part 3

20.6K 192 0
                                    

kakiku yang bergetar sejak tadi,mulutku yang tidak berhenti menggigit kecil jari kukuku,mataku yang tertuju kepada pria yang sedang menyantap makanannya dengan santai,kini dengan berani aku menarik nafas,merapikan pakaian dan berjalan maju kearahnya hingga akhirnya aku berhasil duduk canggung menatap dirinya yang juga sedang berbalik menatap diriku

"tolong ceritakan segalanya?"ucapku membuka suara"apa yang aku lupakan?"tambahku kepadanya

"baiklah"jawab reza meletakan sendok dari tangannya keatas meja,selembar tisu ia tarik menyingkirkan kotoran yang menempel disudut bibirnya"namun aku ada pekerjaan penting,maafkan aku.hari ini tidak bisa"jawab reza singkat berdiri membetulkan pakaian kerjanya

"hey hey tunggu dulu,kau masih punya waktu sebentar lagi kak"jawabku meraih lengannya"reza menarik lengan kerjanya menatap jam kerja ditangan kirinya"sayangnya tidak sya"jawab reza singkat"baiklah baiklah,aku tau kau marah dan bagaimana bisa kau meninggalkan aku begitu saja"jawabku yang merasa ini sedikit tidak adil
"bukankah biasanya seperti ini,mengapa kau ingin aku tetap disini dan untuk apa aku marah padamu?"tanya reza gantung yang sialnya pertanyaan tersebut malah menjebak diriku sendiri
"kau benar, kau bisa pergi"jawabku cepat melepas rangkulanku dilengannya.
"baiklah"jawab reza singkat mencium kening diriku dan sialnya bagaimana bisa sentuhan sekecil itu membangkitkan segalanya
"tu tunggu,bisakah aku ikut?"tanyaku kearahnya yang berbalik menatapku.
"tentu saja"jawab reza tersenyum tipis entahlah apa yang ku lakukan namun kini yang ku tau aku hanya ingin kebenarannya dan siap menerima apapun.

kamipun duduk berdampingan didalam mobil yang kini hanya ada kesunyian yang meliputi kami. aku yang sibuk dengan segala kemungkinan dan kak reza yang sibuk memperhatikan jalan.

"apa sebaiknya aku pergi?"tanyaku gantung diambang angin dan yang benar saja mobil tersebut berhenti hingga tubuhku ikut terseret kedepan

"apa yang kau lakukan?"tanyaku kaget

"jangan berniat pergi sedikitpun dariku sya,kau dengar!"bentak reza marah

"argggg"pukul reza setir mobil yang membuat aku sedikit terkejut "sya apa kau tidak mengerti?"tanya reza gusar memijit pelipisnya "kau membutuhkanku,kau menyukai apa yang aku lakukan,maaf lupakan itu aku tidak menghinamu tapi bisakah kau liat selama ini bagaimana caramu bergantungan kepadaku,menungguku setiap malam, selalu khawatir ketikaku pulang mabuk, dan bagaimana keserasian kita selama berdiam diri berdua didalam rumah besar itu,apa kau tidak menyadarinya?"tanya reza lirih menatap mataku.diriku yang tidak mengerti sedikitpun memilih berdiam diri sejenak

"kak,aku hanya"ucapku gugup "aku tidak mengerti kau saudaraku kurasa wajar"jawabku tertunduk mengalihkan pandangan kedepan tampa ingin melihat wajahnya yang gusar

"khhh"desah reza menyalakan mobil berbalik arah yang membuatku semakin kewalahan kebingungan

"mengapa kau berputar?"tanyaku panik yang tidak dijawab reza sedikitpun.

"baiklah,maafkan aku"jawabku gusar"kak aku takut,kumohon bicaralah"desakku kepadanya namun hanya suara mesin yang semakin cepat bergerak,aku bergetar yang bisa kulakukan hanya diam berpegangan dan berdoa bahwa tidak terjadi apa apa hingga sampai dengan selamat,hingga mobil putih ini berhenti ditempat asal kami beranjak pergi 'rumah'

"mengapa? untuk apa kerumah?"tanyaku gusar namun tidak dijawab,kak reza turun dengan bantingan pintu mobil yang nyaring tertutup rapat kemudian ia berjalan cepat membuka pintu untukku dengan tangan kasar ia menarik tubuhku kembali kedalam rumah
"ap apa yang kau lakukan?"tanyaku yang semakin bingung
"kak?ku mohon tolong bicaralah"gusarku yang sudah meneteskan air mata"aku benar benar takut" hingga tanganya menarikku kesebuah ruangan yang tidak pernah aku liat sebelumnya.

"apa yang kau lakukan?"tanyaku semakin panik
"aku akan membuatmu ingat sya"jawabnya singkat menarik dasinya,aku bergetar bukan main kakiku semakin melangkah mundur hingga tidak ada sisa ruang lagi untukku lari.

"kau yang memaksaku sya"jawab reza singkat.tanganku yang sudah diraihnya dengan mudah ia ikat dengan dasinya,begitupun kancing bajuku yang mulai ia lepas.

"khhh ingatlah bagaimana dulu kau menangis,dibawah pohon dengan tubuh yang memar"jawab reza gusar.

"malam itu"ucap reza menyentuh punggung polosku

"hah"desahku kesakitan"saat umurmu 11 tahun kau dipukul habis habisan disini oleh orang yang kau sebut sebut ibu"diriku yang mendengarnya tidak dapat bersuara, hanya suara nafas yang semakin berat serta air mata yang tidak berhenti mengalir,demi tuhan aku tidak percaya sedikitpun yang keluar dari mulutnya.

"bukankah ruangan ini sesak?lihatlah sekitarmu sekarang?"ucap reza dengan suara menggema disetiap sudut ruang.

"khh kumohon,aku tidak bisa bernafas"kikih tasya

"tahanlah,kau harus melewatinya,ingatlah ku mohon.bagaimana cara kau berlari kearahku setelah keluar dari ruangan ini sya bagaimana hubungan kita dimulai sejak saat itu"ucap reza dingin

"kak kepalaku berat,kumohon"tangisku,tak ada yang dapat aku pikirkan,bagaimana bisa puzzle ini begitu sulit untukku dan ada apa dengan ruangan ini

"damn it"gendong reza tubuh lemah sya"sebaiknya kau dirumah saja sekarang,maafkan aku sya,aku terlalu memaksamu.tidurlah.aku tau pikiranmu lelah,ini terlalu mendadak percayalah aku ingin mengatakan satu persatu secara perlahan dengan tenang namun cara bicaramu tadi dimobil membuatku sedikit takut, kukira aku kehabisan waktu sya,percayalah aku akan mengatakan segalanya kepadamu segera"lirih reza mengelus peluh keringat dikening tasya"khh maafkan aku,seharusnya aku tidak begitu memaksa"ucap reza meninggalkanku setelah menutup tubuhku dengan selimut diatas kasur kamarku

"maafkan aku,aku harus pergi"lirih reza menghilang sepenuhnya dibalik pintu

"tidak ada jalan lain,aku akan bertanya langsung kepada orangnya"lirihku singkat menatap pintu kosong
"aku tidak bisa menunggu dari mulut satu orang saja dan mengapa ruangan itu menakutkan"

*****

Sorry ya terlalu pendek😅

makasih udah masukin keperpustakannya

maaf aku sering rombak ceritanya juga

stay tune aja dah intinya😈

The Silent BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang