1. CoGan baru?

2.7K 96 17
                                    

Gue Daniella Ruth Anggita. Murid kelas 12 di Unity High School. Gue emang ga cakep. Badan gue juga ga cewek banget. Otak? Apalagi, standart! Tapi banyak yang bilang gue ini beruntung.

Beruntung? Yap, beruntung karna bisa menjadi bagian dari 'Queen Bee' sekolah. Bersama temen-temen gue. Dea, Fela, Indi dan Salsha. Mereka baik kok sama gue.-.

Hari ini cewek-cewek pada heboh kedatangan siswa baru, yang katanya gans abis. Keturunan Inggris-Jawa-Arab. Kebayang ga tuh? Sayangnya Fela nggak masuk hari ini.

Secara, Fela itu paling cantik diantara kita. Dia cerdas, anggun, manis, badannya juga cewek banget. Cocok banget sama 'cowok' baru itu.

Dan kayaknya cuma gue yang cuek(?) DeSalIn aja klepek-klepek. Bahkan kakak kelas pun ga malu-malu minta pin BM-_-

Temen-temen gue semua berbondong bantuin cogan yang namanya Jonathan itu ke ruang kepsek. Gue sih mending santai baca komik dikelas.

"Yaelah, cuma bule kesasar aja direbutin!" Ujar sinis si Evan. Oke, gue mulai nervous saat dia disamping gue.

Udah keliatan kan? Secakep-cakepnya cowok baru itu, gue udah kecantol sama rambut cepaknya Evan, matanya Evan, all about Evan.

"Woi, ngelamun aje lo! Nggak ikut nontonin bocah sok cakep itu?" Gue sadar dari lamunan, saat Evan malah ngagetin gue.

"Hah? Si Jonathan itu? Nggak ah, ga penting, buang-buang waktu," Jawab gue secuek mungkin. Gue mengambil selembar kertas dan melakukan kebiasaan, menulis lirik lagu yang lagi gue senengin.

Evan mengerutkan dahinya, "Kayaknya lo doang yang waras dari antara cewek-cewek lain," Evan memberi jeda. "Ato jangan-jangan lo yang aneh! Jangan-jangan lo ga tertarik sama cowok?!"

Srek.

Saking kagetnya gue, tuh kertas kerobek pulpen. Gila kali ya si Evan! "Enak aje lo! Gue normal!" Sembur gue.

Evan malah ketawa gajelas, "Sorry, abisnya, lo tomboy banget, ga keliatan cewek!" Sambil berlalu gitu aja.

Deg!

Sakit. Dia mungkin ga sadar, tapi itu nyakitin banget. Gue tomboy banget ya? Gue emang lebih suka basket dari pada cheers, gue lebih suka yang berbau anti mainstream. Tapi, gue ini juga cewek. Sama kayak cewek yang lain!

Gue kembali melamun. Gue ini terbuka kok. Cuma kalo soal cinta, nggak ada satu pun manusia yang tau. Bahkan DeFelSalIn atau bonyok.

Teeettt.

Bel masuk. Siapsiap dengerin ocehan guru. Cewek-cewek genit itu *maaf ya DeSalIn :3* balik kekelas dengan kecewa.

Miss Puput masuk kekelas dengan membawa 'cogan' itu. Udah pasti DeSalIn teriak histeris, begitu juga cewek lainnya, walau nggak selebay temen gue itu-.-

"Nama gue Jonathan Kelvin, you can call me Joe. I hope you like me" Dengan tangan dimasukin kekantong celana, dia ngomong sok cool, sok pake bahasa Inggris. Dia dapet tatapan sinis dari Evan.

Oke, gue kayak orang sirik ya-.- Dia emang jauh lebih ganteng dari Evan, dan dia emang keturunan Inggris, jadi slow aja dia mau ngomong pake bahasa Inggris kek, Indo kek, Jawa kek, kalo perlu pake bahasa Arabnya!

"Miss, Joenya duduk di bangku samping saya aja, Miss!" Pinta Indi berlaga membersihkan kursi disampingnya. Sorakan temen-temen pun berkumandang.-.

Miss Puput tersenyum tipis, "Terserah Joe saja, mau duduk dimana."

Lalu Joe berjalan menuju.. Gue?! Dengan santainya dia naro tas di bangku samping gue. Gue panik lah!

"Eeh! Ngapain lo duduk disini?!" Tanya gue membuat satu kelas nengok+nganga ngeliat gue.

Plis deh, kalian pada pengen mau duduk bareng dia? Sono! Gue ga tertarik sedikit pun.

Joe menarik alisnya. "Kata Miss Puput gue boleh kok duduk dimana aja," Gue menengok ke arah Miss Puput yang hanya ngeliat gue bingung.

"Miss, inikan tempat duduk Fela, Miss!" Plis, gue ga mau duduk bareng cowok sok ganteng ini.

"Fela duduk sama Indi. Sudah sekarang kalian diam, Miss mau menjelaskan materi baru!" Argh! Mimpi buruk apa si gue semalem?!

First&LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang