5. Flashback (Elmo)

1.3K 65 4
                                    

Haiii♥

Gua mau ngucapin makasii banyak.

Buat yang vomments: makasi banyak, lo berharga dihidup gua:3 *sip alay*

Buat yang vote doang ato comment doang: makasi udah mau hargain:3

Buat silent readers, yang udah baca tapi kagak meninggalkan jejak: makasi setidaknya udah mau baca:3

Lopyuol!

Okei, selamat membaca!

♥•♥•♥•♥•♥•♥

Gue udah di rumah. Di kamar tercintaaah. Hari ini lelah banget. Tanpa pelajaran, tapi berhasil buat otak gue berfikir keras seharian.

Gue merebahkan diri dikasur. Ello, seandainya lo tau gimana rasanya waiting Evan.

Ello itu elmo gue. Dari cinta pertama gue dimasa lalu. Iya, Evan itu second love gue.

Flashback

Waktu itu, umur gue 7 tahun. Seorang cowok abis keluar dari toko mainan. Wajahnya berseri-seri. Bahagia banget, kayaknya. Ganteng, cuy.

Gue memasuki toko mainan itu, dan melihat mbak-mbak kasir tergopoh-gopoh panik. Gue bertanya, 'kenapa?'

Ternyata, ada kotak berpahat kayu, dan ternyata isinya emas murni. Cowok ganteng yang keluar toko ini yang pemilik barang berharga tinggi itu.

Gue memutuskan untuk mengejar cowok itu. Cukup jauh gue berlari, gue ketemu dia.

Gue memegang bahunya, dia menoleh, "Eh, kamu yang punya kotak ini, ya?" Tanya gue, memastikan.

Dia terlihat terkejut, lalu mengambil kotak itu dari tangan gue. Ekspresinya menjadi seperti: 'Lo-dapet-dari-mana?' atau mungkin, 'Lo-pencuri-ya?'. Nggak tau diuntung.

"Itu tadi ketinggalan di toko mainan," Ujar gue malas. Setelah itu, baru dia tersenyum cengengesan.

"Oh, makasi yaa, kalo nggak ada kamu, mungkin aku nggak bakal pulang kerumah," Dia tersenyum lebar.

Trus, dia mengajak gue ke suatu tempat. Dibelakang komplek elite. Ada taman yang terdapat rumah pohon. Tempatnya indah, tapi sepertinya tak banyak yang tau.

"Dulunya disini jorok, nggak ada yang merawat, bahkan, nggak ada pintu masuk kesini," Jelasnya. Ya, kita masuk kesini dengan memanjat.

"Kalo boleh tau, itu kotak apa?" Tanya gue kepo. Bodo amaat.

"Oh, ini? Pemberian nenekku. Tadi barusan dari rumah beliau, wasiat dari nenek,"

Gue hanya ber'O' ria.

Kita bermain bersama. Setiap sore gue ke rumah pohon, trus main apa aja sama dia. Sampai 2 bulan kita bermain bersama, menghabiskan pekan bersama, ketiduran di rumah pohon bersama, dia menghilang.

Lima hari gue kunjungi taman, dan berturut-turut, dia nggak ada. Sampai setelah itu, gue ketemu dia.

"Kamu kemana aja? Kamu jahat," Gue memeluk dia, dan menangis. Dia hanya diam, nggak membalas pelukan gue.

"Aku mau pamit. Aku mau ke Pekanbaru. Itu tempatnya jauh banget, kita nggak bisa ketemu lagi," Pamitnya dengan polos banget. Huaaa! Gue nggak mau!

"Jangan bercanda dong. Ntar yang nemenin aku di taman siapa?" Tanya gue masih menangis. Dia hanya diam.

Kita terdiam. Gue sesegukan. Hening.

"Udah jam segini, aku pergi dulu, ini untuk kamu, kasih nama 'Ello' aja, jangan lupain aku ya, rawat taman ini," Pesannya lalu pergi. Gue nangis sekerasnya, dan pulang dengan mata sembab dan sebuah boneka pemberian dia.

Sebuah boneka Elmo berwarna merah, yang sekarang selalu hadir di kamar gue. Ada yang beda dari boneka itu. Di kakinya terdapat tulisan kecil 'ILoveYou'.

Iya, boneka yang gue maksud itu, Ello.

Dan yang lucu, selama 2 bulan, gue nggak tau nama dia, begitupun sebaliknya. Gue nggak pernah tau rumah dia, dan sebaliknya. Kita cuma manggil dengan sebutan 'First' dan 'Love'. First itu dia. Dan Love itu gue.

Sekarang taman itu udah dijadiin taman umum buat komplek itu. Rumah pohonnya udah tua, jadi dicopot. Sekarang taman itu selalu ramai.

Haha, pedih kalau kenang masa lalu, yang pahit.

***

Tiiit.. Tiiitt..

Apaan sih nih hape? Bunyi mulu. Ganggu tidur gue aja. Lagi enak tidur juga. Eh? Udah jam 8 pagi?! Gue kemaren ketiduran jam 5 sore, dan kebangun jam 8 pagi?! Gils, gue kebo.

8 missed call from Dea, 6 missed call from Fela, 5 missed call from Indi, 5 missed call from Salsa, 10 missed call from Evan.

Ehbujuk. Ini bocah-bocah pada ngira gue diculik apa ya? Gue telpon Fela. Bukannya apa, kartu Fela-gue sama. Biar murah. :v

"Halo, Fel?" Sapa gue saat nada sambung terangkat.

"Halo, Ella?! Ini beneran elo kan? Astaga naga terbang di iklan susu bear! Kita kawatir tau, La!" Jawabnya heboh.

Gue menjauhkan ponsel gue dari telinga. Bisa tuli usia dini gue, kalo gini terus. Fela ya, cakep, queen bee, sayangnya idiot. Sama kayak gue. Eh.

"Gue nggak papa. Lo pada kenapa, sih?"

♥•♥•♥•♥•♥•♥•♥•♥•♥

Hoho, udah gantung belooom?

Sorry pendek ya.-. *sorry mele*

Liiss, noh udah ada Felanya!

Bodoah, goodbyee:*

First&LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang