asumsinya terhadap orang asing tersebut, Chanyeol masih sibuk dengan ponselnya. Ia menunduk dalam saat membalas pesan dari kedua orang tuanya yang juga menanyakan tentang Taehyung.

Apa yang bisa Chanyeol katakan? Sampai detik itu pun anak itu tidak bisa ia jumpai di manapun.

Sehun mengambil langkah sedikit di depan Chanyeol. Kini ia berhadapan dengan si pemuda misterius. Ini aneh. Bahkan sampai Sehun tepat berada di depannya, pemuda itu tidak bergerak sama sekali. Ia masih menyandarkan badannya di dinding, sebelah kakinya ia tekuk sambil menunduk dalam.

Tangan Sehun perlahan terulur padanya. Ia tidak yakin, tapi melihat tinggi dan postur tubuh orang di depannya ini ia bisa menyimpulkan satu nama. Dan saat rambut bagian depan pemuda itu berhasil ia sibakkan, Sehun tidak kuasa untuk tidak melebarkan matanya.

"Kim Taehyung?"

Chanyeol mendongak otomatis saat mendengar nama adiknya disebut. Sekarang, di depannya ia bisa melihat Taehyung. Orang yang dicari-carinya selama beberapa jam terakhir kini ada di depannya dengan luka di wajah dan surai berwarna biru.

Tunggu dulu... biru?!

Rahang Chanyeol mengeras, garis wajahnya menjadi tegas. Siap untuk meledak, namun Sehun menahan pemuda itu saat ia mengambil dua langkah cepat ke arah Taehyung yang masih menunduk.

"Kim Taehyung." Panggil Chanyeol. Suaranya terdengar sangat dingin menusuk.

Tangan Sehun kembali menarik Chanyeol ke belakang protektif saat melihat gelagat si pemuda jangkung yang seolah akan membunuh adik kesayangannya itu dengan tatapan tajamnya.

"Tenangkan dirimu, hyung."

Sampai detik itupun Taehyung menolak bergerak dari tempatnya, tidak pula repot-repot mendongak. Sebenarnya dia juga ketakutan. Kim Chanyeol itu kalau sudah marah auranya bisa benar-benar menyeramkan.

"Ayo, Tae," Tangan Sehun dengan segera meraih Taehyung. Ia menekan password apartment Chanyeol dan menarik Taehyung masuk kala pintu sudah terbuka. Meninggalkan Chanyeol yang masih berusaha menguasai dirinya.

LIFELINE | K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang