Because

1.4K 140 13
                                    

Seokjin baru saja bangun, seperti biasa ia akan membuatkan sarapan untuk Taeyhung,Irene dan dirinya sendiri

Seokjin masih berkutat dengan peralatan dapur, sesekali bersenandung merdu untuk menghilangkan rasa kejenuhannya

Tap tap

Suara langkah Taeyhung mengalihkan atensi Seokjin dari acara masaknya

Taeyhung datang kedapur hanya ingin mengambil air dikulkas untuk diminum

"Pagi T-tae~"
Sapa Seokjin takut takut

Tak ada balasan terdengar dari yang bersangkutan membuat si cantik menunduk sedih

Jika di ingat ini sudah 2 Minggu dari hari itu. Sikap Taeyhung padanya sangat tak bersahabat

Kini Seokjin melihat nanar punggung tegap Taeyhung yang menjauh dari ruang dapur

Tiba tiba saja Seokjin merasa mual secepatnya ia berlari ke kamar mandi

Seokjin keluar kamar dengan sedikit tidak merasa enak badan

Sekarang semua masakan sudah jadi tinggal 1 lagi

Saat memasak lagi Seokjin merasa mual dan mengharuskan nya pergi ke kamar mandi meninggalkan masakan dengan kompor yang terus menyala

Taeyhung dan Irene sudah duduk manis di meja makan menunggu sarapan mereka diantarkan

Asik sendiri dengan dunia masing². Irene yang asik tukar pesan dengan Kau juga Taeyhung yang mengecek E-mail masuk

Atensi Irene teralihkan karena mencium bau terbakar begitu juga dengan Taeyhung

"Akh!" Teriakan Seokjin membuat dua insan ini berdiri dari duduknya menghampiri asal suara

"Yak! Jalang Sialan, apa yang kau lakukan...kau berusaha membakar rumah ini HAH!?" marah Irene

"Maafkan aku Irene-shi, aku tadi kekamar kecil sebentar dan aku lupa mematikan kompornya" Seokjin menyembunyikan tangannya dibelakang sambil menunduk merasa sangat bersalah

"Dasar Jalang! Selalu saja membuat masalah. Apa kau tidak di ajari Ayahmu agar tidak selalu membuat masalah!? Apa ayahmu bodoh!? Memilukan"

Sontak tubuh ringkih Seokjin bergetar, seperti di sambar petir Seokjin ingin menangis. Sosok ayah yang ia bangga banggakan di rendahkan secara langsung dan bodohnya Seokjin tidak bisa membantah itu

"Rasa laparku hilang.. Taeyhung aku deluan. Teman² ku sudah menungguku mungkin malam ini aku tidak pulang karena aku mengurus butik ada kekacauan disana" jelas Irene dengan datar berpamitan pada sang suami

Sekarang tersisa Taeyhung dan Seokjin disini, suasana hening untuk beberapa detik dan suara Seokjin memecah kesunyian itu

"Tunggu sebentar, aku akan membuatkan mu sarapan baru. Maaf kan aku atas kekacauan di pagi hari ini, aku selalu membuat masalah" jelas Seokjin pada Taeyhung berusaha menahan tangisnya dengan membersihkan bekas kekacauan yang tak disengaja itu

Tiba tiba saja Taeyhung menarik tangan kecil Seokjin memeluk Yeoja malang ini sangat erat

"T-tae?"

"Menangis lah, perkataan Irene pasti sangat menyakitkan. Aku tahu kau pasti sakit mendengar perkataan Irene terhadap Ayahmu"

Seketika Seokjin menangis sejadi jadinya di dalam pelukan hangat sang suami memeluk tubuh kokoh itu erat melampiaskan rasa sakit hatinya

Beberapa menit tangis Seokjin mereda ia sedikit tenang walau nafasnya tersengal senggal

Kini mereka berada di ruang tamu, kekacauan tadi akan di urus oleh maid² yang ada dirumah itu

Taeyhung mengambil tangan Seokjin yang memerah karena terkena api walau tak sampai terbakar

"Apa ini sakit?"

"Mmmm sedikit" Seokjin menunduk

"Tunggu sebentar aku akan mengambilkan mu salep"

Seokjin benar² bingung dengan sikap Taeyhung yang sering berubah ubah. Kadang ia baik, perhatian dan terkadang ia berubah dingin juga acuh padanya

"Berikan tanganmu" Seokjin mengukur tangannya untuk di obati oleh Taeyhung

"Lain kali kau harus hati² jangan membahayakan dirimu, untung saja tidak terbakar"

"Terimakasih Taeyhung"

"Sama sama"
Ucap sang pria mengecup pucuk kepala si gadis sayang

Inilah alasan kenapa Seokjin tidak bisa berpaling, sikap lembut dan perhatian Taeyhung yang membuatnya gila tak bisa tidur satu malam

.

.

.

Kini Irene nampak menekuk mukanya sekarang ia berada di apartemen sang kekasih (Kai)

"Kenapa sayang?" Tanya Kai penuh sayang mengelus Surai sang pujaan hati

"Aku tidak suka dengan Seokjin, jalang sialan yang sering ku ceritakan padamu. Ia selalu membuat kekacauan dan masalah"

"Tenang lah sayang, jika kau merasa suntuk datang lah kesini. Jangan murung begitu dong, nnti cantiknya hilang"

Seketika Irene tersenyum malu, perlakuan Kai dengan Tae padaku sangatlah berbeda batin Irene tersenyum

Sedikit lagi, sedikit lagi Irene akan kembali padaku semua milikku akan kembali sedikit lagi, tinggal menunggu waktu yang pas - Kai

"Apa kau bosan dengan Taeyhung?" Tanya Kai lembut

"Sedikit,,, dia tak selembut kau. Tak ada kata kata dan perlakuan sayang nya padaku. Jadinya aku sedikit bosan dan merasa tak dihiraukan" celutuk Irene memanyunkan bibirnya kesal tapi jatuhnya imut

Irene itu egois mencintai 2 orang pria sekaligus ingin menjadikan kedua duanya miliknya

Sebenarnya Irene itu juga baik hanya saja jika ada yang ingin merebut miliknya dari dia maka tak ada sedikit perasaan kasih atau iba pada orang tersebut

Seperti itulah dia, hanya mengambil sebuah pendapat melalui satu titik tanpa melihat titik lainnya

.
.
.
TBC
P.7 kelar see you p.8
Voment juseyo~

I'm a third person| Taejin [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang