Matahari sudah mulai terik, tetapi tidak bisa membangunkan seorang gadis yang masih bergelut dengan mimpinya itu
"Duh dek, kamu tuh ini udah hampir siang. Bangun dong, malu sama pacar kamu yang udah nunggu lama dibawah" ucap sang bunda sambil duduk ditepi kasur sang anak
Mendengar ucapan itu, sontak gadis yang sedari tadi masih terlelap tiba tiba duduk mengahadap bundanya dan bertanya "Bunda ngebangunin aku udah kaya gaada cara lain ya bun, itu tuh mau ngebangunin aku atau mau ngeledekin aku yang udah lama jomblo?"
"Yee kamu tuh gaperaya liat aja sana" jawab sang bunda sambil tertawa melihat sikap anak bungsunya itu
"Awas kalo bohong ya bun, rara bakal aduin ke ayah" ucapnya sambil berjalan ke arah pintu
^HURT
"Selamat pagi ayah" ucap rara sambil mencium pipi sang ayah masih dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, mungkin dia masih ngantuk gaes heuheu :D
"Selamat pagi abang" dengan mata masih terpejam rara memeluk orang itu, ketika hendak mencium pipi abangnya terdengar ocehan
"Eeeeitsss, mau ngapain lo. Gue bukan abang lo ya" mendengar suara orang itu rara sontak membelalakan matanya
"Kamu ko ada disini sih pagi pagi, mau minta sarapan ? Apa mau minta sumbangan" ucap rara kaget
"Lo kalo ngomong minta disumpel banget, udah sono mandi. Bau tau ga" ucap laki laki itu yang ternyata adalah Angga, lelaki yang membuat hati ara berdesir kemarin malam
"Ih nyebelin" rara menghentakan kaki nya sambil meninggalkan empat orang yang melihatnya sambil menahan tawa
Selepas ara sudah tidak terlihat lagi, angga membuka suaranya "hehe maaf om, tante, abang, saya emang kaya gitu kalo deket sama rara" ucapnya sambil menggaruk tengkuk tak enak
^HURT
"Bisa berhenti ngeledekin aku ga sih" dengan pipi merah yang sekarang jelas terlihat di pipi rara
"Ciee blushing cieee" goda sang abang sambil menaik turun alisnya
"Aku ga blushing abang" rengekan rara terdengar diruang keluarga bernuanaa serba putih itu
"Udah dong bang adik sendiri gausah digodain terus, kasian pipinya udah kaya kepiting rebus yang udah mateng" sang bunda malah mengambil peran untuk ikut menggoda anaknya
"Ayah, abang sama bunda udah ga sayang sama ara lagi, mereka godain ara mulu" ucapnya merengek dipelukan sang ayah
Ayahnya menepuk punggung anaknya sambil berkata "Udah dong anak ayah jangan sedih, walaupun abang sama bunda ga sayang kamu lagi, tapi kan sekarang udah nambah satu yang sayang sama ara"
"Iya dong, ayah sayang sama ara"
"Eh tapi bukan ayah yang sayang sama kamu" balas sang ayah
"Siapa yah? Ayah ga sayang lagi sama ara" tanyanya bingung
"Tuh yang sayang sama kamu sekarang" kata ayah sambil menunjuk ke arah kursi yang menghadap langsung pada rara. Sontak rara menengokan kepalanya ke arah yang ditunjuk oleh sayang ayah
Blusssshhh
Pipi ara semakin merona karna malu
"Ayah sama aja ya ternyata" ucapnya sambil memajukan bibirnya sontak membuat seisi ruangan itu tertawa"Lagian, lo tuh ya dek modusnya bisa banget sih pake acara peluk peluk segala pura pura merem masih ngantuk, gua tau itu cuma akal akalan doang buat modus meluk si angga kan" goda sang abang
"Hehe maaf bang, kayanya rara emang ga sengaja meluk aku tadi, dia kira saya itu abang jadinya berani peluk gitu" akhirnya, setelah lama menyimak angga buka suara
"Ciee dibelain pacar cieee" kompak ayah bunda dan abangnya itu menggoda si bungsu
Karna rasa malunya, rara pun lari meninggalkan semua orang
" lo mau dikejar kaya sinetron ftv gitu dek sama angga, halaaah lebay lo" ucap radit setengah berteriak "gih lo susulin sana paling ke taman belakang" lanjut sang abang
"Saya ijin ke rara dulu ya om, tan, bang" ijin angga yang dihadiahi anggukan
SKIP
Entah mengapa, angga tersenyum melihat gadis yang duduk sendiri ditaman belakang rumah itu
"Lo marah ?" Tanya angga sambil duduk didekat gadis itu namun tidak mendapat respon apapun
"Lo ngambek?"
"Lo baper?"
"Lo-
" ihh berisik tau ga kebanyakan nanya gitu, ngapain nyusulin kesini. Udah sana aja tuh sana" ucap rara mendorong bahu angga agar menghindar darinya namun angga tidak bergeming sedikitpum yang membuat ara geram
Ketika gadis itu hendak meninggalkan taman, langsung ditahan oleh lelaki itu
"Mau kemana ?"
"Mau ke kamar" dengan gaya cueknya ara menjawab
"Duduk dulu sini bentar"
"Gamau, mau ke kamar"
"Oke nih gue langsung ke inti, buku lo ketinggalan di mobil gue kemaren. Niatnya cuma mau ngasihin itu doang tapi malah disuruh ikut sarapan ama keluarga lo" sambil menyerahkan sebuah buku, ya buku yang pernah angga temukan saat itu
"Makasih, udah kan ? Aku ke kamar dulu"
Ketika baru dua langkah rara berjalan tiba-tiba
"Eh gue mau nanya, yang tadi peluk peluk itu. Lo beneran bukan moduskan? Tanya angga yang menahan tawanya
Cukup, rara sangat malu hari ini
----------------
Baru up, sibuk sama ujian ini itu, so sorry :)
---------------^
Up up up
Thanks for reading
Baru nulis pertama kali,maaf kalo ada yang salah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionSkip for reading :) "Dia kira melupakan itu mudah haha dasar bodoh" - Rara Kanaya "Kembalilah bersamaku, mengulangi kisah dari awal hingga akhir bersama sama" - Nando wigara "Keputusanmu menjadi alasan untuk hubungan kita berlanjut atau berakhir"...