Go Away

1.5K 152 27
                                    

Taeyhung membawa tubuh lemah Irene kerumah sakit, wajah cemasnya tak dapat disembunyikan.

Seluruh tubuhnya berkeringat dingin wajahnya kacau terpatri sebuah ketakutan

Seokjin yang terus mengekor kerumah sakit tak kalah cemasnya, firasat buruk yang menghampiri pikirannya ditepis jauh jauh. Doa ia panjatkan terus menerus untuk kesembuhan Irene

Sekarang Irene sudah berada di ruang Operasi Seokjin dan Taeyhung disuruh untuk menunggu di luar ruangan

Taeyhung duduk di kursi yang tersedia

Mengacak surainya frustasi, kepalanya pusing tangannya saling bertautan tanda kecemasan yang luar biasa

"Sayang~ bertahan lah~ Irene sayangku~ aku mencintaimu~ bertahan lah" gumam Taeyhung mendapat tatapan iba dari seorang Kim Seokjin

"T-tae~" suara lirih Seokjin terdengar pilu

Taeyhung menatap marah Seokjin yang berdiri di depannya dengan wajah polos yang membuat Taeyhung ingin sekali membunuh wanita ini

Ia berdiri dengan tangan yang sudah mengepal kuat

"Tak ku percaya kau selicik ini Seokjin! Hanya untuk menyingkirkan Irene kau sampai ingin membunuhnya nya!? Sekejam inikah kau Seokjin!?" Bentak nya

Seokjin menunduk menggeleng kan kepalanya tanda semua perkataan Taeyhung itu salah

"Kau salah Taeyhung~ hiks~ Irene yang menusuk dirinya sendiri~ hiks"

"Orang bodoh mana yang ingin menusuk diri nya sendiri! Irene tak seperti itu!"

"Tidak Tae, Irene yang m--"

"CUKUP SEOKJIN, PERGI DARI HADAPANKU JANGAN PERNAH MUNCUL DI KEHIDUPAN KU DAN IRENE. CEPAT PERGI JALANG"

Bagai disambar petir hati Seokjin bagai di hujan beribu² samurai rasanya sakit sangat sangit

Walau tak berdarah tapi mampu membuat tubuh kecil Seokjin bergetar hebat, Air matanya sudah mengalir begitu deras tapi tak ada isakan sedikit pun keluar dari bilah bibir seksi tersebut

"Maaf kan aku~"

"CEPAT PERGI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI"

Seokjin berlari keluar RS air matanya tak dapat diajak kompromi, terus keluar tak berhenti.

Tatapan aneh ditujukan untuk Seokjin yang berlari sepanjang lobi RS, ia terus berlari menutup isakan yang memilukan dari bilah bibirnya

Ia berlari menjauh dari tempat itu (RS) langit malam yang mendung tiba² dihadiri rintikan hujan yang bersama dengan basahnya tubuh ringkih Seokjin

"Hiks~ Appo. Maafkan Eomma baby, Eomma belum bisa menyampaikannya hiks~"

Hujan turun begitu deras, Seokjin berjalan seorang diri di trotoar jalan

Semua orang berteduh menghindari basahnya hujan hanya Seokjin yang betah berjalan ditemani guyuran hujan yang mampu menyembunyikan air mata kesedihannya

"Hiks~ maafkan aku Taeyhung-ie maafkan aku jangan membenciku~ kumohon hiks"

Tubuh Seokjin ambruk menghantam jalan yang dingin tubuhnya bergetar hebat tenaganya habis terkuras karena terus menangis menahan luka hatinya

"Seokjin! Ya ampun ternyata benar Seokjin bertahan lah~ aku akan membawamu kerumah sakit"

Hazel Seokjin yang sayu² melihat wajah pria dihadapannya sambil menggumamkan namanya

"K-kai~"

"Bertahan lah sebentar Seokjin"

Pria yang menolong Seokjin ialah Kai, dengan raut wajah yang sangat khawatir Kai membawa Seokjin kedalam gendongan nya masuk kedalam mobil sedan hitam

Dengan kecepatan di atas rata² Kai membawa mobilnya membelah jalanan kota Seoul yang basah akibat guyuran hujan

Tubuh Seokjin telah berada di atas brangkar rumah sakit. Wajahnya pucat pasi nafasnya sangat lemah tangannya begitu dingin mulutnya selalu menggumamkan nama Taeyhung

Kai begitu khawatir saat Seokjin dimasukan kedalam ruang UGD

Dari luar ruangan ia terus mondar mandir didepan pintu UGD sambil meramal kan doa

Saat Dok keluar kai dengan cepat melempari nya banyak pertanyaan seputar kondisi Seokjin

"Kondisi istri tuan sangat lemah apa lagi ia tengah mengandung anak kalian, tolong jangan membuat ia stres dan tertekan karena akan berpengaruh dengan pertumbuhan kandungannya"

Kai masih memproses perkataan Dok tadi "apa dia sedang mengandung anak Taeyhung? Apa yang terjadi dengannya? Ahh lebih baik aku mengecek keadaan Seokjin terlebih dahulu"

Mata obsidian Kai melihat kasihan pada sosok wanita yang tengah terbaring lemah di atas ranjang RS

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu Jinnie?" Tangan kokoh itu menggenggam tangan Seokjin berusaha memberikan kekuatan lewat genggaman itu

"Tae" ngigau Seokjin yang sukses menyita atensi Kai

Bergerak menghapus aliran bening yang keluar dari hazel tertutup itu "Apa yang dilakukan Taeyhung padamu Jinnie?"

Tak sadar air mata Kai ikut terjatuh melihat betapa kasihannya kondisi Seokjin saat ini

.

.

.

Seokjin telah menceritakan semuanya kepada Kai karena yang bersangkutan begitu memaksa

Air mata itu jatuh saat menceritakan kembali kejadian memilukan itu

Kai yang mengetahui sisi buruk Irene merasa di tipu mati matian oleh sosok gadis ular itu

"Aku tidak membenci Irene~ aku tidak menaruh rasa dendam padanya. Tapi kenapa dia melakukan ini padaku? Aku salah karena masuk kedalam dunia bahagia mereka tapi itu bukan karena mauku itu bukan atas keinginan ku hiks saat suamiku berteriak marah dan mengatakan aku Jalang lalu mengusir ku nafasku sesak sekali hiks"

"Aku harus pergi Kai, bawa aku pergi Kai. Aku tidak kuat lagi, cintaku hanya sepihak. Aku tidak kuat Kai hiks"

Kai menarik gadis lemah ini kedalam pelukannya, secara tak sadar air mata pemuda ini ikut jatuh hatinya ikut mencolos sakit mendengar berapa besar beban yang di tanggung gadis ringkih ini

"Aku akan membawamu pergi Seokjin, jauh dari keluarga Kim aku akan membawamu lari dari neraka mu aku akan menjaga mu itu janjiku"

Tangis Seokjin mengisi ruangan RS yang ia tempati sekarang, hatinya lagi² merasa sakit dan sesak. Ngilu di ulu hatinya tak bisa dihilangkan kata² Taeyhung masih terdengar jelas ditelinga nya ia tidak kuat

"Mari ku antar untuk mengambil Tas mu"

>>>

Rumah mewah dan megah milik Taeyhung. ini adalah terakhir kalinya Seokjin menginjakkan kakinya masuk kedalam istana ini

Sebelum pergi ia meninggalkan sebuah note di atas nakas kamarnya

Berharap sang suami membacanya. Liquid itu jatuh secepat mungkin ia menyekanya

Ia tak ingin lagi mengingat Taeyhung, mulai dari sekarang ia akan mengubur dalam² cinta dan nama Taeyhung dari hati dan ingatan nya

Ia harus fokus pada sang buah hati, melahirkan sosok yang akan menjadi penguatnya

"Selamat tinggal Singaku~"

Seokjin turun kemudian keluar dan masuk kedalam mobil Kai menuju bandara Incheon. Ia akan ke Jepang untuk mengasingkan diri membangun kehidupan baru bersama anaknya juga kai sebagai sahabatnya

"Kuatkan hatimu Jinnie~"

Seokjin hanya mengangguk menghembuskan nafasnya berat

"Aku akan meninggalkan semua kenangan ku disini"

.
.
.
TBC
P.9 kelar see you p.10
Aku gak tahu nulis kata² yang buat ngefil kalian, yang udah mampir jangan lupa voment~

I'm a third person| Taejin [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang