Hampir dua minggu Jeonhwa bersama Irene, hampir dua minggu pula Chanyeol dan Rosé tidak bisa bertemu dengan Jeonhwa.
Bahkan untuk sekedar melihat wajah Jeonhwa dari videocall saja tidak bisa.Irene benar-benar membuat Chanyeol dan Rosé kesulitan untuk mencari tahu kabar mengenai Jeonhwa. Itu cukup membuat Chanyeol merasa hampa.
Selama ini Chanyeol setiap hari selalu bertemu dengan Jeonhwa. Menghabiskan waktu bersama, bercanda gurau dengan malaikat kecilnya tersebut.
Namun, selama dua minggu ini rumah yang di tempati Chanyeol terasa sepi, walau kini dia sudah menikahi Rosé, tetap saja bagi Chanyeol ada yang kurang jika Jeonhwa tak bersama mereka.
"Oppa ... ayo makan malam dulu!" ajak Rosé.
"Duluan saja Sayang, aku belum lapar," jawab Chanyeol yang masih duduk di ruang kerjanya dan menatap pigura foto putrinya.
Rosé pun keluar dari ruang kerja Chanyeol, dia tak mungkin terus menerus berada di ruangan tersebut. Rosé tahu Chanyeol butuh waktu sendiri.
Setelah mengetahui keputusan hakim, Chanyeol memang berubah menjadi lebih pendiam. Dia tak banyak berbicara dan sedikit terkesan mengacuhkan Rosé.
Hal tersebut membuat Rosé semakin merasa berasalah pada Chanyeol. Namun, Rosé tak bisa berbuat banyak. Dia hanya berusaha mengerti keadaan Chanyeol saat ini.
Sesekali Rosé menangis, dia juga merindukan Jeonhwa dan ingin Jeonhwa segera kembali ke rumah. Rosé juga rindu sosok Chanyeol yang dulu, yang murah senyum, perhatian, senang bergurau dan begitu penyayang.
Rosé memutuskan untuk kembali ke kamarnya, dia mencoba menghubungi Lay. Saat seperti ini Lay adalah satu-satunya orang yang Rosé butuhkan.
"Yeobsseyo ... ada apa Rosé?" Lay.
"Malam ini suamiku kembali tak makan malam Oppa, dia semenjak pulang bekerja hanya diam di ruang kerjanya dan menatap foto Jeonhwa." Rosé.
"Bersabarlah Rosé, ini cukup berat untuk Chanyeol. Selama ini dia selalu bersama Jeonhwa dan dua minggu ini, dia tak bisa bertemu dengannya. Irene benar-benar menjauhkan Jeonhwa dari Chanyeol." Lay.
"Aku hanya takut lama kelamaan dia akan sakit Oppa. Dan jika dia terus menerus seperti ini, aku malah merasa semakin bersalah." Rosé.
"Ini semua bukan salahmu, Irene saja yang tak punya hati. Dia menggunakan cara yang tak terpuji demi mendapatkan hak asuh Jeonhwa." Lay.
"Mmm ... tetap saja, dalam hati aku tetap merasa bersalah pada Chanyeol Oppa." Rosé.
"Tapi dia tak pernah menyalahkanmu Rosé. Tolong berhenti menyalahkan dirimu sendiri untuk masalah ini!" Lay.
"Arasseo ... aku tutup teleponnya dulu ya Oppa. Aku akan mencoba membujuknya untuk makan kembali." Rosé.
"Nde, kamu juga jangan lupa makan. Aku tak mau kamu ataupun Chanyeol sakit. Annyeong ...." Lay.
Percakapan di antara keduanya pun berakhir. Rosé menyimpan kembali ponselnya di atas nakas, setelah itu dia keluar dari kamar dan kembali menuju ruang kerja Chanyeol.
Saat Rosé masuk, Rosé melihat Chanyeol sudah terlelap di kursinya dengan kepala tangan yang ada di atas meja.
Pigura foto Jeonhwa berada tepat di sampingnya.Rosé mendekat, ia berlutut di dekat Chanyeol, menatap dengan jelas wajah lelah dan sendu dari suaminya.
"Maafkan aku ... aku berjanji akan mencari cara membawa pulang putri kita lagi," lirih Rosé.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Tampan ✔
FanfictionKisah tentang Duda tampan bernama Park Chanyeol yang kembali jatuh cinta pada seorang gadis bernama Roseanne Park yang masih berusia 22 Tahun. Start 15 Nov 2018 End 10 April 2019