"bagaimana pagimu?"tanya reza menatap sya yang baru saja membuka matanya
"apa yang kau harapkan"ucap sya kesal entahlah ia tidak dapat mengartikan emosinya saat ini,dengan cepat
sya beranjak dari tempat tidurnya begitu saja melangkah kedepan pintu kamar mandi membuka baju di depan sana dimana reza dapat melihatnya yang hanya memakai pakaian dalamnya saja.
"ada apa?mengapa kau berpaling bukankah kau sudah melihatnya dari kecil"ucap sya sinis memasuki kamar mandi tampa peduli reza yang mematung mendengarnya."apa yang kau lakukan disini"teriak sya kaget mendapati reza dibelakangnya dengan telanjang bulat.
"bukankah kita mandi bersama saat kecil mengapa tidak kita lakukan lagi?"tanya reza sinis entahlah seolah olah kalimat itu ditujukan untuk membalas ucapan sya tadi
"apa kau balas dendam,hah?"tanya sya sinis
"tidak"jawab reza singkat
"keluarlan dan tutup itu"tunjuk sya dengan matanya kearah tubuh bagian bawah reza
"well,sudah aku bilang aku akan memandikanmu sya,jangan lupa aku kakakmu"bisik reza ditelinga sya.
"apa apaan" "syut" potong reza
"diamlah"lanjut reza menyalakan shower
sya hanya terdiam kaku,dimatanya reza sedikit berbeda kini ia benar benar takut"ahhh,ap ap apa yang kau lakukan"ucap sya terbata bata"aku membersihkan tubuhmu"jawab reza santai,Sya tidak mengerti perasaan ini dan rasa takut ini bahwa semua yang dikatakan reza semalam,apakah itu benar?"
"hahhh"pipiku sudah memerah aku tidak tau ini tapi ini begitu asing.aku tidak mampu berdiri dengan benar kepalaku berseder didada bidangnya,tetesan air membasahi kami berdua tidak ada yang benar dalam posisi ini sebagai saudara
"aku bisa mencuci dibagian sana"jawabku bergetar,nafas yang tidak dapatku atur lagi,ini begitu asing.
tangan kak reza yang semakin cepat dibawah sana dan tubuhku yang begitu mudah ia kendalikan hingga bibir ini berpaut dengan sendirinya tubuhku begitu menyukai semua yang ia lakukan entahlah aku tidak bisa menghentikannya atau tidak ingin menghentikannya,aku tidak mengerti sedikitpun.
kak reza membalikan tubuhku kedinding,nafasku yang tidak teratur pipiku yang menempel kedinding dan bagaimana benda panjang itu mulai menggesek dibawah sana, ini begitu asing namun cukup familiar,aku tidak mengerti namun aku semakin menikmatinya.entah berapa lama hingga cairan kental itu keluar dan entah berapa posisi yang telah kami lalui beberapa menit yang lalu.
"apa kau menyadarinya sya?"tanya reza menempelkan keningnya
"kau tidak bisa hidup tampa diriku"jawab reza terengah engah
"aku mencintaimu"lirihnya pelan sembari melilitkan handuk ketubuh dirikuaku termenung dengan handuk yang meliliti tubuhku,bagaimana bisa tubuhku tidak berdaya,bergetar atas kendalinya dan akalku yang meminta lebih
"bagaimana ini?"lirihku sendiri
****Duh maaf terlalu singkat.
Banyak yang kurang minat nih,yaa memang jelek sih..Hemmm gak papa deh,aku usaha lagi ya
Makasih udah mau baca..
Note:taburkan bintang dan komen sesusai membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silent Brother
RomanceKonten dewasa21+ (Tasya) "siapa aku?" "dari mana aku berasal" "tak ada hal yang dapat ku ingat,semuanya sulit untuk kuterima sekarang dimana kondisiku telah berbadan dua beriring dengan kehancuran yang perlahan datang" (Reza) "Aku tak akan membiarka...