Gadis itu terus mendecak kesal dimobil taxi yang ia tumpangi, pasalnya dari pagi sampai sekarang gadis itu merasa bahwa ia selalu dibuat kesal
Dan apalagi ini
Mobil taxi yang ia tumpangi berhenti ditengah jalan, gadis itu melihat lingkungan sekitar
"Ini sepi tempatnya, ga macet juga. Terus ngapain berhenti" tanya rara dalam hati
"Permisi pak, ini mobilnya kenapa ya kok tiba berhenti ?" Tanya rara kepada pak supir
"Duh neng maaf nih sebelumnya, kayanya mobilnya mogok deh" jawabnya
"APAA...." teriak rara sadar tidak sadar teriakan itu membuat supirnya menengok ke arah rara "kok bisa sih pak terus saya gimana pak ini gerimis pak kayanya bentar lagi hujan mana tempatnya sepi lagi mana ada kendaraan umum yang lewat"
"Maaf neng, coba hubungi pacarnya aja minta jemput" titah supir yang dilihat dari nametag nya bernama bandi
"Yee si bapak, pacar saya sibuk pak"
"Loh loh kenapa aku bilang seolah-olah punya pacar, kenapa lagi pas disuruh si bapak tadi malah inget ke si angga anjir" rara terus berkelut dengan pikirannya
"Oh gitu ya neng, coba pesen ojol neng"
"Oke saya coba" ucap rara sambil memesan ojol namun hasilnya nihil, banyak dari mereka menggunakan alasan 'maaf mbak motor saya kempes' 'maaf mbak saya kehabisan bensin' padahal gadis itu tau, alasan utama mereka menolak adalah cuacanya tidak mendukung
"Duh pak ojolnya banyak alesan kalo lagi mau hujan gini"
"Gimana ya neng kalo nunggu tukangnya pasti makan waktu banyak neng, gini aja nih saya bisa ngusulin didepan sana ada pangkalan ojek yaaah lumayan jalan kaki juga pasti nyampe daripada harus nunggu lama" jelas pal bandi panjang lebar
"Jauh ga pak jaraknya ?"
"Jauh engga deket engga sih neng hehe" ucap pak bandi sambil menggaruk belakang lehernya, jika dilihat dari raut wajah pak bandi, tersirat rasa bersalah karena kesalahannya
"Eh gapapa pak biar saya jalan aja ke depan, nih pak ongkosnya" ucapnya menyodorkan uang
"Ngga usah neng, pegang aja buat bayar ojek"
"Gapapa pak sebentar lagi juga saya sampe kok" bohong rara, padahal jaraknya masih jauh
"Eh yaudah makasih ya neng, maaf ngerepotin"
Rara hanya mengangguk dan tersenyum sambil membuka pintu mobil meninggalkannya untuk mencari ojek
Rara terus berjalan hingga terlihat pangkalan ojek dipertigaan, namun ketika hendak berjalan ke pangkalan ojek hujan tiba tiba mengguyur deras. Hingga rara memutuskan untuk berteduh didepan toko dipinggir jalan
Sudah setengah jam berlalu namun hujan masih saja turun
"Kapan redanya, apa telfon bang radit aja ya" ketika rara hendak menghubungi radit, dia melihat jam yang tertera dipojok kanan layar handphonenya
"Astaga jam segini mah bang radit masih kuliah, tunggu reda aja deh"
Gadis itu menunggu hujan reda sambil membaca wattpad favoritnya
Tiba tiba kursi disebelahnya diduduki oleh seseorang
"Nay, apa kabar"
Deggg..
Nay ?
Seseorang pasti tahu yang memanggil rara dengan sebutan 'Nay' hanya satu orang, dan dia adalah orang itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionSkip for reading :) "Dia kira melupakan itu mudah haha dasar bodoh" - Rara Kanaya "Kembalilah bersamaku, mengulangi kisah dari awal hingga akhir bersama sama" - Nando wigara "Keputusanmu menjadi alasan untuk hubungan kita berlanjut atau berakhir"...