tujuh

20 13 9
                                        


Vomentttttt...

"Bangun woi kebo" teriak Rama melempari tubuh Sandra dengan guling.

Sandra tidak bergeming masih setia dengan dunia kapuknya.

Rama beralih mengambil jam weker yang berbunyi kearah telinga Sandra.

Sandra bangun dengan keadaan terkejut.

"Ganggu aja sih bang." Sandra mengacak-acak rambutnya.

"Ikut gue yuk,seneng deh pasti"

"Kemana? Ngapain?" Sandra bangun dari tempat tidur beralih ke sofa

"Buruan mandi, gue hitung sampai lima" Rama menarik-narik rambut Sandra

"Satu!"

Sandra masih tidak berkutik

"Dua!"

Sandra beralih menatap Rama tajam

"Belum juga mandi. Tiga!" Rama menarik lengan Sandra lalu mendorong nya menuju kamar mandi.

Sandra dongkol. Kakaknya itu masih saja setia mendorongnya.

Ketika sampai di pintu kamar mandi dengan tangan Rama yang masih menempel dipunggung Sandra.

Sandra berbalik, ia mengarahkan bibirnya kearah telinga Rama.

"Bawel banget sih!" teriaknya disamping telinga Rama.

Setelahnya Sandra masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Rama yang mengusap telinga nya.

"*"*"*

D

alam perjalan yang di tangkap oleh mata Sandra hanya hutan hutan di sebelah kanan kirinya.

Suara kicauan burung pun berbunyi merdu mengiringi jalan nya mobil yang di tumpangi Kakak Adik tersebut.

Setelah sekian lama waktu terbuang mereka belum juga sampai ditempat tujuan.

"Kita mau kemana sih bang," Sandra menoleh ke arah jendela melihat pemandangan yang ada diluar mobil.

"Ke puncak"

"Daritadi kok gak gak nyampe sih, jangan-jangan kita nyasar lagi. Hayo lo mau dikemanain gue nya," tuduh Sandra bercanda dengan gambar muka takut yang dibuat-buat.

"Diem deh San gue buang juga lo disini. Bentar lagi nyampe kok tenang aja"

*"*"*"*

S

etelah menghabiskan perjalanan selama beberapa jam di dalam mobil. Kini lelah mereka di hadiahi dengan pemandangan yang indah, Lampu malam kota berkelap-kerlip.

Sandra berlari kemudian menyibakkan kedua tangannya merasakan udara sejuk yang kini menyapa kulitnya.

Rama pun demikian.

"Seneng kan" Rama mengusap rambut Sandra.

Sandra mengangguk disertai senyum sebagai jawaban.

*"*"*"*

Terpana.....
Aku terpana....
Oleh wa,

"Diem deh Yan, gue lempar tai di wajah lo,mau?"

Rian yang sedari bernyanyi menunjukkan ekspresi bahagia kini digantikan dengan ekspresi suram oleh Angga.

"Ck, hampura akang Angga"
Rian menyedekap kan kedua tangannya.

"Eh hampura bukannya ini ya, aku merasa hampura tanpa dirimu" ucap Rian men dramatis

"Hampa woy hampa,!" Angga yang merasa tidak tahan melempar wajah Rian dengan tas .

"Angga gak baik ngelempar tas di wajah orang sembarangan, dosa" ceramah Dimas.

"ampun pak ustadz" Angga menyalami tangan Dimas, ketika itu mata Angga menatap layr hp yang berisikan percakapan di sosmed

"Cielah, pak ustadz sekarang udah berani pdkt cie.."
Goda Angga sembari mencubit kedua pipi Dimas dan beralih mengambil hp Dimas.

"Mana,mana liat! Cie Dimas cie... Udah gede cie.." sekarang Rian ikut menggoda Dimas.

Dimas yang digoda hanya senyum salah tingkah sebagai reaksi atas temannya.

Sedangkan teman sekelas yang melihat mereka hanya bisa mengelus dada dan menggelengkan kepala nya.

Sungguh percakapan yang tidak menguntungkan,!.

*"*"*"

Sepulang sekolah Sandra ada janji dengan kakak nya untuk menemani ke acara tunangan temannya.

"Yang cantik lo biar gak malu-maluin abang mu yang ganteng ini" kata Rama sembari memberi baju yang akan dipakai Sandra nantinya.

Sandra mendesis tidak suka oleh ucapan abangnya barusan.

"Oh iya lupa, rambut jangan diiket diatas nanti mirip pocong yang ada, kan ngeri" jelas Rama lagi yang mendapat pelototan oleh adik nya.

Sandra kemudian beralih duduk di meja rias seletah kepergian Rama.

Sambil meratakan make up yang tidak terlalu tebal itu Sandra bergumam.

"Kalo ada acara aja adeknya yang di cariin, pacar mana sih bang Rama,!"

*"*"*"

Sandra berjalan beriringan dengan Rama ketika akan memasuki tempat acara lamaran diadakan. Banyak pasang mata yang meliat kearah Sandra dan Rama.

"Siapa nih Ram cantik banget" tanya salah satu teman Rama yang juga diundang diacara tersebut.

" kenalin adek gue Sandra tukang ngupil" ucap Rama memperkenalkan Sandra dengan tambahan tukang ngupil,yang dibuat-buat yang mendapati kaki nya diinjak oleh Sandra.

"Elu, tukang boker. Sehari 3 kali, ini nih adek lu cocok an ama gue sang pangeran air"

"Pangeran air pale lu, elu mah pangeran kingkong yang ada"

Sandra yang mendengarkan perdebatan kecil antara kakak nya dengan temannya hanya bisa tersenyum, sungguh konyol.

Tak lama dari itu dua sosok orang berjalan beriringan memasuki bangunan itu, sayup-sayup Sandra melihat dari ujung kaki sampai kepala.

Dia,
Reza dan Mila.

Maaf sebelumnya karena aku up nya lama banget soalnya ya gitu,
Gitu deh.

Aku pengen dapet banyak notice dari apk orange ini lo.

Terimakasih yang sudah mau meluangkan waktu nya untuk membaca tulisan aku yang nggak seberapa ini.

Selamat menunaikan ibadah puasa. Semangat,!

Terimakasih°°

RAZBLIUTO (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang