Seokjin tiba² bangun dan meringis kesakitan
Bagaimana tidak, tiba² saja Irene membangunkannya dengan cara menarik rambutnya keras
"Dasar pemalas! Bangun saja lambat, sana bikin sarapan aku dan suamiku lapar!" Titahnya melepas kasar jambakan pada rambut Seokjin
Seokjin hanya mengangguk lemah sebagai jawabannya
Ia merasa seakan rambutnya mau copot. Ia memegang kepalanya sakit dan sesekali mengeluh nyeri
Sebelum dirinya membuat sarapan segeranya dulu ia mandi
Telah rapi, bersih dan segar barulah Seokjin keluar kamarnya dan membuatkan keluarga barunya ini sarapan
Next
"Tae~ aku mau mau beli tas ini. Boleh ya? Ya ya ya?"
Hanya sebuah deheman rendah dari Taeyhung sebagai jawabannya.
Tangan panjangnya mengelus Surai Irene sayang membuat sang empu mendusel cantik di tangan kekarnya.
Seokjin yang menatap mereka dari dapur nampak iri, inginnya ia seperti itu. Leluasa bermanja² dengan sang pujaan tanpa menghiraukan siapa pun
Ia kembali menundukkan pandangannya pada wortel yang tengah ia potong
Memandang sendu berharap bisa hidup seperti putri raja bersama sang pangeran di istana megah hidup berbahagia saling membagi cinta
Ternyata semua itu harus ia kubur dalam² pasalnya itu tak akan pernah terjadi di kehidupan nyata nya
Sebuah sahutan marah Irene membuyarkan lamunan Seokjin
"Hei jalang? Cepet masak terus bersihkan rumah ini. Jangan mau hidup enak terus dasar!!"Jawaban Seokjin terdengar lirih, penuturan Irene kala memanggil nya sangat kejam
Jalang(?)bukan lah kata yang bagus untuk seseorang, ia bukan seorang jalang yang bisa disentuh sembarang pria. Baginya harga dirinya lah yang lebih berharga
Ia menundukkan pandangannya sedih, dari bilah bibir plumnya terdengar hembusan udara pelan mencoba bersabar dan menahan rasa sakit
"Kau harus kuat Seokjin. Ini masih awal dari kehidupan mu yang sesungguhnya"
Menguatkan dirinya sendiri agar lebih tegarSarapan telah tertata rapi di atas meja makan
Tae dan Irene sudah duduk manis di kursi masing² bersiap untuk sarapan
Seokjin tersenyum bangga karena masakannya kali ini terlihat lezat saatnya ia bergabung bersiap untuk mengisi perutnya yang kosong semalaman
Saat masih menarik kursi untuk diduduki suara Irene terlebih dahulu telah memberhentikannya dengan begitu menggelegar mengisi ruangan tersebut
"Yak! Apa apaan kau ini, sana kedapur. Kau sangat tidak pantas makan bersama kami, cepat pergi!"
Tubuh Seokjin bergetar matanya mulai berkaca kaca, sungguh ia sangat ketakutan dengan suara bentakan Irene padanya bukan hanya itu, terkadang kata kata Irene mampu mengiris hatinya
Langkah kecil Seokjin membawanya kedapur ia sedikit menghapus air matanya yang tanpa izin jatuh ke pipi gembul nya
Taeyhung menatap iba punggung Seokjin yang berjalan kearah dapur
Ia tahu Seokjin sedang menahan tangisnya tapi entah mengapa ia tak mampu berbicara
Sifat keras Irene membuatnya urung karena jika ia membela Seokjin dan menahan Seokjin agar makan bersama mereka tentu Irene akan beranggapan lain
Wanita itu pasti sangat marah, karena tidak suka ia membela wanita Jalang yang sangat ia benci
Seokjin saat ini sedang menangis. Menatap gelas air minumnya sedih
Menggenggam kuat gelas tersebut sebagai lampiasan hatinya
Lagi² ia benci dengan dirinya yang terus menangis
Yang dengan mudah menangis dan gampang sekali merasa sakit
"Bodoh. Kenapa aku menangis?" Seokjin menyeka air matanya kasar menghembuskan nafasnya pelan mencoba menetralkan perasaan
"Tae~ aku deluan ya. Takutnya aku kehabisan barang, aku pulang agak malam. Bye"
Taeyhung hanya tersenyum simpul mengahadapi sifat Irene yang terlalu suka berbelanja barang² mahal
Kaki panjangnya melangkah kedapur menemui Seokjin disana
Didapatinya sang gadis tengah menyeka air matanya, hati Taeyhung tiba tiba merasakan sesak seperti tidak bisa bernafas
Perlahan ia menghampiri sang istri
Menepuk pelan pundak kecil nya membuat sang empu terkejutSeokjin menatap nya terkejut lalu menyembunyikan wajahnya dengan menunduk lalu menghapus sisa sisa air mata yang masih meninggalkan bekas
Tatapan mata Taeyhung iba pada Seokjin.
Seakan tahu Seokjin membalas wajah sedih Taeyhung dengan sebuah senyuman manis yang hangat
"Aku baik baik saja ☺️ jangan mengkhawatirkan ku" jelasnya tersenyum membuat matanya menyipit lucu
Aneh tapi nyata dada Taeyhung berdebar seketika dengan tak karuan akibat melihat senyum cantik Seokjin
Rona merah pudar timbul di kedua pipi nya, karena tak ingin sang gadis mengetahui nya secepat mungkin ia membuang kan wajah kesamping sambil menutup mulutnya
Seokjin nampak bingung ia memiringkan wajahnya lucu dengan tatapan polos yang menggemaskan
Taeyhung semakin gila dibuat nya "jangan membuat ekspresi seperti itu" -KTH
Seokjin bergerak merapikan dasi Sang suami yang sedikit bengkok, lalu tersenyum bangga dengan kerjanya
"Selamat bekerja"
Kedua sudut bibir Taeyhung menyungging ke atas membentuk bulan sabit
Pria ini mengelus Surai halus blond milik Seokjin sayang "terimakasih"
Semburat merah tercipta dipipi Seokjin sungguh ia malu dan senang secara bersamaan akan perilaku lembut Taeyhung yang tiba tiba
Desiran hebat bergejolak tengah dirasakan dua insan ini, dua pasangan yang malu mengakui jika mereka saling menyukai
.
.
.
TBC
Masih belum rapi😁
P.3 kelar see you p.4
Voment juseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a third person| Taejin [GS]
RomanceSeokjin yang menjadi orang ke.3 dalam rumah tangga seseorang. kehidupan yang menyiksa bagai babu yang di perlakukan kasar tak berperasaan oleh Irene yang berstatus sebagai orang pertama atau istri pertama dari seorang pemuda tampan 'Kim Taehyung'