BAB V

17 10 2
                                    

Happy reading ♥

•••••••••••••••••••••••

Beberapa hari kemudian...

04.50 am

Alarmku bergetar.

Brrrtttt... Brrrtttt....

"Hoamm" aku menguap lalu meregangkan ototku, setelahnya melihat jam dan mematikan alarmnya.

Beranjak dari kasur, lalu mengambil handuk dan mandi.
Selesai mandi, memakai baju dan wudhu lalu aku pun solat subuh. Setelah selesai, akupun merapihkan mukenaku lalu beranjak ke meja belajar mengambil tas dan mengecek kembali buku buku yang di pelajari hari ini.

Setelah lengkap tak ada yang tertinggal, akupun mengambil novel ku dan membacanya sambil menunggu waktu sarapanku tiba.

06.30 AM

Aku memasukan novelku ke dalam tas lalu mengganti pakaianku dengan seragam, menyemprotkan parfum lemon ,menyisir rambut se pundakku yang kubiarkan di gerai (aku anti make up kecuali kalau ada acara spesial)

Menggendong tas ranselku dan pergi ke bawah untuk sarapan.
Saat sampai di ruang makan seperti biasa,mamaku sedang menyiapkan sarapan,tapi bedanya di sana ada papa yang sedang membaca koran pagi, dengan secangkir kopi di hadapanya. Akupun menghampiri mereka.

"Good morning, ma pa. Tumben papa sarapan bareng biasanya udah pergi ke kantor"sapa dan tanyaku pada papa.

"Memang ga boleh papa sarapan sama kalian?" tanya balik papa tetap memperhatikan koran paginya.

"Boleh sih, tapi tumben aja hehe" jawabku sambil cengengesan.

"Iya papa lagi ga ada meeting pagi jadi ya berangkatnya siang"ucap papa mengalihkan pandanganya menatapku.

"Nanti papa antar ya ke sekolah"lanjut papa yang ku jawab dengan anggukan.

   Setelah selesai sarapan aku pamit pada mama.

"Ma,aku berangkat sekolah ya,assalamuallaikum" pamitku pada mama sambil mencium punggung tanganya.

Lalu aku menghampiri papa yang sudah ada dikursi kemudi dalam mobilnya, akupun masuk mobil dan duduk di kursi penumpang samping papa.

Mobil melaju dari pekarangan rumahku menghantarku ke sekolah. Saat diperjalanan, aku dan papa bercanda gurau.

Jarang jarang papa kaya gini jangankan antar aku ke sekolah sarapan bareng aja jarang. Papa kalau di kantor sama dirumah beda 180 derajat kalau di kantor dingin, muka datar ,ngomong seperlunya ,tapi berwibawa kalau dirumah kebalikanya.

Sesampainya di sekolah akupun turun dari mobil setelah pamit pada papa. Lalu aku mulai memasuki area sekolah ku, eh tapi kok ada yang aneh.

"Papa ngapain ikut turun dari mobil? " tanya ku.

"Papa ingin bertemu teman lama papa, yang punya sekolah ini" jawab papa.

'Eh ,beneran toh yang punya sekolah ini temanya, Navya kira bohongan:v' batinku

"Owh, yaudah Navya ke kelas dulu ya pa" pamitku yang dibalas anggukan oleh papa.
Lalu akupun pergi ke kelasku yang berada di lantai 2. Saat sedang menaiki tangga.

"Navya!!!! " panggil seseorang akupun menengok ke belakang yang ternyata adalah gadis bersurai coklat dengan mata yang serupa dengan surainya (Destia).

"Apa? " tanyaku pada Destia saat dia menghampiriku.

"Manggil doank, emang ga boleh? " tanya Destia

The Dream In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang