sembilan

14 14 8
                                    

Sandra berjalan sedikit terpincang, setelah selesai dari hukuman, Sandra memutuskan untuk segera masuk kedalam kelasnya.

"Yaallah San, elo kenapa bisa pincang gini, udah masuknya terlambat lagi. Siapa yang buat elo hadi pincang gini ha,! Gue bogem bener entar. untung aja kita freeclass." Sita berlari menghampiri dan langsung menghujani Sandra dengan pertanyaan-pertanyaan nya.

"Panjang Sit ceritanya, nanti aja ya gue capek" Sandra segera menghampiri tempat duduk nya dan langsung menenggelamkan kepalanya diatas meja dalam dekapan tangannya.

"San, tapi gue kepo"

"Entar aja kasihan Sandra nya." omel Linda yang langsung membuat Sita mengerucutkan bibirnya.

Langkah kaki samar terdengar mendekat, lebih mendekat semakin mendekat .... dan akhirnya melewati pintu masuk kelas dan...

"Selamat pagi anak-anak,!" sapa ibuk cantik, berjilbab nan tinggi, guru bahasa indonesia.

"Pagi buk,!" seru anak murid kelas XI IPA 1.

*"*'*'*

"Bodoh banget sih gue,!" Reza merutuki dirinya seraya mengacak rambutnya karena kejadian tadi pagi dia menjeregal kaki Sandra sampai menyebabkan gadis itu jatuh tersungkur.

Dari kejauhan Mila melihat Reza mengacak rambutnya membuat gadis tersebut berjalan menghampirinya.
"Reza, kamu kenapa ,ada masalah?"
Cowok yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara. Gelengan kepala lah yang dia gunakan untuk jawaban.
Setelahnya dia pergi meninggalkan sang gadis yang menatap punggungnya sampai menghilang.

Entahlah, sebenarnya apa yang terjadi antara Reza dan Mila, aku tak tahu.

*'*'*'*

Segerombolan anak IPS berjalan memasuki kelas IPA seraya berteriak.
"Eneng Sita abang Rian disini" teriak Rian mengampiri rombongan Sita diikuti oleh Dimas.

Sang gadis yang merasa namanya dipanggilpun sudah merasa tidak asing dengan suara alay bin lebay milik Rian, diapun pura-pura tidak dengar.
"Ih abang kok dicuekin sih" Rian memanyunkan bibir dan mendapat pelototan dari sang gadis.

Tatapan Rian beralih ke arah Sandra yang sepertinya lemah tak berdaya, bagaikan belum makan nasi hangat.
"Sandra elo belum makan nasi hangat ya, kok lemes gitu, layu."

Sita menonjok perut Rian karena sedari tadi tidak bisa diam.
"Bisa diem gak sih, itu mulut lemes amat" yang di hujani omelan pun hanya meringis memegangi perut diiringi kekehan kecilnya.

"Cerita dong San, elo dari tadi diem mulu. Itu kaki lo kenapa" tanya Sita bertubi-tubi.

"Emang gapapa ya gue cerita disini, ada si Rian"

"Lah emang gue kenapa" Rian tak terima oleh ucapan Sandra barusan.

"Elo kan lemes" jawab Sansra tak berdaya.
"Udah gapapa"
"Kaki gue tadi dijeregal sama Reza. Gatau sih, sengaja atau enggak" tutur Sandra masih dalam keadaan lemah.

"Wah bener-bener si Reza minta gue bogem beneran." ucap Sita seraya menggulung lengan bajunya.
"Si Reza dari kelas gue kan. Ada hubungan apasih sebenernya antara Sandra sama si Reza" tanya Rian penasaran. Namun ucapan Rian tidak ada yang mengindahkan, semua mengacuh kannya, Rian dikacangi, melihat itu Rian hanya bisa mengelus dadanya. Sabar,! Batinya.

"Yaudah ayok kekantin, sebaiknya elo isi dulu perut lo, mirip zombie lo kalo lagi laper" Sita berdiri lalu menggandeng lengan Sandra, kemudian menoleh kebelakang dan mendapati Linda dan Dimas sedang malu-malu kucing.

"Masyaallah, elo kalo mau pdkt susah amat, elo juga Dimas ngomong aja langsung gausah lambai-lambai tangan gitu, gausah pake bahasa isyarat. Linda ikut gue gak kekantin" Sita menggelang tak percaya dengan dua sejoli super malu itu. Sedangkan Rian hanya terkekekh melihat kelakuan sahabatnya.

Setelahnya tiga cewek itu meninggalkan kedua cowok menuju kantin. Sedang kan Linda,? Dia terus saja melambaikan tangan kearah Dimas, begitu sebaliknya seraya berlari mengejar Sita.

Makasih untuk kalian yang rela ngeluangin waktu untuk baca cerita aku yang terbilang absurd dan masih berantakan. Kalo ada typo benerin ya :)

Eh, btw itu nama author keliatan gak ya. Soalanya kemaren kan baru aja ganti cover. Masa iya ganti lagi.
Pray for author hehe;)




RAZBLIUTO (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang