BAB II

42 15 2
                                    

                
                    ---Happy reading♡♡♡---

Kring.. Kring...

Bel istirahat berbunyi seluruh siswa berbondong-bondong keluar kelas untuk mengisi perut mereka menuju kantin.

" Adella ke kantin tidak?  Ayo ke kantin perut ku sudah lapar" tanya Destia meperlihatkan wajah memelasnya aku hampir tertawa melihat wajahnya.

"Panggil saja Navya,  ayo aku juga lapar" jawab ku (aku tidak suka dipanggil Adella karena itu akan mengingatkanku pada seseorang)dan Destia hanya mengangguk lalu kamipun pergi ke kantin.

     Sesampainya di kantin pemikiran pertama yang terlintas di dalam pikiranku adalah 'ramai' banyak siswa siswi berkumpul disini entah itu sedang makan maupun sedang bencengkrama dengan temannya. Kami pun mulai memasuki kantin dan mencari tempat duduk.

" Navya mau pesan apa? " tanya Destia padaku saat kami sudah mendapat tempat duduk.

"Em.. Samain sama Tia aja deh" jawabku pada Destia.

"Ok" ucap Destia dan berlalu untuk memesan makanan.

Aku menunggu Destia,sambil bermain ponsel tak lama Destia datang dengan tangan yang membawa nampan berisi makanan dan minuman kami lalu menaruhnya dimeja.

Aku pun mulai menyantap makananku sambil sesekali mengobrol dengan Destia,ternyata orangnya sangat asik diajak mengobrol dan yang paling aku senangi adalah dia juga suka menonton bola!!,walau tidak terlalu suka banget sih tapi kalau diajak bicara soal bola dia nyambung.

Selama di sekolah lamaku hanya aku yang suka menonton sepakbola sedangkan teman lamaku lebih suka menonton drama sinetron padahal lebih seru drama sepakbola daripada sinetron.

Back to topik.

"Navya kenapa kamu pindah sekolah? " tanya Destia padaku setelah menghabiskan makananya.

"Papa pindah tugasnya kesini jadi aku ikut denganya"jawabku

'Dan karena sesuatu yang terjadi' lanjutku dalam hati

"Ohhhh" responya.

"Destia!! " kami pun menoleh ke asal suara yang sedang mendekat ke arah kami.

Aku mengerut keningku memandang seorang siswi yang memiliki paras yang cantik dengan surai coklatnya dan mata yang berwarna sama.

'Ah mungkin temanya' pikirku.

"Kamana saja aku mencarimu tahu" ucapnya dengan wajah kesalnya yang dibalas cengiran oleh Destia.

"Sorry, aku lupa nyamper kamu tadi hehehe piece" kata Destia cengengesan dengan tangan yang membentuk huruf V.

"Huh aku dilupakan" ucap teman Destia kesal lalu duduk dihadapanku sambil menatapku bingung.

"Kau siapa? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya"tanya teman Destia dengan raut wajah bingung.

"Owh iya, perkenalkan ini Navya dia teman baruku dia anak baru disini"ucap Destia memperkenalkan ku pada temanya.

"Dan ini Citra Zafarani panggil saja Fara dia temanku " lanjut Destia  mengenalkan temanya padaku lalu aku hanya tersenyum padanya yang dibalas senyumnya juga.

"Hai"sapanya.

"Hai"balasku.

Kring... Kring..

"Ke kelas kuy udah bel nih"ajak Destia

"Yuk! " balas ku dan Fara.
Lalu kami bertiga meninggalkan kantin menuju ke kelas.

Sesampainya dikelas setelah menghantar Fara ke kelasnya aku dan Destia duduk ditempat duduk kami tak berapa lama guru yang mengajar di kelasku datang dan pelajaran pun dimulai.
.
.
.
.
Kring.. Kring.. Kring..

Bel pulang sekolah berbunyi diseluruh penjuru sekolah.

"Baiklah murid-murid sampai disini dulu pembelajaran kita hari ini assalamuallaiku warohmatullahi wabarokatu" ucap guru yang mengajar dikelasku dan berlalu pergi dari kelas diikuti siswa dikelasku yang hendak pulang kerumahnya.

Aku memasukan peralatan belajarku kedalam tas.
" Tia pulang naik apa? " tanyaku pada Destia setelah selesai merapihkan peralatan ku.

"Aku di jemput " jawabnya

"Oh yasudah aku pulang duluan, sampai jumpa"pamitku sambil melambaikan tangan padanya yang dibalas lambaian juga.

Lalu akupun keluar kelas dan berjalan menujuke parkiran, saat dijalan menuju parkiran ponselku bergetar lalu aku mengambilnya dan melihat adanya chat dari mama lalu aku membuka chat mama.

Mama

[Navya kalu sudah pulang sekolah, tolong belikan mama choclate cake di cafe yang biasa mama beli. Nanti kamu beli apa aja deh mama traktir tapi pakai uangmu dulu]
[Siap]
Jawabku lalu aku mengklik kirim pada layar hp ku.

Akupun melanjutkan perjalananku menuju parkiran setelah sampai akupun mulai melajukan mobilku ke cafe yang biasa mama Sesil beli choclate cake.

Setelah sampai akupun duduk di salah satu kursi di cafe yang dekat dengan jendela.

"Mba"panggilku pada seorang karyawan cafe ,tak lama pelayan datang menghampiriku.

"Mau pesan apa dik? " tanya karyawan cafe tersebut.

"Choclate cake 2 dibungkus sama ice cream matcha 1" ucapku pada karyawan tersebut lalu dia pergi.

Aku menunggu pesanan sambil membaca novel yang ku bawa ditasku, tak berapa lama pesananku sudah dibawakan oleh karyawan tadi.

Aku menyantap ice cream ku sambil membaca novelku.

Setelah ice creamku habis akupun memasukan novelku ke dalam tas,lalu akupun membayar pesananku dan berlalu pergi keluar cafe.

Saat menuju parkiran tiba-tiba ada yang menabrakku dari arah berlawanan sampai aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Awws, kalo jalan tuh liat-liat donk main nabrak aja!!" marahku kesal pada si penabrak sambil mengusap bokongku yang mencium lantai tapi tidak ada respon apapun. Akupun mendongak seketika raut wajahku berubah menjadi bingung.

'sepertinya aku pernah bertemu denganya tapi dimana?? ah mungkin perasaanku saja' batinku.

"Kenapa? " tanya si penabrak dengan tatapan datarnya.

"Kenapa kenapa minta maaf lah situ yang  nabrak juga"protesku tak terima tapi tak direspon lagi olehnya wajahnya hanya menunjukan raut datar.

'ni orang ngerti ga si apa yang aku omongin' batinku.

"Tolongin! "Ucapku sambil mengulurkan tanganku padanya, tapi hanya dibalas dengan alisnya yang terangkat satu lalu pergi meninggalkan aku sendiri di depan cafe seperti orang gila.

Akupun segera berdiri lalu menghentakan kakiku kesal dan berjalan ke arah mobilku berada.

"Akhh kenapa harus ketemu orang kaya gitu siiii Ngeselin bangetttt dehh tu orang udah nabrak trus di mintain tolong bukan ditolongin malah ditinggalin ihhhh bikesss" grutuku sambil memasuki mobil dan melajukanya meninggalkan cafe tadi pulang ke rumahku dengan raut wajah marah, kesal, plus bete.
.
.
.
.
.
.
.
~TBC~
Author come back semoga suka sama part ini ya jangan lupa vote + coment.

Salam author😘😊

The Dream In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang