BAB XI

26 6 0
                                    

Hai author comeback!! 💞
Semoga suka!! Banyak yang baca!!!
Don't foget to vote + comment ;))
Happy reading.😘💕
Ini revisi ya!!
                                   ツツツ
Seorang gadis sedang berdiri entah di mana, dia mengedarkan pandangannya. Raut mukanya menunjukan bahwa ia kebingungan.

"Hei kenapa lelaki itu menangis?" tanya gadis itu,entah pada siapa apakah dirinya sendiri atau orang lain, saat melihat laki laki yang menangis frustasi entah karena apa ,sampai dia terlihat seberantakan itu.

"Kenapa semua orang di sini menangis?" tanya gadis itu lagi tapi tak ada yang menjawabnya.

"Oh ak..hiks..aku sangat me..hiks..menyesal harusnya ak..hiks...aku akh... " ucap sang laki laki disela tangisnya.

"Hei hei dia kenapa??kenapa ini??" tanya sang gadis.

Gadis itu melihat orang tua, sahabat,saudaranya, semua yang ada di sini menangis.

Dia bingung?? tentu!!tapi saat dia melihat sesuatu atau tepatnya seseorang yang terbaring lemah tak berdaya, dengan kain putih yang menutupi ujung kaki hingga kepala.

Hatinya sesak saat mengetahui kenyataan ini, tak terasa air matanya mulai mengalir dia menangis sampai terisak.

Kemuadian dia mendekati seorang yang tertutup kain dan membuka penutupnya.

"AKH" Navya terbangun dari mimpinya dengan keringat yang bercucuran dan nafas yang tersegal.

"Mimpi buruk?" gumam Navya.

"Hei!!! Navya ada apa kenapa berteriak!!" teriak Rix dari luar pintu kamar Navya sambil mengetok pintu.

"Eh..tidak apa brat hanya tadi ada kecoa" jawab Navya.

"Kau sudah bangun?" tanya Rix.

"Ya" jawab Navya.

"Cepatlah turun kita sarapan setelah itu kita berangkat sekolah" ucap Rix.

"Baiklah 30 menit" ucap Navya.

                                     ツツツ

Di perjalanan menuju sekolah Navya dan Rix hanya diam tak ada sepatah kata pun yang kuluar dari mulut mereka.

Navya sibuk melamun sambil melihat ke luar jedela, sedangkan Rix sibuk menyetir.

"Kenapa sedari tadi kau melamun? Hm?" tanya Rix membuka obrolan, tapi tidak di dengar oleh Navya.

Gadis itu tetap melihat ke luar jendela tapi matanya tiba tiba mengeluarkan air. Dia menangis saat teringat mimpi itu.

"Hei kenapa kau menagis?aku ada salah padamu?" tanya Rix langsung menepikan mobilnya dan menghadap Navya.

"Tidak apa apa" ucap Navya.

"Tapi kau menagis Navya" ucap Rix.

"Oh haha tadi kelilipan" bohong Navya sambil menghapus air matanya.

Rix memicingkan matanya.

"Kau tidak coba berbohong pada ku kan?" tanya Rix.

"Tidak" ucap Navya meyakinkan.

"Baiklah" ucap Rix lalu melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di sekolah, semua murid apalagi siswi heboh karena kedatangan murid baru yang menurut mereka ganteng plus cool siapa lagi kalau bukan Rix yang sekarang sedang turun dari mobil diikuti Navya yang berada di sampingnya.

The Dream In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang